KLATEN, Suara Muhammadiyah – Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan skema PMM BIMA Diktisaintek yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) resmi membuka kegiatan bertajuk “Digital Zero Waste Desa Juwiring”. Program ini menjadi wujud sinergi antara dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet) bersama mahasiswa dan masyarakat Desa Juwiring, Klaten.
Ketua Pelaksana, Siti Azizah Susilowati, S.Si., M.P., Ph.D., mengungkapkan kegiatan pembukaan dilaksanakan di Aula Balai Desa Juwiring dihadiri oleh Kepala Desa, tokoh masyarakat, Karang Taruna, serta Kelompok Tani Wanita. Antusiasme masyarakat tampak dari kehadiran berbagai unsur desa yang siap mendukung jalannya program.
Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kolaborasi akademisi dalam memberikan solusi berbasis pengabdian kepada masyarakat.
“Program ini alhamdulillah mendapat pendanaan dari Dikti. Basisnya sama dengan KKN yaitu mengabdi kepada desa. Melalui program ini kami akan melaksanakan pengelolaan bank sampah digital serta penerapan pembuatan aquaponik bersama warga desa,” jelas Ketua Pelaksana itu, Minggu (5/10).
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kemendiktisaintek atas hibah yang diberikan, sekaligus mengharapkan dukungan penuh masyarakat agar kegiatan dapat berjalan optimal. Rangkaian acara pembukaan turut diisi dengan foto bersama, pengenalan tim mahasiswa, serta pemaparan teknis program oleh Koordinator Tim, Muhammad Nauval Al-Faruq, dan PIC Pelatihan, Khumairah Ramadhan.
Adapun kegiatan yang akan dijalankan dalam program ini mencakup lima agenda utama, yaitu: (1) Pelatihan Pengelolaan Sampah 3R, (2) Pelatihan Pembuatan Ecoenzym, (3) Pelatihan Aquaponik, (4) Pelatihan Budidaya Maggot, dan (5) Pelatihan Bank Sampah Digital.
Program ini juga mendapat dukungan dari anggota pelaksana lainnya, yaitu Muhammad Al Fatih Hendrawan, S.T., M.T., dan Dr. Ratna Dewi Eskundari, M.Si., yang berperan aktif dalam mendampingi jalannya kegiatan bersama mahasiswa.
Sebanyak 20 mahasiswa dari berbagai program studi FKIP UMS pun ikut terlibat. Di antaranya dari prodi Pendidikan Jasmani, Pendidikan Teknik Informatika, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
“Kehadiran mahasiswa dalam program yang dilaksanakan kemarin Jumat itu diharapkan mampu memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat dalam mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di kampus. Dengan demikian, transfer ilmu dan keterampilan bisa berjalan efektif,” papar Azizah.
Program Digital Zero Waste di Desa Juwiring ini, lanjutnya, bukan hanya menitikberatkan pada aspek lingkungan, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan digital sebagai sarana peningkatan efektivitas pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat.
“Melalui program ini, masyarakat Desa Juwiring diharapkan mampu meningkatkan kesadaran, keterampilan, serta inovasi dalam mengelola sampah rumah tangga dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
Menurutnya dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini diyakini dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta menjadi model pemberdayaan masyarakat desa berbasis digital di era modern.
Kepala Desa Juwiring, Sugiarta, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan. Menurutnya, program ini sejalan dengan kebutuhan warga desa yang tengah menghadapi persoalan serius terkait pengelolaan sampah.
“Program ini sangat baik dan sesuai dengan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Juwiring, khususnya dalam pengelolaan sampah. Kami siap bekerja sama agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh warga,” pungkasnya. (Fika/Humas)