Kajian Implikatur untuk Kenali Makna Tersirat dalam Ujaran Bahasa
Oleh: Abdul Latif, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA
Setiap ujaran dalam bentuk kalimat atau kata memiliki makna atau arti. Misal seorang penutur mengatakan, [Ambilkan minum]. Arti dari ujaran tersebut yaitu meminta orang lain untuk mengambilkan minum. Namun, dalam situasi tertentu apa terdapat ujaran yang tertulis atau terucap memiliki makna yang tetersirat sembunyi dikenal dengan istilah implikatur. Contoh implikatur ujaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dipaparkan oleh Yolandini dkk. (2024) Guru menanyakan, [Apakah kalian sudah mengerjakan PR?] kemudian siswa menjawan, [Iya Bu, Sudah]. Implikatur dari ujaran tersebut yaitu siswa mungkin berbohong atau hanya mengerjakan sebagian PR.
Definisi Implikatur
Definisi iImplikatur yang dipaparkan Grice dalam Afrilesa (2020) merupakan penjelasan tentang apa ujaran yang mungkin diartikan, disarankan atau yang dimaksudkan oleh penutur berbeda dari ujaran apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur Grice dalam Afrilesa (2020). Dengan kata lain, implikatur berkaitan dengan makna dalam ujaran yang tersirat eksplisit yang mengarahkan kita untuk mebantu kita memahami konteks situasi dan ujaran hubungan antara kata-kata. Hal tersebut dilakukan karena ujaran yang tertulis atau terucap memiliki maksud yang lebih dari itu. Artinya, ketika siswa menjawab pertanyaan guru dengan, [sudah mengerjakan PR] belum tentu jawaban tersebut sesuai dengan kenyataannya, bisa saja mereka sudah mengerjakan sebagain atau belum mengerjakan sama sekali. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan pemeriksaan oleh guru.
Siswa Perlu Memahami Implikatur
Siswa sudah sepatutnya memahami implikatur sebagai konsep bahasa yang penting sehingga mengerti makna yang tersurat namun tersirat tersembunyi dalam ujaran. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat berkomunikasi dengan efektif dan efisien. Pada proses pembelajaran khususnya bahasa Indonesia, siswa diharapkan memiliki kesadaran tentang implikatur disamping hasil penelitian yang menyatakan banyak siswa yang secara tidak sadar melanggar maksim. Pelatihan dan bimbingan yang fokus dapat membantu siswa memahami pentingnya memberikan respons yang relevan, cukup informatif, dan jelas dalam percakapan (Yolandini, 2024).
Strategi Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Implikatur)
Guru sebagai pendidik yang memfasilitasi siswa untuk berilmu pengetahuan dan berbudi pekerti yang baik. Untuk itu, guru perlu memilih strategi yang tepat untuk mengkondisikan siswa memahami implikatur. Hiariej (2019) memaparkan delapan strategi pembelajaran implikatur percakapan terdiri atas, yaitu strategi pemberian petunjuk, pemberian petunjuk asosiasi, praanggapan, pemahaman, pernyataan lebih, ironi, penggunaan metafora, dan pertanyaan retoris. Jadi, guru dapat menerapkan delapan strategi tersebut dalam pembelajaran implikatur agar siswa memahaminya.
Selain itu, hal yang harus diperhatikan oleh guru sebelum memberi pelajaran implikatur bahwa sebagaimana yang dipaparkan Piani (2024), anak usia 7 tahun mulai mampu menangkap pesan tersirat dalam percakapan, mereka masih sangat bergantung pada konteks dan bantuan orang tua dalam menafsirkan implikatur. Jika guru mendapatkan amanah untuk mengajar kelas 1 SD maka perlu diketahui potensi awal anak usia 7 tahun perlu bimbingan yang ekstra agar dapat memahami pembelajaran implikatur.
Jika kita amati bagaimana interaksi sesama guru di sekolah maka didapati ragam implikatur yang disampaikan pada penelitian Romansyah (2022) ragam makna implikatur ujaran guru SD meliputi mengajak, menolak, memberi tahu, menyuruh (memerintah), menjelaskan dan mengingat. Modus yang digunakan dalam menyampaikan tuturannya, penutur menggunakan modus kalimat interogatif berimplikasi direktif (perintah dan/atau permintaan) dan modus kalimat afirmatif berimplikasi direktif (perintah dan/atau permintaan Implikatur percakapan direktif. Artinya, guru harus mampu beradaptasi dengan situasi kondisi ketika berinteraksi dengan rekan sejawat dan siswa SD tentu berbeda. Untuk itu, ragam makna implikatur yang seyogyanya sesuai dengan siswa SD kelas 1 seperti apa disesuaikan dengan potensi mereka.
Peran Guru dalam Kelola Implikatur
Prioritas utama guru dalam pembelajaran implikatur sebagaimana yang dipaparkan oleh Yolandini (2024), guru berperan dalam mengelola implikatur yaitu mengidentifikasi dan mengelola implikatur percakapan yang terjadi di kelas karena penggunaan implikatur yang tepat dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan memotivasi untuk berpikir lebih kritis. Selanjutnya, guru dapat memanfaatkan implikatur dalam percakapan untuk menilai pemahaman siswa secara tidak langsung dan memicu diskusi lebih lanjut melalui misalnya dengan mengajukan pertanyaan yang mengandung implikatur, guru dapat melihat seberapa jauh siswa memahami materi yang diajarkan.
Strategi pembelajaran yang tepat dibutuhkan agar siswa memahai pembelajaran implikatur khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran implikatur pada siswa SD sangat penting untuk dipahami dan diterapkan dalam aktivitas keseharian untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Guru memiliki peranan yang krusial untuk memberikan arahan dan menerapkan strategi yang tepat untuk membantu kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran implikatur. Kolaborasi antara guru dan siswa yang optimal akan memberikan pengaruh yang positif bagi mereka.