IMM Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat

Publish

26 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
522
Foto Istimewa

Foto Istimewa

IMM Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat

Oleh: Asman Budiman, Kabid Riset dan Pengembangan Keilmuan, DPD IMM Sulawesi Tenggara

Sudah menjadi sebuah keniscayaan setiap perhelatan demokrasi ada lawan dan ada kawan dalam sebuah konstestasi. Kontestasi atau sebuah system untuk memperebutkan suara orang-orang yang memiliki hak untuk memilih, merupakan suatu yang sifat alamiah dalam sebuah negara demokrasi baik pada instansi pemerintahan maupun organisasi kemasyarakat. 

Belum genap sebulan lamanya, bangsa ini baru saja melaksanakan pesta demokrasi yang konon dianggap sebagai pesta “rakyat” untuk menentukan pemimpin bangsa ini dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Gagasan cemerlang yang akan menjadi Kompas dalam membawa bangsa ini sudah disampaikan kepada orang banyak untuk ditelaah dan dijadikan sebagai rujukan untuk memilih.

Demokrasi memiliki niat yang luhur, menyamakan semua orang dihadapan umum, tidak memandang status sosial ataupun jabatan. Justru pelaku dari jalannya demokrasi itulah yang membuat demokrasi seperti jalan terjal penuh dengan derita. Sehingga dibutuhkan kesamaan dalam pikiran dan tindakan dalam merawat bangsa ini.

Begitupun dengan keberadaan organisasi masyarakat atau kepemudaan seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang beberapa hari kedepan akan melaksanakan perhelatan musyawarah tertinggi di Palembang. Tema yang diangkatpun dalam Muktamar tersebut seakan-akan memberikan legitimasi agar semua pihak kembali bersatu untuk menuju Indonesia berdaulat.

Tema yang diangkat oleh DPP IMM sebagai representasi penyelenggara Muktamar secara liguistik banyak mengandung makna. Diantaranya seperti apa yang dijelaskan diatas, dimana setiap orang (kader) memiliki pilihan masing-masing dalam menentukan pemimpin bangsa ini, bahkan ada yang menjadi tim sukses atau tim ahli masing-masing calon. Sehingga di Muktamar ini tema yang diangkat adalah kembali bersatu.

Makna selanjutnya ialah, kata Bersatu adalah kata yang menegasikan bahwa ada perpecahan, ketidaksatuan, bahkan bercerai berai dalam suksesi Muktamar ini. Sebagaimana keadaan pada umumnya, setiap perhelatan musyawarah pasti ada kelompok-kelompok yang disebut tim sukses untuk memenangkan calon-calon yang dipilihnya. Sehingga tema Muktamar kali ini sangar relevan untuk kembali bersatu setelah kontestasi ini selesai.

Merumuskan Agenda Penting

Semoga Muktamar kali ini bukan hanya seremonial semata, memilih pemimpin dan selesai. Muktamar IMM adalah representasi Indonesia yang secara territorial menghadirkan perwakilan seluruh wilayah Indonesia. Sehingga mendengarkan gagasan dan ide-idenya penting untuk diakomodir dan dijadikan sebagai rujukkan dalam membangun agenda penting IMM kedepan. 

Dahulu ada Boedi Utomo yang telah menghimpun pemuda untuk merumuskan ide-ide cemerlang dalam membangkitkan semangat nasionalisme terhadap pemuda. Sebagaimana Mohammad Yamin dalam pidatonya mengatakan bahwa Bahasa adalah satu unsur penting dalam meningkatkan nasionalisme dan persatuan. Itulah kemudian hari yang menjadi bahasa persatuan kita saat ini.  

IMM sebagai organisasi mahasiwa tentunya sudah memiliki bnayak pengalaman dan melewati dinamika bangsa ini. Keberadaan IMM tidak lagi bisa dipungkiri dengan kekuatan yang begitu besar mampu menjadi penggerak perubahan sosial. IMM telah memiliki ciri utama dalam melakukan gerakan perubahan sosial, sebagaimana yang dikatakan oleh Jhon J Macionis bahwa ciri utama gerakan sosial itu ialah adanya aktifitas yang terorganisir dan adanya tujuan yang berkaitan dengan suatu perubahan sosial. 

Kedepan banyak hal yang perlu dilakukan oleh IMM. Pertama dinamika politik keabangsaan. Proses perpolitikan yang ditunjukan oleh elit politik bangsa ini, sedang mengalami dekradasi moral. Menunjukkan sikap perpolitikkan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan demokrasi. IMM harus menjadikan isu ini sebagai prioritas agar IMM mampu memetakan masalah yang ada, agar dapat menghasilkan solusi terbaik.

Kedua ialah, isu keagamaan. Persoalan keagamaan makin hari makin menghawatirkan. Disisi lain agama masih menjadi entitas penggerak massa yang seringkali menjadi korban oleh kelompok tertentu untuk mengetes arus kekuatan agama, selain seringkali dijadikan sebagai kendaraan politik. 

Ketiga ialah isu lingkungan hidup. Berdasarkan data dari Greenpeace Indonesia setidaknya ada tujuh hal yang penting dalam isu lingkungan diantaranya perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, pencemaran lingkungan, krisis air, pengurangan hutan, pemanfaatan sumber daya berkelanjutan dan pencemaran plastic. 

Keempat ialah isu kesejahteraan pendidik (guru dan dosen). Saat ini, pendidik sedang disibukkan dengan berbagai macam metode dan strategi dalam mendidik, selain itu juag disibukkan dengan administrasi yang semakin rumit. Sementara kesejahteraan (upah) masih dibawah UMR masing-masing wilayah. 

Muktamar Kembali Bersatu

Isu sosial diatas akan dilaksanakan dan dicarikan solusinya, jika Muktamar kali ini tidak menjebak kader-kader IMM untuk saling berselisih paham karena perbedaan pilihan. Cukup perbedaan itu hanya dalam kontestasi saja, lepas dari itu, Kembali Bersatu sebagaimana tema Muktamar untuk dapat merumuskan gerakan yang akan membawa IMM kepada jejayaan dan membawa kehidupan sosial Indonesia menjadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita patut melihat sejarah IMM kebelakang, para pendahulu kita menjadi tauladan yang patut kita ikuti dalam merumuskan dan menggerakan kaum intelektual menuju arena pembuktian. Olehnya itu Nur Kholis Madjid mengatakan Ketika bangsa gagal memahami masa lalunya, maka yang akan terjadi adalah kemiskinan intelektual.

Inilah realitas yang ada, kemiskinan intelektual disebabkan oleh gagalnya kader-kader IMM memahami masa lalunya. Olehnya itu Muktamar adalah refleksi dan Menyusun agenda untuk “Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat”


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Para pemimpin Makkah khawatir b....

Suara Muhammadiyah

20 September 2024

Wawasan

Oleh: Tito Yuwono, PhD Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sekreta....

Suara Muhammadiyah

27 April 2024

Wawasan

Oleh: Damayanti, SSi. Ketua PDA Sumenep, Kepala SMA Muhammadiyah I Sumenep 2020-2024 Di era yang te....

Suara Muhammadiyah

25 September 2024

Wawasan

Mengapa Pemilu Harus Diawasi? Oleh: Ahsan Jamet Hamidi Pemilihan Umum 1997, menjadi yang terakhir....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Wawasan

Menilai Kualitas Ketakwaan Selepas Ramadhan Oleh: Mohammad Fakhrudin, Warga Muhammadiyah Magelang ....

Suara Muhammadiyah

15 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah