Ikhwan Ahada Beberkan Relevansinya Ukhuwah dalam Kehidupan Bangsa

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
389
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA saat mengisi kajian di Pengajian Ramadan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Foto: Cris

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA saat mengisi kajian di Pengajian Ramadan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Dr H Muhammad Ikhwan Ahada, SAg., MA mengatakan pasca-pemilu 2024 harus bersiap dengan Pilkada serempak pada bulan Oktober mendatang. Merespons hal tersebut, Ikhwan meminta agar tidak sampai mengoyak tenun ukhuwah dalam kehidupan bangsa.

Demikian disampaikan dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Sabtu (16/3). Ikhwan menjelaskan ukhuwah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sistem sosial kehidupan. Sehingga sedemikian rupa relevannya setiap warga bangsa harus mengokohkan ukhuwah ini.

"Artinya persoalan sosial ini tidak boleh kita kesampingkan sehingga begitu pentingnya persoalan ini menjadi prasyarat kita semuanya nanti akan mengambil sesuatu yang kita impikan di dunia ini," katanya.

Ikhwan menjelaskan kata ukhuwah diambil dari akar kata akhun. Dalam Lisanul Arab, kata akhun memiliki arti saudara kandung laki-laki. Dan ada kata ukhtun saudara kandung perempuan. Kata tersebut menurut Ikhwan mengalami ameliorasi (perluasan) menjadi saudara dalam makna yang lebih luas. Yakni saudara persesusuan, saudara satu nasab, persaudaraan bisa diikat karena persamaan akidah, dan lebih luas lagi persaudaraan dalam negara.

"Maka ikatan persaudaraan yang dihubungkan dengan samanya keturunan, samanya nasab, keyakinan, atau bahkan teritorial (negara), maka sesungguhnya tidak ada persoalan bahwa kita semuanya hidup di dunia memang satu dengan yang lain ikatannya adalah persaudaraan," katanya.

Ikhwan mengungkapkan keunikan umat Islam yaitu mampu menghubungkan dengan umat Islam yang lainnya. Inilah yang kemudian disebut oleh agama sebagai persaudaraan yang terlukiskan secara eksplisit di dalam Qs Al-Hujurat (49): 10.

"Nah, jadi ini merupakan sesuatu hal yang unik di dalam Al-Qur'an," katanya.

Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini meminta kepada seluruh warga bangsa agar jangan sampai merusak keindahan ukhwah, terutama ukhuwah dalam konteks kenegaraan. Ini sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan yang dapat terhindar dari perpecahan dan permusuhan. Sehingga dapat tercipta kehidupan bangsa yang damai dan mencerahkan.

"Maka, oleh karena itu, mari jadikan momentum Ramadan ini memacu kita agar bisa saling merekatkan Ukhuwah. Jangan sampai bangsa ini saling bermusuhan dan benci karena perbedaan. Tetapi rangkullah dan gandeng bersama seluruh warga masyarakat agar dapat hidup damai. Ini yang penting untuk kita perhatikan secara seksama," tegasnya. (Cris/Farrel)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sam'un Mukramin, dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makass....

Suara Muhammadiyah

16 February 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - Tiga mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

2 November 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Selasa (6/2), dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, Pan....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah mengadakan bimbingan teknis....

Suara Muhammadiyah

13 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - “Saya sangat senang bisa hadir di Pengajian Keluarga Sakinah ....

Suara Muhammadiyah

20 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah