BANTUL, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menggunjungi Muhammadiyah Jogja Expo (MJE)#4 2025 yang diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Sabtu (13/9) di Jogja Expo Center (JEC) Wonocatur, Banguntapan, Bantul.
Haedar beserta Noor mengunjungi stand-stand milik para peserta. Mereka berasal dari Ranting, Cabang, Ortom, dan beberapa amal usaha Muhammadiyah se-DIY yang menampilkan pelbagai produk-produk UMKM.
"Saya menyampaikan apresiasi sangat tinggi atas program yang sangat bagus ini, di mana berhimpun dari berbagai Ranting, Cabang, Daerah, dan amal usaha untuk menampilkan karya produktif mereka di MJE ini," kata Haedar.
Dengan adanya MJE#4 ini, Haedar menilai Muhammadiyah di seluruh tingkatan tidak pernah stagnan dalam melahirkan karya. "Selalu bergerak-bergerak membangun langkah kemajuan," ucapnya.
Selain itu, melalui MJE#4 harus menjadi titik picu meluaskan gerakan ekonomi Muhammadiyah di akar rumput. Terlebih, dalam Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, ditetapkan ekonomi sebagai gerakan prioritas.
"Gerakan ekonomi itu menjadi pilar penting dalam kemajuan bangsa, dalam kemajuan Persyarikatan, dalam kemajuan umat," tegasnya.
Sektor ekonomi, disebut Haedar masih menjadi titik lemah di kalangan umat Islam. Sebuah teori menyatakan bahwa ketika ekonomi suatu umat dan bangsa lemah, maka akan tumbuh lambat.
"Bahkan sebaliknya, dia tidak punya kekuatan diberbagai aspek lain," ujarnya. Di sinilah gerakan ekonomi menemukan titik urgensinya. "Sebagai satu paket utuh gerakan dakwah Muhammadiyah," sambungnya.
Pada saat yang sama, Haedar mengharapkan agar MJE#4 dapat menjadi pemicu lahirnya spirit wirausaha dan saudagar dikalangan anak muda. "Bahkan tadi ada yang kategorinya generasi Z," ungkapnya. Karena itu, Haedar mendorong agar anak muda perlu mengembangkan diri menjadi seorang wirausaha dan saudagar untuk memperkuat jangkar ekonomi masyarakat.
"Jadi spirit ekonomi harus menjadi kekuatan kolektif kita, lebih-lebih dikalangan anak muda. Agar anak muda ini tidak ada stereotip, di mana generasi muda, generasi Z, itu hanya hidup dalam alam digital semata-mata atau mereka tidak berorientasi pada produktivitas. Jadilah generasi Z yang produktif, tetapi berkarakter kuat sebagai orang-orang yang jujur, terpercaya, amanah, dan juga cerdas," tandasnya. (Cris)