Haedar Nashir Apresiasi Kemajuan UM Cirebon

Publish

30 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
513
Foto Istimewa/SM

Foto Istimewa/SM

CIREBON, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mendorong Universitas Muhammadiyah Cirebon menyusul 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) lain yang sudah terakreditasi Institusi Unggul.

Dorongan tersebut disampaikan Haedar pada Sabtu (29/6) dalam Resepsi Milad ke-115 Muhammadiyah dalam hitungan hijriyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cirebon.

Tidak hanya resepsi milad Muhammadiyah, Haedar ke Kabupaten Cirebon juga untuk meresmikan SMA Sains Muhammadiyah Boarding School, peletakan batu pertama pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah dan Mini Soccer PDM Kabupaten Cirebon, serta meresmikan renovasi kampus 1 UMC.

Menurut Haedar, Cirebon menjadi salah satu PDM yang memiliki catatan kemajuan yang pesat di Jabar. Terkhusus dengan adanya Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), yang saat ini didorong oleh PP Muhammadiyah untuk segera menyusul 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) yang sudah terakreditasi unggul.

“Sekarang UM Cirebon menjadi universitas kebanggaan Muhammadiyah, dan insyallah satu setengah tahun lagi – mudah-mudahan lebih cepat, akan menjadi kampus dengan akreditas Institusi Unggul,” harap Haedar.

Selain UMC, Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi ini juga mendorong universitas-universitas Muhammadiyah lain yang ada di Jabar supaya segera terakreditas Institusi Unggul. Dalam memajukan PTMA perlu untuk berpegang pada nilai-nilai Islam Berkemajuan dan akselerasi kepemimpinan di segala level.

Oleh karena itu, dia meminta civitas akademika untuk lebih optimal dalam memajukan kampus Muhammadiyah ini. Bagi civitas akademika tidak perlu khawatir, sebab bagi siapapun yang mengabdi di Persyarikatan Muhammadiyah akan memiliki dua orientasi nilai.

Orientasi pertama adalah yang sifatnya ubudiyah atau untuk meraih rida Allah SWT, dengan harapan balasan surga. Selain itu juga sebagai orientasi sebagai khalifah di muka bumi, sehingga orientasi dunia dan akhirat bagi aktivis Persyarikatan Muhammadiyah dua-duanya bisa dicapai.

“Dengan nilai ibadah dan nilai kekhalifahan, saya yakin hidup kita di samping akan selalu berada di jalan yang lurus. Tapi pada saat yang sama hidup juga akan lebih dinamis dan maju, serta memberi kemanfaatan dan kemaslahatan yang lebih baik,” ungkapnya.

Maka diharapkan dengan semakin maju dan baiknya akreditasi sebuah PTMA, akan linier dengan manfaatnya kepada umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Semangat untuk terus menjadi maju, menjadi baik, dan terbaik harus selalu ditanamkan pada setiap aktivis Persyarikatan Muhammadiyah.

Resepsi Milad di PDM Cirebon

Membuka amanatnya, Haedar mengapresiasi kolaborasi yang dibangun antara Muhammadiyah dengan ormas lain dalam memajukan daerah. Dia berharap hal itu dapat dikembangkan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh bangsa secara lebih luas.

“Saya yakin perjalanan Muhammadiyah, bahkan seluruh kekuatan keagamaan di republik tercinta ini bukan akan tetapi telah, sedang, dan terus akan dilakukan memperjuangkan bangsa ini,” ungkap Haedar, di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Kabupaten Cirebon Sabtu (29/6).

Gerakan organisasi keagamaan Islam di Indonesia, imbuhnya, telah ada sejak awal abad 20 atau sebelum kemerdekaan dan itu jumlahnya tidak sedikit. Tidak hanya ada, tapi organisasi keagamaan Islam ini juga kerap menjadi pelopor gerakan lain, seperti ‘Aisyiyah yang ikut mempelopori Kongres Perempuan I pada tahun 1928.

“Gerakan-gerakan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan ini telah berjasa besar untuk kemerdekaan Indonesia. Bahkan jauh sebelum itu, kita akan mengenal berbagai macam dinamika perjuangan bangsa Indonesia dan mayoritas muslim di berbagai daerah dalam melawan pemerintah kolonial,” katanya.

Jejak sejarah tersebut tidak hanya ditulis, namun juga langsung dirasakan manfaatnya oleh Bangsa Indonesia. Dalam melawan kolonialisme, Muhammadiyah tidak hanya melalui gerakan pemikiran yang aksentuasinya melalui pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi, tapi juga dilakukan secara fisik.

“Muhammadiyah mendirikan Askar Perang Sabil di DIY dan Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan Perang Gerilya yang dipimpin oleh Jendral Sudirman, dan Askar Perang Sabil dipimpin oleh Ketua PP Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo,” ungkap Haedar.

Dalam gerakan non fisik, tokoh-tokoh Muhammadiyah mewakafkan dirinya untuk merebut kemerdekaan Indonesia seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Kahar Muzzakir, dan yang lain ikut merumuskan dasar-dasar berdirinya Republik Indonesia.

Pengorbanan luar biasa untuk hadiah terbesar bagi Bangsa Indonesia dari umat Islam menurut Haedar Nashir sebagaimana yang diucapkan Alamsyah Ratu Prawiranegara adalah pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta menjadi Sila  Pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sampai saat ini tokoh-tokoh Muhammadiyah yang tercatat sebagai Pahlawan Nasional ada sebanyak 23 orang, dengan berbagai cara dan bidang pengorbanan dan gagasan untuk merebut, mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini adalah sebagian dari bukti perjuangan Muhammadiyah.

“Bahkan setelah Indonesia merdeka, di saat pemerintah tidak bisa hadir, di tempat-tempat yang terjauh, di tempat-tempat yang tak terjangkau  Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan, kesehatan, dengan kemampuan sendiri. Bahkan sampai saat ini,” katanya.

Tidak hanya diperuntukkan bagi warga Muhammadiyah atau umat muslim saja, setiap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang didirikan tersebut juga untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali. Gerakan tersebut sebagai komitmen Muhammadiyah menjaga integrasi bangsa Indonesia.

“Semua kita lakukan dengan ikhlas, tanpa hitung-hitungan mau dibalas apa oleh masyarakat, bangsa, dan negara. Kalau kita berbuat baik, perbuatan baik itu akan kembali ke kita dan orang akan merasakannya,” pungkasnya. (aan/riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Suasana gembira menyelimuti acara peresmian Gedung Muhammadiyah Children....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui skema Pengabdian Kepada Masy....

Suara Muhammadiyah

8 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKL....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi (S3) Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Pasca....

Suara Muhammadiyah

21 April 2024

Berita

GOWA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Pembinaan Cabang – Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah