Amirsyah Tambunan Minta Perkuat Sistem Tata Kelola Wakaf Persyarikatan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
22
Foto istimewa

Foto istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Amirsyah Tambunan, menegaskan pentingnya penguatan tata kelola wakaf berbasis sistem digital dan sumber daya manusia (SDM) yang profesional.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Forum Keuangan Sosial Syariah, rangkaian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MPW PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (10/10).

Amirsyah menyampaikan, setelah menerima amanah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengelola wakaf, pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan memperkuat Sistem Manajemen Aset Muhammadiyah (Simam) yang telah diimplementasikan sejak 2019 dan memperoleh hak cipta Persyarikatan Muhammadiyah.

“Kita harus yakin bahwa kekuatan pengelolaan pada sistem Simam mampu menggali potensi wakaf di lingkungan Muhammadiyah,” ujarnya.

Selain Simam, MPW juga mengembangkan Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen Wakaf Muhammadiyah (Samawi) sebagai wujud komitmen untuk menerapkan tata kelola keuangan wakaf yang transparan dan akuntabel. Menurut Amirsyah, kekuatan kedua sistem ini sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalitas para nazir.

Namun demikian, ia menilai bahwa kualitas dan kapasitas sejumlah nazir wakaf di Indonesia masih belum optimal. Karena itu, diperlukan penguatan kapasitas dan afirmasi pembiayaan bagi nazir sebesar 10 persen, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Pasal 12.

“Otoritas utama ada pada nazir kelembagaan Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan sistem yang kuat dan nazir profesional, kita bisa melakukan percepatan pengelolaan wakaf agar lebih produktif,” tegasnya.

Amirsyah memaparkan, berdasarkan data MPW, saat ini sekitar 70,46 persen aset wakaf Muhammadiyah telah dimanfaatkan untuk bidang pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, serta masjid, mushalla, dan rumah sakit. Sementara 9 persen aset dari total 218.150.061 meter persegi masih belum produktif dan menjadi perhatian untuk terus dioptimalkan.

“Kami terus berkomitmen memperkuat tata kelola agar wakaf menjadi lebih produktif untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 200 peserta dari seluruh Indonesia, di antaranya Deputi Bank Indonesia Juda Agung, Direktur Eksekutif DEKS BI Imam Hartono, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. Hilman Latief, Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin, serta jajaran MPW dan pimpinan lembaga terkait. (Mir/Nurvi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ....

Suara Muhammadiyah

24 January 2025

Berita

Bagi UMKM Pengelola Sampah Organik dan Non Organik di Bogor BOGOR, Suara Muhammadiyah - Dosen sebag....

Suara Muhammadiyah

21 December 2023

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Jenderal (Sekjend) World Zakat and Waqf Forum (WZWF....

Suara Muhammadiyah

15 November 2024

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Agenda rotin akhir semester ganjil Pondok Pesantren Al-Mu&rsqu....

Suara Muhammadiyah

3 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prodi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Fakultas Agama I....

Suara Muhammadiyah

28 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah