110 Tahun Suara Muhammadiyah

Publish

14 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
89
Dok Istimewa

Dok Istimewa

110 Tahun Suara Muhammadiyah

Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul), Penasehat PRM Troketon, Pesan Klaten

"Sebuah ikhtiar tinta dari seorang yang ingin umat menjadi yang tercerahkan dan membawa obor perubahan untuk Rahmatan Lil Alamin."

Tepat tanggal 13 Agustus diperingati hari lahir atau milad Suara Muhammadiyah yang mana pada hari ini genap berusia 110 tahun, 13 Agustus 1915 – 13 Agustus 2025. Berusia seabad lebih. Banyak cerita yang sudah ditorehkan oleh Suara Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah atau disingkat SM merupakan media sebagai corong Persyarikatan Muhammadiyah.

Atas ide dan gagasan KH Ahmad Dahlan dalam membaca kondisi saat itu umat Islam terbelakang serta perlunya menyebarkan nilai-nilai agama, kabar persyarikatan, serta melatih warga persyarikatan untuk berliterasi agar melek ilmu dan menjadi umat yang terdidik, salah satu yang harus dilakukan adalah menyediakan sebuah wadah untuk membagikan ruang, dan itu dibutuhkan sebuah media sebagai jembatan informasi antara pimpinan dengan jamaah (anggota) persyarikatan.

Selain itu juga dengan hadirnya Majalah Suara Muhammadiyah lewat tangan dingin KH Ahmad Dahlan dan di bawah pimpinan redaksi KH Fahrudin, yang mana dulu masih mempergunakan bahasa Jawa lalu berganti memakai bahasa Melayu, Majalah Suara Muhammadiyah mampu melewati masa sulit dan saat ini menjelma menjadi salah satu pilar utama yang memberikan warna akan budaya literasi bagi anggota persyarikatan Muhammadiyah maupun umat Islam, dan sangat diperhitungkan. Karena di awal-awal abad 20 belum banyak media atau majalah/surat kabar yang nota bene dari umat Islam, maka hadirnya Majalah Suara Muhammadiyah memberikan angin segar akan informasi baik tentang agama, organisasi, maupun lainnya. Dan Suara Muhammadiyah merupakan pionir majalah berciri khas Islami, serta salah satu majalah Islam yang masih eksis (keberadaannya) menemani umat.

Di usia 110 tahun ini, Suara Muhammadiyah banyak prestasi yang telah ditorehkan. Dan tidak hanya fokus pada urusan jurnalistik saja, tetapi saat ini merambah unit-unit yang lainnya.

Dan sangat menarik sekali, di usia seabad lebih ini Suara Muhammadiyah terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan zaman di mana harus punya pola pengelolaan manajemen yang dinamis dan mampu menjawab tantangan yang tidak ringan, yaitu gempuran-gempuran kecanggihan teknologi digital yang akan mempengaruhi pola pikir umat sendiri. Suara Muhammadiyah harus mampu menjadi media yang memberikan pencerahan serta membentengi umat tetap dalam koridor agar umat menjadi umat yang beradab.

Orbit Literasi Berkemajuan

Dan sangat menarik sekali tema milad 110 tahun Suara Muhammadiyah, yang mana ingin meneguhkan dan menegaskan bahwa Suara Muhammadiyah tetap menjadi media yang berada pada titik orbitnya, yaitu sebuah media bercorak Islam yang mencerahkan umat. Dan media yang punya nilai-nilai influencer (pengaruh) yang berdampak kemajuan sebagai pengejawantahan dari value yang mempunyai wisdom yang Rahmatan Lil Alamin.

Karena jika kita menelisik secara mendalam dari beberapa literatur, orbit mempunyai pengertian dan makna bahwa:

"Orbit" juga bisa digunakan untuk menggambarkan Lingkup atau Jangkauan, seseorang mungkin memiliki "orbit" pengaruh atau aktivitas tertentu, yang berarti area atau bidang di mana mereka beroperasi atau memiliki pengaruh. Perputaran atau Siklus, "Orbit" bisa juga merujuk pada siklus atau pola aktivitas yang berulang.

Jadi, secara singkat, orbit adalah jalur yang dilalui oleh benda langit saat mengelilingi benda lain yang lebih besar, atau jalur yang dilalui oleh benda apa pun saat mengelilingi suatu pusat massa.

Sedangkan Literasi Berkemajuan Suara Muhammadiyah ini merupakan ikhtiar di tengah zaman digital yang mana media memegang peranan penting, dan ini harus menjadi perhatian bagi seorang warga dan pimpinan persyarikatan di semua level untuk merawat, menjaga, dan mempergunakan media Majalah Suara Muhammadiyah sebagai pemantik dalam berliterasi. Ini menjadi tantangan dan peluang: bagaimana kita mau merawat budaya literasi tulis-menulis dan membaca di media cetak tetap dijaga.

Maka tidak heran para tokoh pendahulu kita seperti KH Fachrodin, Buya Hamka, Buya Syafii Ma’arif, Prof. Dr. KH Haedar Nashir telah menjadi teladan dan inspirasi akan pentingnya menjaga dan merawat budaya literasi bagi umat dan warga persyarikatan, yang mana saat ini masih minim dan kalah dengan negara lainnya. Dan ini harus menjadi perhatian kita semua.

Semoga di milad tahun ini kita tergerak untuk membangun budaya literasi yang holistik dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Selamat Milad Suara Muhammadiyah, semoga menjadi media yang selalu menjadi rujukan di tengah umat yang kehilangan arah kompas informasi yang tidak menentu, serta semoga semakin maju dan berkembang. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Muhammadiyah Buat Bank Secara Gradual Oleh: Syafrudin Anhar, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaa....

Suara Muhammadiyah

28 November 2024

Wawasan

Takziah Tetangga Oleh: Mohammad Fakhrudin Telah kita ketahui bahwa memperlakukan tetangga dengan s....

Suara Muhammadiyah

5 August 2025

Wawasan

Oleh Amalia Irfani Tulisan ini adalah hasil dari pertemuan penulis dengan beberapa perempuan hebat ....

Suara Muhammadiyah

12 October 2023

Wawasan

Oleh :  Priyono, S.HI., M.H Secara etimologi, pemuda syab (Arab), youth (Inggris) selalu diart....

Suara Muhammadiyah

14 September 2023

Wawasan

Meningkatkan Kebermaknaan ‘Idul Adha Oleh: Mohammad Fakhrudin Bersyukurlah kita! Pada saat i....

Suara Muhammadiyah

31 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah