10 Tahun Deni Asy’ari dan Lompatan Besar Suara Muhammadiyah

Publish

31 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
902
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: Cristoffer Veron Purnomo, Reporter Suara Muhammadiyah

Betapa cepatnya kilatan waktu berlalu, sekonyong-konyong berada di akhir tahun lagi. Tahun baru segera hadir menyapa. Sapalah ia dengan penuh senyuman dan pancaran cahaya optimisme. Melangkah di tahun baru niscaya membersitkan resolusi baru untuk kehidupan yang lebih baik dan berkemajuan. Dengan aneka gelintir kebajikan yang ditanam pada hari ini, kita songsong hari esok dengan penuaian kebahagiaan.

Tahun berganti, perubahan menanti. Terus-terusan hidup tanpa melakukan perubahan, nampaknya kehidupan tak bermakna lagi berwarna. Justru kehidupan mengering dan kosong kelompong. Kehidupan hampa terkungkung oleh kabut pekat kegelapan. Di sini, perubahan mesti dilakukan. Di situlah eksistensi kelahiran Suara Muhammadiyah yang telah dan akan terus melakukan perubahan secara berkelanjutan kini maupun di masa depan.

Dalam titik sejarah yang panjang, kelahiran Suara Muhammadiyah dikenal sebagai sumbunya media Persyarikatan Muhammadiyah bercorak majalah. Lahir dari pemikiran kosmopolitan Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Haji Fachroddin pada 13 Agustus 1915 dengan ejaan klasik “Soewara Moehammadijah.” Kehadiran Suara Muhammadiyah membuka wajah baru dinamika Muhammadiyah abad kontemporer, yang dari situ kemudian dunia mengetahui denyut nadi eksistensi dakwah Muhammadiyah di akar-rumput.

Kini, berjalannya waktu, Suara Muhammadiyah mengalami perubahan yang luar biasa. Dari kecil jadi tumbuh besar, dari yang tidak kenal jadi dikenal banyak kalangan luas, bahkan menembus di penjuru buana.

Perjalanan Suara Muhammadiyah sejak kelahirannya sampai sekarang ini niscaya melewati masa-masa sulit, getir, nikmat, dan legit. Suara Muhammadiyah mampu kokoh berdiri dan tak limbung di tengah tantangan pelik mulai zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan, era Orde Lama, Orde Baru, dan bahkan kini di era reformasi.

Kebertahanan Suara Muhammadiyah ini tentu saja perlu kita apresiasi bersama. Mengapa demikian? Coba kita lihat, adakah media tua yang mampu bertahan hingga kini? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan sudah tidak lagi media tua yang hidup sezaman dengannya yang masih bertahan. Hanya Suara Muhammadiyah satu-satunya yang masih hidup bahkan justru kini makin tampil mentereng dengan pelbagai inovasi menarik lainnya.

Semua itu tentu saja bukan karena sebab. Suara Muhammadiyah mampu bertahan karena ada denyut nadi kekuatan besar di dalamnya. Kekuatan itu bersumbu dari ketulusan, kesungguhan, kekompakan, kegigihan, kecakapan, dan keseriusan dalam hal ihwal usaha merintis, memelihara, menumbuhkan, serta membesarkan dengan sepenuh hati nirpamrih dan sanjungan demi Suara Muhammadiyah yang berkemajuan dan mencerahkan semesta.

Itulah pantulan pemikiran konstruktif Deni Asy’ari, MA Dt Marajo. Semenjak Putera asli Minangkabau yang dibesarkan di Negeri Kubang Putiah, Kabupaten Agam-Bukittinggi, Sumatera Barat ini didapuk memimpin Suara Muhammadiyah, tampak bagaimana perubahan besar-besaran terjadi di dalamnya. 

Gagasan kemandiran yang diejawantahkannya menjadikan kekuatan besar bagi pasukannya untuk bergerak bersama dalam usaha membawa suluh perubahan. Perubahan dari buruk ke baik dan dari baik ke makin lebih baik lagi.

Karena perubahan sebagai keniscayaan manakala dilakukan secara sungguh-sungguh. Innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim. Artinya bahwa Tuhan tidak merubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri menyangkut sikap mental, pemikiran, dan nasib kehidupan mereka sendiri.

Spirit redaksi Qs ar-Ra’ad [12]: 11 inilah sebagai secercah cahaya inspirasi Deni untuk melakukan perubahan di tubuh Suara Muhammadiyah. Dengan perubahan itu, Suara Muhammadiyah menyambut masa depan dengan pergerakan yang lebih intensif untuk memberikan pencerahan bagi seluruh warga masyarakat, lebih-lebih warga Persyarikatan Muhammadiyah di manapun berada.

Manifestasi Perubahan

Hari ini, kita menyaksikan bersama Suara Muhammadiyah mengalami perubahan luar biasa. Sejak awal terbit, Suara Muhammadiyah memperkenalkan dirinya tidak hanya sebagai pelopor media keislaman, akan tetapi pelopor media dakwah dan perjuangan kebangsaan lewat koridor penerbitan majalah.

Saat ini, kita bisa melihat secara nyata perubahan dari wajah majalah, mulai fisiknya. Tampilannya berbeda jauh dari masa awal terbit, di mana masih tampak konvensional belum berona bahkan masih menggunakan aksara jawa mengikuti perkembangan saat itu.

Akan tetapi, hal itu tidak membuat Suara Muhammadiyah menyerah. Suara Muhammadiyah bergumul begitu rupa menembus terjalnya tantangan besar di dunia media, terlebih saat ini mulai bertumbuhnya media-media baru dengan aneka kecanggihan teknologi yang supercanggih.

Suara Muhammadiyah merancang skema bijak dengan melakukan pembaruan terkait format dan substansi. Sejak awal kelahirannya, sampai pertengahan tahun 1950-an, tipe sampul depan majalah ini tidak berubah. Baru pada tahun 1965, majalah ini tampil dengan format baru, yakni pembaruan sampul, ukuran majalah lebih besar, pun jumlah majalahnya ditambah (Sejarah Seabad Suara Muhammadiyah Jilid 1 dan 11, 2019).

Di sini menunjukkan bahwa eksistensi kehadiran majalah ini di ruang publik bukan sekadar terbit dan dibaca begitu saja, namun Suara Muhammadiyah lebih fokus menghadirkan tampilan majalah yang nyaman dipandang. Dari situ, para pembaca bisa menikmati sajian-sajian khusus yang dihidangkan di dalam majalah ini, sehingga dapat memberikan pengetahuan baru yang mencerahkan alam pikiran.

Dalam konteks isi, majalah ini menyuguhkan aneka tuntunan bagi warga Muhammadiyah. Sebut saja rubrik Tajuk, Sajian Utama, Kalam, Dialog, Bingkai, Pedoman, dan Tafsir At-Tanwir. Selain itu, Tanya Jawab Agama, Hadits, Bina Akidah, Bina Jamaah, Bina Akhlak, Khutbah Jumat, dan masih banyak lagi. Haedar Nashir (2014) menilai jika majalah ini banyak kandungan relevan untuk mendalami serta menyebarluaskan paham agama atau ideologi, pemikiran, dan informasi Muhammadiyah yang penting dan bernilai (Cristoffer Veron P, Opini Koran Kedaulatan Rakyat, 12/8/2023).

Perubahan yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah selain dari sisi majalah, pada saat bersamaan juga dilakukan dengan melakukan perubahan sistematisasi kelembagaan dan usaha di lingkungannya. Di sini, taktik cerdik Deni memainkannya lewat pendirian unit-unit usaha secara independen dan mandiri.

Bagi Deni, salah satu konsep dasar itu merupakan rangkaian dasar upaya menginstitusionalisasi usaha-usaha yang memiliki prospek bagus dalam sebuah manajemen unit usaha tersendiri. Salah satunya dalam bentuk usaha penerbitan buku dan bagian periklanan (advertising).

Pelan tapi pasti, taktik cerdik Deni tersebut membuahkan hasil luar biasa. Di mana pada tahun 2018, Suara Muhammadiyah memamerkan buah kerja kerasnya dengan mendirikan gedung mewah menjulang jangkung berlantai 5 di Ibu Kota Muhammadiyah (Yogyakarta) yang dikenal dengan Grha Suara Muhammadiyah. Hadirnya gedung tersebut menunjukkan bukti nyata bahwa perubahan itu benar-benar terjadi di tubuh Suara Muhammadiyah.

Selanjutnya, selama kepemimpinan Deni di Suara Muhammadiyah, tidak stagnan di usaha majalah, penerbitan buku dan periklanan semata. Deni memberanikan diri dengan mengembangkan usaha-usaha baru yang lebih vital merespons kebutuhan zaman kontemporer. Di antaranya, mulai dikembangkannya usaha Toko Suara Muhammadiyah, konveksi, Pusdatlitbang Suara Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah TV, SM Tour and Travel, SM Logistic, SM Corner, BulogMu, dan Logmart.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, selama Deni menjadi panglima tertinggi di Suara Muhammadiyah, Deni makin kuat nyalinya di tengah perekonomian centang perenang dibalut dengan ketidakpastian pasca-amukan siluman Wabah Pandemi Covid-19 mencekik kehidupan umat manusia, Deni mendirikan SM Tower and Convention delapan lantai. Yakni sebuah hotel yang merupakan pantulan dari perubahan Suara Muhammadiyah itu benar-benar berjalan.

Bagi Deni, SM Tower merupakan pilot project jaringan perhotelan yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Kehadiran SM Tower menjadi sayap baru pengembangan bisnis dan usaha dari Suara Muhammadiyah dalam sektor perhotelan dan pariwisata. Pada saat yang bersamaan, juga menjadi ajang untuk memperkuat jangkar perekonomian umat dan jamaah.

“SM Tower ingin hadir menjadi kekuatan ekonomi umat dan jamaah. Maka konsepnya harus jejaring. Jadi SM Tower tidak hanya ada di Yogyakarta, akan tetapi setelah ini jadi, kemungkinan akan kita buka lagi di daerah lain namun masih di daerah Jawa,” terangnya.

Bahkan, khusus dengan berdirinya SM Tower and Convention ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi mengaku sangat bangga dan terharu. Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini melihat hotel tersebut hadir dengan gaya baru di era baru.

“Saya ketika masuk betul-betul bangga dan haru. Harunya karena mengetahui perjalanan Suara Muhammadiyah dari awal sampai sekarang. Alhamdulillah, makin hari Suara Muhammadiyah terus mengalami perkembangan luar biasa,” tuturnya.

Di sisi lain, banyak para tokoh bangsa yang menaruh perhatian begitu rupa dengan berdirinya SM Tower and Convention. Salah satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Dr H Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA yang merasa sangat bangga dengan kehadiran SM Tower and Convention.

Bagi Sandi, SM Tower and Convention sebagai sebuah masterpiece arsitektur yang indah dan megah. “Dari luar, bangunan ini menjulang dengan desain modern yang elegan,” kata Sandi yang juga Dewan Pakar Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Lebih dari itu, baru-baru ini dibawah kepemimpinan Deni, SM mulai meluncurkan bisnis perumahan bernama SM Residence AsrI di mana telah dilakukan peletakan batu pertama Sabtu, 18 November 2023 di Temuwuh Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman. Peletakan ini disaksikan secara langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes.

"Maka kami mencoba mendirikan hunian yang kami beri nama SM Residence Asri. Hunian ini tidak hanya sekadar rumah dan tempat tidur. Maka kami beri tagline ini (Hunian Nyaman untuk Generasi Berkemajuan) untuk hunian bagi generasi yang berkemajuan. Hidup di lingkungan ini memberikan inspirasi dan mencerahkan warga sekitarnya," jelasnya.

Tak berhenti di situ, saat ini juga Suara Muhammadiyah telah launching aplikasi SM Bookstore. Yakni ikhtiar Suara Muhammadiyah dalam menghadirkan buku dalam bentuk digital atau e-book. Tujuannya sudah pasti, seluruh buku terbitan Suara Muhammadiyah dapat terdistribusi kepada para pembaca secara lebih praktis dan mudah.

Selain itu, di launchingnya SM Bookstore merepresentasikan Suara Muhammadiyah tampil sebagai pelopor misi dakwah menyebarkan energi literasi yang berkemajuan bagi warga Persyarikatan di penjuru negeri bahkan lintas buana.

Pendekar Entrepreneur Berprestasi dan Menginspirasi

Gagasan yang dicetuskan Deni ini kiranya jarang dilakukan oleh banyak orang. Boleh jadi tidak punya pengalaman. Boleh jadi tidak memiliki jiwa asy-syaja’ah (berani dengan penuh perhitungan) untuk melakukan perubahan.

Tetapi tidak bagi Deni, di tembuslah medan curam, terjal, dan berliku-liku seraya mengajak dan memberikan semangat seluruh pasukannya untuk bekerja sama dengan mengedepankan jiwa ketulusan. Hatta semua itu nyatanya impiannya selama ini benar-benar terwujud secara bayan, tidak jauh panggang dari api.

Kini, Deni memiliki satu mimpi besar di kemudian hari terhadap Suara Muhammadiyah yang telah ditumbuhkembangkan bersama pasukannya. Mimpinya ingin menjaga visi dan semangat awal pendirian Suara Muhammadiyah, yakni sebagai gerakan yang mencerahkan dan menginspirasi. Lebih dari itu, juga menjadi gerakan ekonomi sebagai pilar ketiga Persyarikatan di abad kedua sebagai bagian keputusan Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Oleh karena itu, Suara Muhammadiyah ingin mencoba mengambil peran sebagai pelaku dari gerakan ekonomi Persyarikatan ini, dengan mengkonsolidasikan semua potensi umat yang dimiliki. Karena Suara Muhammadiyah berkeyakinan, jika konsolidasi ekonomi ini terjadi, peran dakwah Persyarikatan di berbagai lini akan berdampak luar biasa. Oleh karenanya, memasuki abad kedua ini, Suara Muhammadiyah mentransformasikan dirinya sebagai Pusat Syiar dan Bisnis Persyarikatan,” tuturnya.

Gerakan ekonomi diberlakukan di Suara Muhammadiyah dalam tesmak Deni karena dipandang dari sisi potensi ekonomi Persyarikatan sangat luar biasa. Kemudian di sisi potensi secara struktur dan jamaah Persyarikatan yang juga sangat memadai. Dan pada sisi peluang dakwah ekonomi berbasis jamaah.

Dengan menggosokan mata sampai bening, Deni merasakan atmosfer dunia ekonomi di negeri zamrud khatulistiwa ini belum banyak menerapkan pola-pola gerakan ekonomi yang dikelola berbasis jamaah.

Dengan penerapan sisi ini kemudian, menjadi suluh inspirasi bagi Suara Muhammadiyah untuk mengikhtiarkan gerakan ekonomi sebagai pilar ketiga sangat memungkinkan dapat terwujudkan. Sebab di Persyarikatan Muhammadiyah memiliki jamaah yang luar biasa terbentang di seluruh penjuru negeri. Di sini, ada potensi pasar yang bisa dikelola lebih lanjut.

Deni dikenal sebagai penulis produktif. Sejak mahasiswa, Deni telah berkecimpung di dunia tulis-menulis. Aneka bunga rampai tulisannya bisa dinikmati di media lokal maupun nasional seperti Harian KOMPAS, Republika, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Bernas, Solopos, Suara Karya, Sinar Harapan, Pelita, Koran Sore, Majalah Suara Muhammadiyah, Majalah Gerbang, Majalah Kibar, Jurnal Inovasi, Jurnal Gurindam, Jurnal Skolastik, Tabloid Infoda, dan masih banyak lagi.

Berkat konsistensi menulisnya itu, Deni berhasil membuahkan magnum opusnya berupa buku. Beberapa buku-bukunya itu seperti Agama: Antara Kesalehan dan Legitimasi Sosial (2018). Buku ini menguraikan secara komprehensif ihwal fakta mengenai paham radikalisme di lingkungan pendidikan non agama (sekuler). Melalui pengetahuan tentang cara pikir pelaku ekstremisme dan radikalisme, nantinya akan memudahkan kita, khalayak umum ataupun pemangku kebijakan, untuk menangani fenomena serupa di tengah masyarakat.

Kemudian buku Islam yang Berpihak: Menelusuri Jejak Pemihakan Islam terhadap Kemanusiaan (2019). Deni mengekspresikan dirinya di dalam buku ini hal ihwal penguraian nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam ajaran Islam, sebagai pendekatan dan cara pemihakan Islam bagi kehidupan. Buku Sederhana ini akan merangkum peran-peran kemanusiaan ajaran Islam, yang perlu menjadi sumber rujukan dan kajian masyarakat muslim di era sekarang ini.

Tidak berhenti di situ, Deni juga melahirkan buku Dari Teks Menuju Konteks: Transformasi Suara Muhammadiyah, Menuju Pusat Syiar dan Bisnis Persyarikatan (2021). Lewat buku ini, Deni melakukan refleksi diri terhadap pelbagai catatan perjalanan panjang sarat pergumulan suka-duka dalam membangun Suara Muhammadiyah. Yang kemudian sampai pada akhirnya memasuki titik perubahan, baik sebagai pusat syiar Persyarikatan maupun sebagai pusat bisnis.

Dari kiprah Deni selama 10 tahun memimpin Suara Muhammadiyah telah melahirkan aneka perubahan sebagaimana yang kini dirasakan bersama, kita bisa mengambil secercah ibrah (pelajaran hidup) sarat makna. Bahwa semua yang dilakukan secara tertatih-tatih cum berpeluh-peluh itu akan termanifestasi manakala ada ketulusan dari dalam diri setiap manusia.

“Kalau kita sudah menempatkan ketulusan di hati kita mengelola usaha-usaha dibawah naungan Persyarikatan ini, Insyaallah Allah itu akan melapangkan semua apa yang menjadi rencana kita. Tetapi kalau sudah bersayap apa yang ada di hati kita punya maksud dan tujuan pragmatis, individualis, kepentingan personal atau kelompok, tentu Tuhan akan mempersulit. Ketulusan ini menjadi kunci bagi kesuksesan dalam kita mengelola usaha Muhammadiyah,” ujarnya.

Selain ketulusan, juga ada kejujuran. Tak pelak, kejujuran sebagai nilai kehidupan yang paling tinggi derajatnya. Bahkan dalam ajaran mulia, agama Islam, kejujuran sangat ditekankan. Menjadikan kejujuran teraplikasi maupun terbingkai di dalam lapangan kehidupan, boleh dikatakan sungguh nian tidak gampang. Karena itu, Deni mengungkapkan soal kejujuran bukan sederhana, melainkan sebuah ujian berat dalam mengelola usaha Muhammadiyah.

“Orang bisa menilai dan melihat bahwa amal usaha apalagi yang bagus, tentu pengelolaan uang yang relatif besar. Dan ini ujian yang paling berat. Ketika kita miskin, tidak mampu itu bagian dari ujian Allah. Tetapi bagi kami, tentu ujian yang terberat itu sesungguhnya bukan ketika tidak mampu, tetapi ketika diberikan segalanya, kemudahan, finansial yang secara besar, tetapi berani berdiri di atas kejujuran itu ujian yang terberat. Kejujuran ini kunci sukses bagi kita dalam mengelola usaha Muhammadiyah,” tegas Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Berkat kepiawaian 10 tahun kepemimpinan Deni, Suara Muhammadiyah telah memborong beberapa penghargaan bergengsi. Penghargaan itu meliputi Rekor Muri Indonesia sebagai majalah Islam yang terbit terlama dan berkesinambungan tahun 2016. Penghargaan dari Serikat Pekerja Pers dan Dewan Pers Pusat tahun 2017 sebagai salah satu majalah tertua di Indonesia. 

Lalu pada tahun 2018 ketika puncak hari pers nasional di Padang, Sumatera Barat, Suara Muhammadiyah memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai Media Dakwah Islam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan pada tahun yang sama, Suara Muhammadiyah juga memperoleh penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai penerbit yang aktif terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 kategori majalah.

“Penghargaan tersebut merupakan bukti objektif pengakuan pihak luar akan kehadiran Suara Muhammadiyah, yang hadir secara eksistensial mampu mengatasi pasang-surut dirinya dalam pergumulan hidup di tengah perubahan zaman. Ketika sejumlah majalah Islam yang lahir pra dan pasca kemerdekaan berguguran, Alhamdulillah Suara Muhammadiyah tetap bertahan,” ungkap Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi.

“Artinya Suara Muhammadiyah memiliki jiwa mandiri dan petarung, tidak menjadi benalu, sehingga mampu eksis hingga saat ini. Kategori penghargaan sebagai media perjuangan kemerdekaan Indonesia yang diterima Suara Muhammadiyah juga sangat tepat karena lahir dan berkiprah sejak awal perjuangan kemerdekaan, bukan setelah kemerdekaan, apalagi di era reformasi,” sambungnya.

Deni dengan kecendekiaan ilmu yang ditopang pengalaman langsung di lapangan, telah membuktikan kepada khalayak luas lewat beberapa penghargaan. Di antara penghargaan itu yakni The #1 Winner dalam kategori Indonesia Award Magazine 2021 yang diselenggarakan di Trans Luxury Ballroom Convention Center, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 15 Oktober 2021. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan pergumulan mengembangkan lini bisnis Suara Muhammadiyah.

Tidak berhenti di situ, Deni yang juga didapuk sebagai Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga meraih penghargaan bergengsi lainnya. Teranyar, penghargaan khusus diraihnya berupa Best of Entrepreneur Winner 2023 oleh Asia Media Award 2023 di Aston & Convention Denpasar, Bali pada Jumat, 10 November 2023.

Deretan raihan penghargaan di atas sebagai perwujudan nyata betapa dedikasi begitu rupa yang telah ditampilkan oleh Deni. Lelahnya berpeluh-peluh sampai pada akhirnya berhasil membawa perubahan besar-besaran di tubuh Suara Muhammadiyah.

Oleh Karena itu, dalam rubrik Bingkai Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 13/108 / 1-15 Juli 2023 Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi menyebut lintasan perjalanan Suara Muhammadiyah dilalui dengan kesungguhan, pergumulan yang dinamis, visi ke depan yang luas disertai optimisme tinggi, meski harus menghadapi suka dan duka yang tidak sederhana. Ketika susah dan kecil tidaklah ada yang peduli, setelah besar biasanya tumbuh beragam opini, tetapi Suara Muhammadiyah terus bergerak menjalaninya dengan tegar berdikari dan ghirah tinggi.

Kini, masa depan Suara Muhammadiyah dinanti akan seperti apa wujudnya. Dan itu, menjadi tugas para pasukannya yang harus bisa satu frekuensi mengenai pemikiran dan juga tak kalah vitalnya harus memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan kiprah Deni di masa mendatang.

Kiprah Deni sangat berkemajuan. Semua yang telah dilakukan selama tempo 10 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Deni sebagai sang pendekar tulen tak terkalahkan dari rahim Muhammadiyah abad mutakhir. Yakni pendekar entrepreneur yang mampu memajukan ekonomi Persyarikatan dengan lompatan besar yang membuahkan hasil sungguh nian di luar dugaan.

Tentu saja, Deni telah menguasai jurus-jurus jitu, bahkan yang rumit sekalipun. Jurus itu yang kemudian mampu mengokohkan fondasi Suara Muhammadiyah abad kedua ini sukses bergerak di bidang perekonomian dan pariwisata. Semua itu sebagai representasi dari proses transformasi Suara Muhammadiyah menuju pusat syiar dan bisnis Persyarikatan.

Tidak ada kata lelah bagi pendekar entrepreneur itu. Deni terus berjuang dengan semangat representasi para pejuang bangsa untuk membesarkan Suara Muhammadiyah. Amanat besar ini tidak akan diingkarkan. Tetapi berupaya agar bisa menjalankannya secara penuh saksama dan penuh tanggung jawab demi Suara Muhammadiyah di masa depan.

Dari rekam jejak selama 10 tahun memimpin Suara Muhammadiyah berikut serta dengan pelbagai raihan prestasi, tidak menjadikan diri Deni memancarkan kepongahan. Justru yang ada Deni tasyakur bi ni’mah dan senantiasa terus berintrospeksi diri seraya melakukan evaluasi hal ihwal capaian dan kekurangan selama ia didapuk menahkodai bahtera Suara Muhammadiyah.

Kini, Suara Muhammadiyah berusia 108 tahun. Usianya melampaui usia Republik Indonesia, yakni 78 tahun. Jejak panjang kebertahanan Suara Muhammadiyah merupakan buah aliran peluh mengucur dari para pendahulu niscaya memecut Deni memompa spiritnya untuk memajukan Suara Muhammadiyah.

Deni tidak patah arang sebelum segala impiannya terwujud. Karena itu, Deni mengajak kepada pasukan terbaiknya bergerak bersama menembus terjalnya medan demi mewujudkan Suara Muhammadiyah, pusat syiar dan bisnis Persyarikatan berkemajuan.

Selama tempo 10 tahun memimpin Suara Muhammadiyah Deni telah banyak menginspirasi banyak orang. Lebih lanjut, pada saat yang bersamaan Deni telah berhasil mengantarkan Suara Muhammadiyah bertransformasi dan bertumbuh secara masif. Semua ini merupakan reaktualisasi dari perjuangan Deni Asy’ari berkhidmat totalitas di Suara Muhammadiyah.

Terima kasih telah menginspirasi seluruh anak negeri. Sukses selalu Deni Asy’ari. Semoga Tuhan sarwa sekalian alam senantiasa melimpahkan percik-percik kesehatan untuk berjuang bersama dengan pasukannya dalam rangka memajukan Suara Muhammadiyah. Karena Suara Muhammadiyah, denyut nadi pergerakan dakwah Muhammadiyah di lapangan kehidupan umat dan bangsa semakin meneguhkan dan mencerahkan semesta. •


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Dialog Antaragama Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Apa yang Isl....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Wawasan

Refleksi Pilpres (4) Jabatan Adalah Amanah Oleh: Mohammad Fakhrudin, Warga Muhammadiyah Tinggal di ....

Suara Muhammadiyah

23 March 2024

Wawasan

Buya Hamka dan Tasawuf Moderen  Oleh: Fokky Fuad Wasitaatmadja, Universitas Al Azhar Indonesia....

Suara Muhammadiyah

11 December 2023

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Salah satu aspek ibadah haji ad....

Suara Muhammadiyah

31 January 2024

Wawasan

Jangan Menaruh Musang dan Ayam dalam Satu Kandang: Memperingati Hari UMKM Nasional 2024 Oleh: Khafi....

Suara Muhammadiyah

13 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah