Wasathiyah itu Bergerak Dinamis, Progresif dan Praksis

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
741
Pengajian Ramadan 1446 H

Pengajian Ramadan 1446 H

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan bahwa konsep wasathiyah dapat dimaknai sebagai sikap unggul. Dan dari sikap inilah Muhammadiyah disegani. Dalam konteks ini, Muhammadiyah, di bawah kepemimpinan KH Ahmad Dahlan, dikenal sebagai organisasi yang sangat akomodatif, baik terhadap pemerintah Belanda maupun kesultanan Yogyakarta. Pada masa-masa awal berdirinya, KH Ahmad Dahlan tidak mengambil pendekatan konfrontatif dalam menyebarkan dakwahnya. Namun, lambat laun seiring dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh Muhammadiyah mulai bergerak menggalang kekuatan politik.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang unggul. Wasathiyah yang kita usung bukan sekadar berada di tengah, melainkan wasathiyah yang berkeunggulan,” ujarnya di UMY Dormitory (5/3).

Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi. Haedar Nashir pun menganini hal tersebut dengan mengatakan bahwa Muhammadiyah sebenarnya merupakan contoh nyata dari wasathiyah Islam berkemajuan. “Meski mungkin belum semua dari kita sampai pada kesimpulan ini, tugas kita adalah merajut benang merah antara nilai-nilai Muhammadiyah dengan pembentukan karakter sejati di tengah dinamika berbangsa dan bernegara yang terus berubah,” pungkasnya di acara penutupan Pengajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1446 H.

Menurut Haedar, isu soal wasathiyah sendiri baru muncul dalam 10 tahun terakhir. Wasathiyah Islam tidak hanya berarti berada di tengah, tetapi juga mampu bergerak secara dinamis, progresif, dan praksis untuk kepentingan umat.

Pengajian Ramadan kali ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemikiran. Jika kita hanya berada di zona nyaman, kita akan tertinggal oleh zaman. Pendidikan dan ekonomi adalah dua pilar penting bagi kemajuan suatu negara. Di Muhammadiyah, siapa pun yang memiliki ide dan inisiatif, dialah yang akan bertindak. Inilah bentuk penghayatan dan penghikmatan kita terhadap nilai-nilai organisasi.

“Mari kita ubah kerangka berpikir dan gerakan kita menjadi lebih wasathiyah, yaitu bergerak secara dinamis, progresif, dan tetap berada di jalur yang unggul serta disegani. Dengan demikian, Muhammadiyah akan terus relevan dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan umat manusia,” ungkapnya. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BREBES, Suara Muhammadiyah — Momentum Idul Adha 1446 H di Pesantren Muhammadiyah Boarding Scho....

Suara Muhammadiyah

9 June 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Agar nilai-nilai kebaikan dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM....

Suara Muhammadiyah

28 September 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan ....

Suara Muhammadiyah

8 November 2025

Berita

SUMBAWA, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap risiko be....

Suara Muhammadiyah

11 June 2025

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Setiap anak terlahir spesial. Mereka dibekali bakat istimewa, yang masi....

Suara Muhammadiyah

11 June 2025