DENPASAR, Suara Muhammadiyah - Kepala SMP MBS Zam-Zam Cilongok, Evy Nurhidayati, S.Pd., satu-satunya wakil dari delegasi sekolah Muhammadiyah yang mendapat kesempatan menghadiri Cambridge School Conference 2025. Acara prestisius ini mempertemukan lebih dari 300 peserta dari 37 berbagai negara, baik kapasitasnya sebagai guru, kepala sekolah, hingga pemimpin pendidikan dari berbagai belahan penjuru dunia. Kegiatan berlangsung pada (7–9 Desember 2025) di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
“Alhamdulillah ini pengalaman istimewa, juga bersyukur karena saya hadir sebagai delegasi dari sekolah Muhammadiyah, sekaligus satu-satunya sekolah Muhammadiyah yang mendapatkan undangan resmi pada konferensi ini,” tutur Evy.
Evy yang juga Koordinator SMP/MTs Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Banyumas, menjelaskan bahwa kesempatan ini menjadi ajang penting untuk menunjukkan bahwa sekolah Muhammadiyah siap berkontribusi dalam dunia pendidikan global dengan semangat berkemajuan dan global thinking.
Diceritakan pula, sejak tiba di Bali, ada rasa antusiasme yang besar. Suasananya tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menjadi pintu bagi pertemuan dan percakapan berharga dengan para pendidik serta school leaders dari berbagai negara.
“Banyak insight baru yang saya dapatkan terkait pengelolaan sekolah, terutama dari institusi yang telah menerapkan full Cambridge curriculum. Berbagai sesi diskusi, presentasi, serta ruang interaksi informal memberi pemahaman baru mengenai bagaimana sekolah-sekolah di dunia membangun budaya belajar yang adaptif, inovatif, dan berorientasi global,” paparnya.
Evy juga mengisahkan satu momen paling berkesan, ketika ia diberi kesempatan bertemu dengan para pimpinan dan direktur program dari Cambridge University Press & Assessment. Di antaranya, Regional Director Southeast Asia & Pacific, Kanjna Paranthaman. Dalam kesempatan itu beliau menyambut dengan sangat ramah dan bahkan menyampaikan apresiasi terhadap Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar di dunia, serta berterima kasih atas kontribusinya dalam memajukan pendidikan dan menjadi bagian dari Cambridge University Press and Assessment.
“Ucapan tersebut memberikan kebanggaan tersendiri sekaligus motivasi untuk terus membawa semangat peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan sekolah Muhammadiyah,” tandas Evy.
Selain itu, Regional Senior Education Professional Development Manager-International Education, Cambridge University Press and Assessment, Allen Davenport. Sosok yang sangat humble mengajak para peserta conference untuk memantik muridnya untuk selalu memiliki creativity, critical thinking dan learning to learn.
Selain bertemu para tokoh Cambridge, konferensi ini juga menjadi kesempatan berharga untuk membangun jaringan profesional lintas negara. Berbincang dengan para delegasi dari berbagai benua memberikan perspektif baru tentang tantangan dan inovasi pendidikan global. Terasa seperti membuka jendela besar yang menampilkan bagaimana dunia bergerak maju melalui kolaborasi dan pertukaran gagasan.
“Namun, pengalaman ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah banyaknya sesi yang berlangsung secara paralel, masing-masing menghadirkan narasumber hebat dan tema yang sangat menarik. Tentu tidak mungkin mengikuti semuanya sehingga saya harus memilih dengan cermat sesi mana yang paling relevan dengan konteks sekolah saya. Meski begitu, setiap sesi yang saya pilih tetap memberikan wawasan yang kaya dan aplikatif,” akunya.
Secara keseluruhan, Cambridge School Conference 2025 menjadi perjalanan intelektual sekaligus pengalaman personal yang sangat bermakna. Konferensi ini bukan hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga tentang membangun semangat untuk terus berinovasi, berjejaring, dan mempersiapkan diri menjadi bagian dari ekosistem pendidikan global yang dinamis. *hamidin.
