Unismuh Perkuat Jaringan MDMC Wilayah Timur dalam Mitigasi Bencana

Publish

14 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
45
Istimewa

Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menjadi pusat kegiatan skala regional setelah dipercaya menjadi tuan rumah Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) / Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah Timur dan Pengelolaan Risiko Bencana di Satuan Pendidikan Non Formal (PNF) untuk wilayah timur Indonesia. 

Kegiatan ini juga didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia. 

Kegiatan yang digelar 14–16 November 2025 itu dipusatkan di Whiz Prime Hotel Makassar dan diikuti delegasi dari Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Sebagai tuan rumah, Unismuh tidak hanya menyiapkan fasilitas pendukung, tetapi juga tampil memberikan pesan penting terkait kesiapsiagaan kebencanaan dan peran lembaga pendidikan dalam memperkuat kapasitas komunitas. Kehadiran kampus ini menjadi penegasan posisi Makassar sebagai simpul kegiatan Muhammadiyah kawasan timur.

Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda, dalam sambutan pembukaan menekankan bahwa Makassar memiliki posisi strategis sebagai poros aktivitas wilayah timur. Karena itu, Unismuh merasa berkewajiban menyediakan dukungan terbaik untuk kegiatan nasional, terutama yang berkaitan dengan kebencanaan dan penguatan kapasitas masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa Unismuh benar-benar menjadi rumah besar Muhammadiyah di kawasan timur. Event seperti ini membuktikan bahwa kampus bukan semata tempat belajar, tetapi juga simpul kolaborasi dan pusat penguatan kapasitas organisasi,” ujar Rakhim Nanda, Jumat, 14 November 2025.

Ia menyebutkan bahwa Unismuh Makassar terus memperkuat diri sebagai kampus berdaya saing nasional dan internasional, antara lain melalui pencapaian akreditasi institusi, masuknya Unismuh dalam pemeringkatan internasional, Times Higher Education (THE) Impact Rank THE WUR, hingga QS Asia University Rank. Teranyar, Unismuh meraih capaian Wajar Tanpa Pengecualian dari Kantor Akuntan Publik. 

Kegiatan Bimtek ini menjadi bagian dari rangkaian nasional MDMC dalam memperkuat kemampuan wilayah dalam manajemen lembaga dan pengurangan risiko bencana (PRB). Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, menyampaikan bahwa kegiatan di Makassar merupakan lanjutan dari pelatihan serupa di Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.

Dalam sambutannya, Budi menegaskan bahwa MDMC kini menjadi salah satu kekuatan utama Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun internasional. “MDMC adalah Emergency Medical Team pertama di Indonesia yang tersertifikasi WHO. Ini menunjukkan bahwa kapasitas MDMC diakui dunia, dan kita membawa standar internasional ke level wilayah,” ujarnya.

Bimtek selama tiga hari itu berisi materi manajemen lembaga, kajian risiko bencana, penyusunan SOP penanggulangan bencana, pembentukan tim siaga, serta penyusunan rencana aksi program kerja wilayah. Peserta juga mendapatkan pendampingan intensif dari instruktur MDMC pusat.

Kegiatan mencakup kelas paralel SWOT organisasi, pengurangan risiko bencana berbasis PNF (Pendidikan Nonformal), hingga penyusunan rencana simulasi. Unismuh Makassar menjadi penghubung antara MDMC pusat, PWM Sulsel, dan pemerintah daerah dalam dukungan fasilitas.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Prof. Ambo Asse, menilai Makassar tepat dijadikan lokasi kegiatan karena perannya sebagai pintu gerbang wilayah timur. Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan upaya membangun budaya sadar bencana di lingkungan persyarikatan.

Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, yang membuka kegiatan secara resmi, menyoroti konteks besar kebencanaan Indonesia yang berada di kawasan cincin api (ring of fire). Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan belum menjadi budaya kuat di tanah air.

“Kita berada di wilayah rawan gempa, tsunami, dan longsor, tetapi kesiapan kita belum sebanding dengan risiko yang dihadapi. Karena itu, MDMC harus memperkuat kesiagaan sampai ke wilayah, termasuk ke tempat paling jauh di timur,” ujarnya.

Agus juga menyebutkan kontribusi MDMC dalam misi internasional, termasuk respons kemanusiaan ke Turki dan bantuan untuk Palestina. Ia menegaskan bahwa kerja MDMC adalah wajah nyata dakwah sosial Muhammadiyah.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cendera mata antar pimpinan, pemukulan gendang sebagai simbol pembukaan kerja konsolidasi wilayah, serta sesi foto bersama delegasi enam provinsi wilayah timur.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TANAHLAUT, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mencatatkan prestasi gemil....

Suara Muhammadiyah

21 November 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung kota Surabaya adakan Capacity Bui....

Suara Muhammadiyah

22 January 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Membanggakan! Pimpinan Komisariat (PK) IMM Pendidikan Agama Isla....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muham....

Suara Muhammadiyah

17 February 2025

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah – Rekruitmen kader Muhammadiyah berbasis jama'ah Masjid Musholla....

Suara Muhammadiyah

14 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah