SOLO, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FT UMY) berhasil meraih Juara 1 dalam ajang International RoboSportc Tournament (IRT) FIRA Indonesia Open 2025 yang digelar pada 25–28 Juni 2025 di Surakarta. Dalam kompetisi bergengsi ini, tim FT UMY menampilkan inovasi berupa autonomous car atau mobil robotik tanpa kendali jarak jauh (remote), yang sepenuhnya digerakkan oleh sistem berbasis kamera dan Artificial Intelligence (AI).
Mobil robotik tersebut merupakan hasil karya tim “Autonity”, yang beranggotakan Pradipta Yoga Prabowo (Teknik Elektro 2024), Muhammad Ichban Ramdhani (Teknik Mesin 2024), serta didampingi oleh Bintang Surya Tryatmojo, S.T. selaku coach. Inovasi mereka menonjol berkat sistem navigasi canggih berbasis kamera yang mampu membaca garis lintasan yang telah ditentukan panitia.
“Sistem navigasi robot ini dilengkapi dengan sensor HC-SR04 Ultrasonic sebagai pendeteksi jarak dan penghalang. Sensor ini memperkuat kemampuan robot dalam mengenali lingkungan secara otomatis melalui kamera, yang kemudian mengirimkan data ke mikrokontroler untuk menggerakkan empat motor penggerak agar mobil dapat berbelok mengikuti lintasan,” jelas Pradipta saat dihubungi secara daring, Kamis (3/7).
Lebih lanjut, Pradipta memaparkan bahwa prototipe autonomous car mereka memiliki beberapa keunggulan utama. Selain sistem sensor dan kamera yang bekerja terintegrasi secara responsif, desain bodi robot menggunakan bahan akrilik ringan namun kuat, dengan pemotongan presisi menggunakan teknik laser cutting.
Keunggulan lainnya terletak pada sistem pemrosesan visual berbasis AI yang mampu membaca dan memahami pola lintasan secara cepat dan akurat. Untuk menguji performa robot secara optimal, tim Autonity menggunakan pendekatan research and development (R&D) selama masa persiapan.
“Kami membangun lintasan simulasi yang dibuat semirip mungkin dengan arena resmi perlombaan. Ukurannya 5 x 4 meter, terdiri dari lima zona belokan, satu hingga dua zona sempit, serta area obstacle untuk menguji kemampuan manuver dan respons sensor,” ungkapnya.
Permukaan lintasan dirancang rata dan bebas gangguan, dengan jalur utama berwarna putih serta garis pembatas merah agar perbedaan warna mudah ditangkap kamera.
Meski begitu, proses pengujian tidak luput dari tantangan. Salah satunya adalah kesulitan dalam menciptakan lintasan uji yang benar-benar identik dengan arena kompetisi. “Kami hanya mampu membuat lintasan yang mendekati kondisi sebenarnya,” imbuh Pradipta.
Ia juga menyoroti proses kalibrasi sebagai salah satu tantangan tersendiri. Tahap ini memerlukan konsentrasi tinggi dan berulang kali percobaan, karena sistem navigasi harus mampu membedakan antara belokan tajam, jalur sempit, dan area rintangan tanpa kehilangan kendali atau keluar jalur.
Terlepas dari berbagai hambatan tersebut, autonomous car buatan tim Autonity tampil konsisten dan impresif sepanjang perlombaan. Mereka bahkan berhasil mengungguli peserta dari berbagai perguruan tinggi di negara tetangga.
Dengan performa unggul, desain presisi, serta teknologi berbasis AI yang stabil, tim Autonity FT UMY berhasil menyabet Juara 1 pada International RoboSport Tournament (IRT) FIRA Indonesia Open 2025 membawa harum nama kampus di kancah internasional. (NF)