Trisula Dasar Pemikiran di Persyarikatan Muhammadiyah

Publish

26 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1159
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Trisula Dasar Pemikiran di Persyarikatan Muhammadiyah:

Bayani, Burhani, dan Irfani dengan Penekanan pada Ibadah Sholat

Kultum: Dr. Saidul Amin Ba'da Sholat Dzuhur Masjid Mujtahidin, Kampus UM Jambi 

Oleh: Agus Setiyono

Persyarikatan Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki dasar pemikiran yang mendasari pandangan keagamaannya. Trisula dasar pemikiran ini, yaitu Bayani, Burhani, dan Irfani, memberikan landasan kuat bagi aktivitas dan pandangan keagamaan Muhammadiyah. 

Bayani mengacu pada pendekatan Muhammadiyah dalam memahami ajaran Islam melalui pemahaman tekstual dan eksplisit. Artinya, Muhammadiyah menekankan pentingnya merujuk kepada teks-teks Al-Quran dan Hadis sebagai panduan dalam beragama. Dalam konteks Ibadah Sholat, Bayani mendorong umat Muslim untuk mengikuti tata cara ibadah yang  dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadist Shahih.

Burhani, sebagai aspek kedua dari pemikiran Muhammadiyah, menekankan rasionalitas dalam memahami ajaran agama. Ini berarti Muhammadiyah memahami pentingnya berfikir rasional, menggunakan akal, dan berargumentasi secara logis dalam menjalani agama. Dalam konteks Ibadah Sholat, Burhani mendorong umat Muslim untuk memahami makna dan tujuan di balik setiap gerakan dan doa dalam sholat.

Irfani adalah pendekatan mistik yang dianut oleh Muhammadiyah. Hal ini mencakup pengalaman spiritual dan pemahaman mendalam tentang hubungan individu dengan Tuhan. Dalam Ibadah Sholat, pendekatan Irfani memungkinkan umat Muslim untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam ibadah mereka, menciptakan kedekatan yang lebih dalam dan penghayatan spiritual.

Penekanan pada Ibadah Sholat dalam pemikiran Muhammadiyah merupakan bagian penting dari prinsip Bayani, Burhani, dan Irfani. Sholat dipandang sebagai wujud kewajiban yang harus dijalani dengan pemahaman yang baik terhadap teks-teks suci, dengan pemikiran rasional yang mendalam, dan dengan penghayatan spiritual yang mendalam.

Dengan prinsip-prinsip ini, Persyarikatan Muhammadiyah telah menciptakan pendekatan Islam yang seimbang dan holistik, yang mencakup aspek-aspek tekstual, rasional, dan spiritual dalam Ibadah Sholat dan seluruh kehidupan beragama. Dalam konteks yang lebih luas, pemikiran ini membantu mengarahkan umat Muslim untuk memahami dan menjalani ajaran Islam dengan lebih baik, sesuai dengan visi Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang progresif dan inklusif.

Agus setiyono, Sekretaris PWM Jambi


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TAIWAN, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menunjukkan komitme....

Suara Muhammadiyah

28 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menghelat Syawalan ....

Suara Muhammadiyah

17 April 2024

Berita

Yogyakarta, Suara Muhammadiyah - Pada jum'at tanggal 1 Desember 2024, bertempat diruang auditor....

Suara Muhammadiyah

2 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Media sosial saat ini telah menjadi penentu sukses tidaknya  lemba....

Suara Muhammadiyah

3 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah