SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Panggung aula SD Muhammadiyah 08 (MAPANS) Semarang bergetar oleh performa paduan suara yang totalitas dan penuh makna dari ibu-ibu wali murid, Sabtu (9/11), dalam rangka Milad ke-113 Muhammadiyah. Dalam balutan seragam hitam legam yang formal dihiasi aksen batik merah gelap pada pinggang, barisan ibu-ibu ini secara serentak mengacungkan tangan tinggi ke udara dengan ekspresi emosional yang mendalam.
Gestur ini menjadi sorotan saat mereka dengan lantang menyanyikan lagu wajib Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiyah. Penampilan tersebut bukan sekadar unjuk bakat, melainkan deklarasi visual yang kuat atas dedikasi dan kecintaan para ibu pada persyarikatan.
Performa yang terkoordinasi sempurna ini berhasil menarik perhatian ratusan hadirin, menegaskan bahwa mereka telah mempersiapkan diri layaknya profesional. Keberhasilan para ibu Ikatan Wali Murid (IKWAM) ini mengubah lomba paduan suara menjadi ajang penanaman nilai luhur yang efektif bagi anak-anak mereka.
Lomba paduan suara yang diselenggarakan oleh IKWAM ini diikuti oleh sebanyak 17 tim dari ibu-ibu wali murid SD Muhammadiyah 08 (MAPANS) Semarang. Setiap tim mempersiapkan diri secara intensif untuk membawakan dua lagu wajib: Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiyah.
Totalitas yang terpancar di panggung, dari keselarasan gerak hingga harmoni vokal, adalah buah dari perjuangan berat. Mereka diketahui harus melakukan latihan vokal di sela-sela kesibukan mengurus rumah tangga atau pekerjaan kantor, mengorbankan waktu istirahat demi mencapai performa sempurna di hadapan juri.
"Kami ingin anak-anak melihat kami tampil habis-habisan, tidak setengah-setengah. Kami ingin mereka bangga bahwa ibu mereka punya semangat yang menyala seperti warna jilbab ini,” kata salah seorang anggota tim paduan suara, menjelaskan motivasi di balik dedikasi mereka.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Dr H Bunyamin, MPd, yang menyatakan apresiasi tinggi terhadap semangat para ibu IKWAM. Keaktifan 17 tim ini menjadi indikasi bahwa basis komunitas Muhammadiyah bergerak aktif dalam merayakan dan menghidupkan milad organisasi.
Kepala SD MAPANS, Rosid Ridlo, SPd, menambahkan bahwa totalitas yang ditampilkan para ibu menjadi jembatan efektif untuk memperkenalkan dan menghayati nilai-nilai Muhammadiyah kepada anak-anak.
Melalui lantunan Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiyah yang didukung gestur emosional, para ibu wali murid telah membuktikan bahwa mereka adalah duta hidup yang mengajarkan generasi penerus tentang makna solidaritas, perjuangan, dan pengabdian dalam sebuah organisasi besar, menjadikan lomba ini lebih dari sekadar ajang hiburan semata. (Rosid/hanan)


