Tingkatkan Literasi Digital, PTI UMS Lakukan Penelitian Computational Thinking

Publish

21 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
270
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SOLO, Suara Muhammadiyah - Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kegiatan sosialisasi penelitian hibah RisetMu. Program ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia.

Penelitian Hibah RisetMu yang dilakukan oleh PTI UMS ini berjudul "Penerapan Pembelajaran Kolaborasi Orang Tua dan Anak untuk Meningkatkan Literasi Digital dengan Computational Thinking di Kampung Sains Karangkajen Yogyakarta".

Dosen PTI UMS Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng., menerangkan bahwa kegiatan awal dari penelitian ini diawali dengan sosialisasi pada Jumat (29/3) sekaligus bertepatan sebagai acara menjelang buka puasa yang dihadiri oleh 19 orang tua, 21 anak dan beberapa stakeholder.

"Tujuan penelitian ini adalah mewujudkan kolaborasi orang tua dan anak untuk meningkatkan literasi digital dengan berpikir komputasional melalui metode plugged dan unplugged pada materi STEM (Science, Technology, Engineering and Math) dan kehidupan sehari hari," terangnya, Sabtu (20/4).

Kegiatan yang direncanakan akan selesai pada bulan Mei ini menerapkan strategi kolaborasi model Pentahelix yang melibatkan ekosistem di Kampung Sains Karangkajen, yang meliputi  pihak pemerintah, akademisi, komunitas, pebisnis dan media.  

"Kita membuka kembali bahwa ini lho termasuk Computational Thinking (CT). CT itu bukan berpikir seperti komputer tapi sebenarnya berpikir seperti ilmuwan komputer, karena pada dasarnya kita yang akan mengendalikan. Nah itu pentingnya di situ," tekan Ketua Penelitian itu.

Maka ketika game tidak bisa dihindari dari kehidupan anak-anak, lanjutnya, akan tetapi bisa mengerti waktu, tanggung jawab di rumah, atau resiko dari bermain game. 

“Latar belakang dari riset ini adalah karena adanya kesenjangan digital antara orang tua dengan anak. Memang biasanya riset kepada guru, tetapi orang tua dan keluarga juga menjadi pembelajaran informal,” paparnya.

Pembelajaran informal mengacu pada situasi yang muncul secara spontan, misalnya di antara teman dan keluarga. Demikian lah lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak. Keterlibatan orang tua memainkan peran penting dalam pembelajaran anak.

"Kita juga memberikan landasan yang prinsipal sekali untuk nanti dunia mendatang mereka, entah anak-anak itu hidup di tahun yang banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baru yang mungkin saat ini belum tau namanya," ujar anggota Biro Bebras UMS itu.

Teknologi akan terus update namun dengan CT ini harapannya akan lebih cepat beradaptasi karena telah memahami prinsip kerjanya. Melalui CT ini juga ketika sudah berada di industri maka memungkinkan untuk menghemat cost ataupun menjadi lebih efektif. (Maysali/Humas)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangkaian semarak Milad ke-111 Muhammadiyah, Pimpinan Daerah ....

Suara Muhammadiyah

23 December 2023

Berita

BATAM, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batam, bekerja sama dengan....

Suara Muhammadiyah

22 June 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muha....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah men....

Suara Muhammadiyah

27 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Berbicara di hadapan orang banyak bisa dipelajari dengan menge....

Suara Muhammadiyah

18 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah