Kitakyushu— Tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar program pengabdian kepada masyarakat (PkM) internasional di Kota Kitakyushu, Jepang, dengan tema Pengembangan Wisata Halal. Program ini dipimpin oleh Dr. Muhammad Hamdi, M.M bersama Dr. Hendro Widodo, M.Pd dan berlangsung sejak persiapan dan koordinasi dengan pihak terkait dilakukan secara online dan kunjungan ke Kota Kitakyushu dilaksanakan pada semester genap 2025. Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen UAD dalam mengimplementasikan Caturdharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam mendukung pengembangan wisata halal global dan mempererat hubungan kerja sama internasional antara Indonesia dan Jepang. Dalam pelaksanaannya, tim dosen UAD menggandeng berbagai pihak lokal di Kitakyushu, termasuk komunitas Muslim, pelaku industri pariwisata, serta akademisi dari perguruan tinggi setempat.
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata halal di Kitakyushu, khususnya dalam aspek rumah makan halal dan fasilitas wisata budaya seperti museum yang ramah bagi wisatawan Muslim. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat lokal dalam menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Muslim.
Kegiatan pengabdian ini merespon meningkatnya permintaan wisata halal dari wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi anggota diaspora Muslim Indonesia di Jepang, khususnya PCIM Jepang, serta perekonomian Kotamadya Kitakyushu. Dengan pendekatan partisipatif, tim program merancang paket wisata halal yang komprehensif untuk wilayah Kitakyushu. Paket ini mencakup rencana perjalanan yang telah divalidasi oleh tim, peta fasilitas ibadah, panduan tempat makan halal, serta daftar akomodasi yang ramah bagi wisatawan Muslim. Selain itu, tim juga memproduksi materi promosi dan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada anggota PCIM Jepang untuk membangun dan mengelola usaha produktif di sektor pariwisata. Program ini menunjukkan peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung komunitas diaspora Muslim untuk menciptakan inisiatif ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus mendorong terjalinnya pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Jepang.
Muhammad Hamdi selaku ketua PkM menyatakan, “Kitakyushu memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata halal yang menarik, tidak hanya dari sisi kuliner tapi juga budaya melalui museum dan tempat wisata lainnya. Kami berharap pengabdian ini bisa menjadi pijakan awal untuk membangun ekosistem wisata halal yang berkelanjutan di sana.” Demikian pula bahwa kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam membuka peluang pariwisata halal di Jepang, khususnya di Kitakyushu, mengingat peningkatan jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung ke sana," ujar Muhammad Hamdi.
Tim UAD melakukan dialog dengan pengelola museum setempat untuk mengintegrasikan fasilitas yang mendukung kenyamanan wisatawan Muslim, termasuk ruang ibadah dan informasi berbahasa yang memudahkan. Hendro Widodo menambahkan bahwa pendekatan komprehensif ini diharapkan mampu mengangkat Kitakyushu sebagai destinasi wisata halal yang tidak hanya menyediakan makanan halal, tetapi juga pengalaman wisata budaya yang inklusif.
Program pengabdian ini mendapat sambutan positif dari pemerintah lokal dan pelaku industri pariwisata di Kitakyushu. Kolaborasi ini juga memperkuat hubungan akademik dan sosial budaya antara Indonesia dan Jepang, serta memperluas peran UAD dalam pengembangan pariwisata halal global. Diharapkan, pengabdian ini tidak hanya memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kitakyushu, tetapi juga menjadi model kolaborasi lintas negara dalam mengembangkan ekosistem wisata halal berkelanjutan.