JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Koordinator Serikat Usaha Muhammadiyah (Korda SUMU) Banyumas, Brili Agung Zaky Pradika, menginisiasi pertemuan atau kopi darat (kopdar) di Jakarta pada Sabtu (9/8) bersama Ketua Asosiasi Blockchain Syariah Indonesia (APSI), Jodias. Selain menjabat sebagai Ketua APSI, Jodias juga merupakan anggota SUMU dan UMMAH yang digawangi oleh Ghufron Mustaqim, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah.
Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah senior SUMU Jakarta, di antaranya Lambang Saribuana, Korda SUMU sekaligus Ketua Lazismu DKI Jakarta, serta Eka Prasetya, pendiri iBlooming yang juga aktif di SUMU Jakarta.
“Di sana kami melakukan diskusi mendalam tentang prinsip-prinsip blockchain, termasuk apakah teknologi ini sudah memenuhi kaidah syariah. Sehingga, ketika nanti difatwakan halal, kita bisa memastikan ada kebermanfaatan yang nyata,” ujar Brili dalam sambutannya.
Brili menjelaskan, setidaknya ada dua manfaat utama yang dilihat dari penerapan blockchain. Pertama, penumbuhan ekosistem wirausaha serta kemudahan akses permodalan bagi anggota SUMU melalui konsep blockchain. Kedua, mendukung pertumbuhan dan mempermudah prosedur wakaf Muhammadiyah. Menurutnya, skema blockchain dapat mempercepat realisasi wakaf, misalnya dengan konsep pembelian koin khusus untuk wakaf (wakaf koin).
Dalam kesempatan itu juga disepakati inisiasi pembentukan Serikat Blockchain Muhammadiyah yang nantinya akan berinduk kepada SUMU. Saat ini, prosesnya masih pada tahap pengumpulan ide, gagasan, dan anggota yang berminat mendalami blockchain. Agenda ini akan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal SUMU untuk mendapat naungan resmi dari organisasi.
“Harapannya, dengan adanya konsentrasi blockchain di SUMU, pengembangan usaha dan akses permodalan bisa menjadi lebih variatif, inovatif, dan mudah dijangkau oleh anggota Serikat Usaha Muhammadiyah,” pungkas Brili. (Soleh)