Serah Terima Rumah Garam Kepada Nelayan Kampak Indah Pesisir Paloh Sambas

Publish

6 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
443
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SAMBAS, Suara Muhammadiyah - Di tengah rencana larangan impor garam, Muhammadiyah dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah bekerjasama membangunkan nelayan Sambas tunnel-tunnel garam. Setiap tahun nelayan Sambas di pantai Kampak Indah mengalami musim ubur-ubur dari bulan Maret hingga Mei. 

Sepanjang pantai Paloh dari desa Temajuk hingga Sebubus akan dibanjiri ubur-ubur. Sepanjang pantai Paloh terdapat  20 kilang di Temajuk 26 kilang di Sebubus. Kebutuhan garam dalam pengolahan ubur-ubur menjadi salted jellyfish sekitar 50 ton setiap kilang. 

Serah terima Rumah Garam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut kepada kelompok nelayan Kampak Indah dilaksanakan pada  5 Desember 2024 oleh Munandar mewakili KKP, kepada Nedi Jaini ketua kelompok nelayan. 

Acara serah terima disaksikan oleh Camat Paloh yang diwakili Agus, kades Sebubus Irpandi Riyadi, UPT PSPL Kalbar, Hanizam, sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah Sambas Munadi dan Wibowo dari Konsorsium Studi Pesisir, Kelautan dan Perbatasan Indonesia (KP2I). KP2I merupakan lembaga yang terdiri dari 5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UM Pontianak, Instekmu Tarakan dan UM Kupang. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi.

CaptionKeterangan gambar. Kilang ubur-ubur (atap biru) dan tunnel garam nelayan Sambas Kalimantan Barat.

 

Lembaga yang dilaunching 7 September tahun lalu 2023 oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti, akan mendampingi  para nelayan tersebut dalam pengelolaan Rumah Garam agar berkelanjutan. 

Pendampingan nelayan selama 2 tahun, 2020 hingga 2024, awal mulanya dilakukan oleh Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Universitas Muhammadiyah Jakarta, sebagai inisiator terbentuknya KP2I. 

Dr. Endang Rudiatin, ketua PSPP UMJ mengatakan bahwa pendampingan nelayan selanjutnya akan diestafetkan kepada KP2I untuk memperluas jaringan perguruan tinggi dalam keikutsertaan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari kewajiban Catur Dharma PTMA. 

Ketua Majelis Diktilitbang Prof. Bambang Setiaji menyambut baik kegiatan ini, dan bersiap untuk melanjutkan kerjasama ini di bawah koordinasi Majelis Diktilibang. 

Keterangan gambar: Kilang ubur-ubur (atap biru) dan tunnel garam nelayan Sambas Kalimantan Barat.

Selanjutnya Endang berharap kehadiran Rumah Garam di Kampak Indah dapat membantu kebutuhan garam bagi 26 kilang ubur ubur dan juga berharap, rumah garam juga dapat dibangun di desa Temajuk, yang memiliki 20 kilang ubur ubur. Garam juga dibutuhkan untuk pengelolaan produk kelautan lainnya.

Keterangan gambar. Kilang ubur-ubur (atap biru) dan tunnel garam nelayan Sambas Kalimantan Barat

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat mengundang ....

Suara Muhammadiyah

11 February 2025

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - LazisMu Kota Medan  melalui Kantor Layanan Lazismu Aisyiyah Medan m....

Suara Muhammadiyah

21 February 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Pendekatan akreditasi pesantren Muhammadiyah tidak hanya mengara....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) &....

Suara Muhammadiyah

25 June 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menggelar Sidang Ter....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah