YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ajakan untuk peduli kepada sesama, memungkinkan Muhammadiyah mengamalkan secara konsisten QS. Al-Maun atau yang akrab dikenal dengan Teologi Al-Maun. Hal ini disampaikan Hilman Latief dalam Pengajian Songsong Ramadhan yang selenggarakan Lazismu DIY di Aula Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, pada Jumat (21/2).
Mengusung tema “Risalah Islam Berkemajuan: Aktualisasi dalam gerak Lazismu Sinergi Kebijakan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs” menghadirkan Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief sebagai keynote speaker.
“Saya sangat mengharapkan Lazismu yang akan menjadi penopang dan majelis pendayagunaan wakaf yang mengangkat konsep MSDGs,” ungkapnya.
Menurutnya, gerakan filantropi yang motorik oleh Muhammadiyah harus fungsional, sistemik, dan memiliki ketahanan dalam membangun kemaslahatan umat. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Muhammadiyah adalah sebuah platform dan agenda pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia untuk mencapai visi Muhammadiyah 2020-2027.
Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah baru akan meluncurkan Agensi Beasiswa Muhammadiyah, untuk dicangkokkan, dan ditargetkan untuk wilayah masing-masing program beasiswa, pendidikan.
Pengelolaan beasiswa dan program-program keberlangsungan hidup yang berkelanjutan sangat penting. Perlu dipahami bahwa proses berkelanjutan terutama di sektor pendidikan tidak bisa langsung meningkatkan hasil.
Menurutnya MSDGs ini perlu ditingkatkan pada Agensi Beasiswa Muhammadiyah.
Hal ini merupakan investasi masa depan yang menjanjikan, mencerdaskan dan memberdayakan SDM Indonesia.
“Jadi kalau bisa Lazismu tampil di mana-mana, disektor pertanian, kampus, kantor, masjid di mana-mana logo Lazismu. Kuncinya harus berani ekspansif,” ujar Hilman.
Desain yang matang dan organisasi yang kuat akan menjaga kekokohan bangunan filantropi di Muhammadiyah. (diko/tia)