YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kader Muhammadiyah Rivaldi Alan Saputra yang juga alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ia dikenal karena telah berhasil melakukan inovasi dan dedikasi dalam memimpin Pasar Blumbang Mataram. Pasar Blumbang Mataram sendiri merupakan pasar untuk mengelola sumber daya alam, pariwisata, dan lingkungan.
Inovasi yang dilakukan oleh Rivaldi bertujuan untuk menarik wisatawan, pemberdayaan UMKM, dan meningkatkan perekonomian lokal. Konsep inovasi ini menggabungkan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dengan pemberdayaan masyarakat. Konsep dilakukan untuk menciptakan model pembangunan wisata yang berkelanjutan dengan melibatkan peran aktif pemuda dalam pengelolaan lingkungan dan potensi desa.
Inovasi ini membawa perubahan, pasar Blumbang Mataram tidak hanya memiliki kegiatan jual beli, tetapi menjadi ruang bagi masyarakat dan wisatawan untuk melihat suasana budaya lokal, produk unggulan dan hasil bumi khas Desa Wirokerten. Konsep kearifan lokal yang dibangun dalam pasar Blumbang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, selain melakukan pelestarian budaya lokal, hal ini dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Rivaldi mengembangkan Desa Wisata Wirokerten, Pasar Blumbang Mataram, mulai dari acara nobar, sampai festival-festival kearifan lokal. Setiap dilakukannya event ini juga terdapat pendaftaran tenant-tenant UMKM yang menjual jajanan jadul, pameran craft, ataupun fashion lokal. Hadirnya kesempatan bagi UMKM ini tidak hanya membantu meramaikan acara tetapi menjadi pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Berkat inovasi yang dilakukan oleh Rivaldi dalam pengelolaan Pasar Blumbang Mataram, Rivaldi mendapat penghargaan Juara 1 Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2024 dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata oleh Kemenpora RI yang diumumkan saat puncak Hari Sumpah Pemuda di Jakarta (29/10).
Masyarakat dapat terlibat langsung di Desa Wisata Wirokerten melalui beberapa program, yaitu Pasar Blumbang Mataram: Masyarakat yang ingin menikmati makanan jadul dengan harga terjangkau diiringi kesenian Jawa yang sangat epic, bisa mendatangi Pasar Blumbang Mataram. Paket Studi Tata Kelola Desa Wisata Wirokerten: Masyarakat atau wisatawan bisa belajar tentang pengelolaan wisata di tempat @dewikerten.id melalui studi banding ini. Paket Ngandong Ndeso: Wisatawan diajak keliling untuk melihat potensi lokal Wirokerten menggunakan andong / delman sebagai kendaraan ramah lingkungan. Paket Ngontel Ndeso: Alternatif lain untuk keliling di Wirokerten, wisatawan diajak menggunakan sepeda jadul (Onthel) untuk mengelilingi UMKM sekaligus praktik membuat produk unggulan di Desa Wisata Wirokerten.
Workshop Wayang Suket: Masyarakat dilatih untuk membuat kerajinan berupa wayang yang berasal dari rumput kering (suket).
Sedari awal, Desa Wisata Pasar Blumbang Mataram Wirokerten sebagai konsep yang memadukan peran pemuda dalam mengelola wisata ramah lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat di sini sebagai dasar nilai wisata yang diangkat. Terbukti, pertama kali event Pasar Blumbang Mataram hanya melibatkan 10 pemuda, 17 UMKM, meraih omset mencapai Rp3.000.000-an/event. Sekarang, Desa Wisata Wirokerten sudah melibatkan 150 pemuda, memberdayakan 117 UMKM, dan dalam kurun dua tahun terakhir omset mencapai Rp150.000.000-an.
Tantangan terbesar dalam mengembangkan Desa Wisata Wirokerten berupa menyamakan mindset pemuda & masyarakat agar sadar terhadap potensi yang dimiliki. Hal ini dikarenakan dulunya, lokasi Desa Wisata Wirokerten hanya kawasan tidak produktif, rawa-rawa, dan tidak bernilai ekonomi.
Namun, Rivaldi dan anak muda di Desa Wirokerten yang didampingi oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bertekad untuk memberdayakan masyarakat berbasis tata kelola Desa Wisata. Ia mulai melakukan pendekatan dari hari ke hati dengan anak-anak muda & masyarakat Desa Wirokerten sehingga sampai sekarang kami masih eksis dan berhasil memperoleh 300 Desa Wisata Terbaik se-Indonesia melalui Anugerah Desa Wisata (ADWI) Kemenparekraf 2024.