YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Mahasiswa Abiturien Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah (DPP IKMAMMM) sukses menyelenggarakan event bertajuk “Sekolah CEO” pada Sabtu siang-sore (22/7/2023) bertempat di Aula Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kolaborasi ini merupakan bentuk konsolidasi sesama sekolah kader di bawah PP Muhammadiyah.
Agenda ini merupakan bentuk peran DPP IKMAMMM di tengah pertambahan wirausaha muda yang makin gencar. Pemateri yang hadir pada acara ini merupakan alumni Madrasah Muallimin dan Muallimaat yang sudah mempunyai bisnis dan memiliki omzet puluhan miliar hingga triliunan per tahun, yaitu Mahenda Abdillah Kamil (Co-Founder & Komisaris PT Cemerlang Statistika Indonesia), M. Nabil Alfarobi (Direktur Operasional BMT BUS), Himmatun Nafida (Assistant General Manager Pamella Supermarket) dan Agung Purwoto (Komisaris PT Naisha Inspirasi Muslimah & PT Ide Jualan Kreatif).
Sementara itu, peserta merupakan siswa Muallimin dan Muallimaat berjumlah 100 orang yang memiliki komitmen tinggi untuk belajar bisnis. Melalui Sekolah CEO, para peserta mendapatkan wadah untuk mengembangkan ide bisnis dan mentor bisnis.
Pada pembuka agenda, Wakil Direktur 3 Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Zulkifli memberikan contoh pengusaha dalam Islam. “Sebagai seorang muslim, kita perlu mencontoh Abdurrahman Bin Auf, sahabat Nabi Muhammad yang pandai berniaga dan juga tidak segan untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah,” kata Zulkifli.
Acara ini dimulai dengan sesi seminar bisnis yang mana para pemateri memaparkan sekilas cerita mengenai bisnis yang mereka jalankan, omzet yang mereka dapatkan, dan beberapa cerita menarik selama mereka berbisnis.
Himmatun Nafida mengawali diskusi dengan cerita dalam menjalankan bisnis keluarga Pamella Group. “Melanjutkan bisnis keluarga tidak semudah yang dibayangkan orang-orang awam. Kesiapan mental harus menjadi modal utama bagi pebisnis,” tutur Fida.
Sementara itu, Nabil Alfarobi berujar bahwa ia memulai berbisnis sejak SD. “Karena rumah saya di lampung, ketika saya mudik ke Jogja saya pasti mampir toko buku shopping dekat Taman Pintar. Lalu saya beli buku bekas seharga 10 ribu rupiah dan menjualnya ke kawan-kawan saya di kampung seharga 20 ribu rupiah. Mereka mau-mau aja, tuh!” imbuh Direktur Operasional BMT BUS yang memiliki aset lebih dari Rp 1 Triliun itu.
Berbeda dengan kedua pemateri sebelumnya, Agung Purwoto menceritakan sumbangsih alumni Muallimin & Muallimaat bagi perusahaannya. “Saya punya karyawan di Naisha sekitar 120 orang, 70% dari totalnya merupakan Alumni Muallimin & Muallimaat,” tambah Agung yang merupakan owner produk fashion Naisha Hijrah.
Pemateri terakhir Mahenda Abdillah berpesan bahwa siswa Muallimin & Muallimaat harus berani mencoba tantangan baru. “Masuklah ke kampus negeri di luar Jogja sehingga mendapat tempat baru, teman-teman baru, dan lingkungan yang baru sehingga memaksa kalian untuk terus beradaptasi dan keluar dari zona nyaman kalian,” tukas Mahenda.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan mentoring one on one pemateri bersama peserta dimana peserta dapat menanyakan permasalahan apa saja yang mereka rasakan dalam membangun bisnis. Dalam sesi ini, peserta berdiskusi secara mendalam dengan para pemateri secara langsung.
Agenda dirurup dengan foto bersama para peserta, pemateri, dan panitia. Kolaborasi ini merupakan bentuk konsolidasi sesama sekolah kader di bawah PP Muhammadiyah. DPP IKMAMMM berharap kegiatan bersama antara Muallimin dan Muallimaat terus ditambah sehingga sinergi makin baik dan dampak positif dirasakan oleh umat dan masyarakat luas. (Hisyam)