Sekjen MUI: Idul Fitri Momentum Wujudkan Nilai-Nilai Kemanusiaan

Publish

11 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1046
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia dan Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Amirsyah Tambunan, MA

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia dan Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Amirsyah Tambunan, MA

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Momentum Idul Fitri menjadi sangat laik dijadikan sebagai ruang mengaktualisasikan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam khutbah Idul Fitri 1445 H di Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Baru, Jakarta Barat, Rabu (10/4), Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Dr H Amirsyah Tambunan, MA menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan bermanifes pada kemampuan menghargai dan menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.

"Setiap momen Idul Fitri terdapat keistimewaan untuk meningkatkan hubungan sesama manusia, pertalian kerabat, dan interaksi sosial dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ucapnya.

Amirsyah melanjutkan, merujuk pada ajaran agama Islam, telah diatur sedemikian rupa pertautan (hubungan) sesama manusia. Dikenal dengan istilah habl min Allah (hubungan vertikal antara manusia kepada Allah) dan habl min al-anas (hubungan horizontal antarasesama manusia). Dipertegas Amirsyah, manusia bertipikal tidak pernah terlepas dari belenggu kesalahan dan lupa. Sebab itu merupakan keniscayaan yang ada di dalam kedirian manusia.

"Untuk itu, Idul Fitri berarti kembali kepada fitrah kemanusian berupa kesucian dari dosa. Marilah kita perbaiki dengan bermaaf-maafan berdasarkan ayat Al-Qur'an dalam Surat An-Nuur ayat 22," jelasnya.

Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menyebut betapapun banyaknya Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT), akan tetapi setiap manusia bertekad untuk mempertahankan fitrah kemanusiaan. Yakni dengan memperbaiki hubungan sesama manusia dengan hubungan kepada Allah melalui shalat lima waktu mengikuti titah Allah Yang Maha Pencipta.

“Pada prinsipnya dengan merayakan Idul Fitri, kita bersama-sama diajarkan untuk kembali kepada jati diri manusia,” ujarnya.

“Kita ini makhluk yang sangat lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan dan perlindungan Allah Swt untuk bersandar di mana saja dan kapan saja,” tambahnya.

Sebagai makhluk sosial, manusia sangat butuh kerja sama dan bantuan sesama manusia, khususnya orang-orang terdekat dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Maka itu, keistimewaan Idulfitri melahirkan nilai kemanusiaan dengan cara; pertama, menanamkan dimensi teosentris atau ketuhanan yang mengajarkan kepada umat agar manusia wajib hidup damai. Konflik dalam bentuk genosida yang di lakukan Israel kepada Palestina di Gaza merupakan pengkhianatan nilai-nilai kemanusiaan.

Kedua, menanamkan dimensi antroposentris atau kemanusiaan (insaniah) agar manusia hidup berdasarkan wujud teosentris dan antroposentris.

Ketiga, dimensi alam (kauniyyah) bahwa alam diciptakan oleh Allah untuk dikelola manusia dengan baik agar terhindar dari perusakan lingkungan seperti mengeksploitasi tambang dengan rakus, tamak, dan lain sebagainya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Haji Fachrodin telah berperan besa....

Suara Muhammadiyah

19 October 2024

Berita

SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Jum’at, 2 Mei 2025 6 mahasiswa doktoral PAI UMM laksanakan Peng....

Suara Muhammadiyah

3 May 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui Fakultas Ekonomi d....

Suara Muhammadiyah

25 June 2025

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Implementasi Senam Bugar Muhammadiyah (SEGARMU) di SD Muhammadiyah Pepe....

Suara Muhammadiyah

12 October 2023

Berita

TUBABA, Suara Muhammadiyah - SMK Muhammadiyah Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung mene....

Suara Muhammadiyah

25 April 2025