YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Memiliki jaringan yang kuat dalam skala internasional menjadi salah satu prioritas utama bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), termasuk di kawasan Asia Tenggara. Pemberian beasiswa bagi mahasiswa luar negeri pun secara rutin sudah dilakukan UMY melalui berbagai metode, salah satunya adalah UMY Scholarship Fair yang menjadi bagian dari promosi beasiswa UMY di Filipina dan digelar sejak tanggal 2 hingga 13 Desember 2023. Digelar perdana di tahun ini, Filipina menjadi negara tujuan UMY dalam menggelar UMY Scholarship Fair. UMY sendiri sudah memiliki mahasiswa hingga alumni yang berasal dari negara tersebut.
Idham Badruzaman, Ph.D. selaku Kepala Kantor Hubungan Internasional di Lembaga Kerjasama Internasional (LKI) UMY menjelaskan bahwa Filipina menjadi salah satu negara prioritas UMY dalam memberikan beasiswa bagi mahasiswa luar negeri. Ini sebagai respon atas sebagian alumni UMY yang memegang posisi strategis di berbagai perguruan tinggi di Filipina.
“Tentu kami merasa senang dengan capaian alumni UMY di negara asalnya, termasuk di Filipina. Pimpinan universitas pun memutuskan untuk menjadikan Filipina saat ini sebagai negara prioritas pemberian beasiswa, karena walaupun program beasiswa bagi mahasiswa luar negeri sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, kami tidak memiliki prioritas bagi negara manapun. Kami juga berharap program yang UMY berikan juga dapat menjalin jaringan yang lebih baik dengan berbagai universitas di Filipina, sesuai dengan milestone UMY yang ingin memperkuat posisi di Asia Tenggara,” ungkap Idham saat dihubungi pada Sabtu (9/12).
UMY Scholarship Fair sendiri yang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan promosi beasiswa UMY di Filipina digelar pada Senin, 4 Desember 2023 di House of Indonesia dan bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao City, Filipina. Agenda ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 institusi pendidikan di Filipina baik itu SMA dan perguruan tinggi, diantaranya adalah Davao del Sur State College, University of Mindanao, Wisdom Islamic School, dan Sekolah Indonesia Davao.
UMY pun melakukan kunjungan ke berbagai SMA dan perguruan tinggi di Filipina yang berada di enam kota dan wilayah, yaitu Manila, Davao City, Cebu, Iligan, Bukidnon, dan Tawi-Tawi. Idham sendiri mengaku bahwa sambutan yang diterima UMY sangat baik selama mengunjungi berbagai tempat tersebut.
“Seperti saat mengunjungi Tawi-Tawi, kami disambut langsung oleh Gubernur Tawi-Tawi, dijamu makan malam hingga diundang untuk melakukan courtesy call di kantor Gubernur. Juga saat mengunjungi University of Visayas di Cebu, ada dua alumni UMY yang menjadi dosen di sana dan kami disambut oleh presiden Universitas dan kami dibuatkan acara yang meriah dengan mengundang mahasiswa mereka,” imbuh Idham.
Salah satu hasil dari kunjungan tersebut, menurut Idham adalah diadakannya Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai perguruan tinggi dan SMA di Filipina. MoU tersebut menjadi landasan kerjasama termasuk dalam penerimaan mahasiswa baru. UMY sendiri setiap tahunnya selalu menyediakan beasiswa penuh bagi mahasiswa luar negeri dengan kuota sebanyak 60 kursi.
Idham pun menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bagi UMY untuk menjadikan negara lain sebagai prioritas dalam memberikan beasiswa. Ia menambahkan bahwa UMY melalui LKI UMY dan Biro Admisi UMY sudah berencana untuk mengunjungi Thailand, khususnya di Thailand bagian selatan. Menurutnya, ada banyak alumni UMY di sana yang juga menjadi dosen maupun memegang posisi strategis di berbagai universitas. (ID)