RUMANIA, Suara Muhammadiyah — Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Zulfikar Ahmad Tawalla, mengisi sela-sela kunjungannya dengan bersilaturahmi bersama sahabat lamanya, Nur Ihsan, yang kini tengah menempuh studi doktoral di University of Antwerp, Belgia, pada jurusan Heritage Studies. Keduanya bersua di Bukares, Rumania, Ahad, 28 September 2025.
Nur Ihsan, dosen pada Program Studi Arkeologi Universitas Hasanuddin, Makassar, bukanlah sosok asing bagi Zulfikar. Keduanya bersahabat sejak remaja melalui organisasi pelajar. Mereka pernah aktif bersama di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gowa, kemudian berlanjut ke Pimpinan Wilayah IPM Sulawesi Selatan.
“Kami dulu sama-sama berjuang di Makassar hingga ke Jakarta. Pertemuan kali ini seakan memutar kembali kenangan perjuangan masa remaja,” ujar Zulfikar saat bersua Ihsan di Bukares, Ibukota Rumania, tempat keduanya berkesempatan bertemu untuk bernostalgia.
Setelah berjuang bersama di Makassar, persahabatan keduanya berlanjut di Jakarta. Zulfikar hijrah ke Jakarta dan menempati posisi penting sebagai Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat IPM. Sementara itu, Nur Ihsan melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia sebelum akhirnya memilih melanjutkan studi doktoral di Belgia.
Pertemuan di Eropa ini menjadi ajang reuni kecil yang sarat makna. Bagi Zulfikar, kehangatan persahabatan yang dibangun sejak masa remaja adalah sumber semangat yang tak lekang oleh waktu. “Kami bersua di Rumania untuk bernostalgia mengenang masa lalu,” katanya.
Zulfikar juga menambahkan kesannya terhadap sahabatnya. “Dari Nur Ihsan kita belajar betapa penting untuk terus menuntut ilmu, menambah wawasan, dan tidak cepat berpuas diri. Hal ini menjadi cerminan citra anak-anak Muhammadiyah yang intelek dan memiliki integritas yang tinggi,” ucapnya.
Selain mempererat hubungan personal, pertemuan tersebut juga mencerminkan ikatan emosional para kader Muhammadiyah yang terus terjalin lintas generasi, ruang, dan waktu. (Hadi)