Relevansi Seni Budaya dalam Kehidupan

Publish

11 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
91
Dr KRT Akhir Lusono, SSn., MM, CHRMP

Dr KRT Akhir Lusono, SSn., MM, CHRMP

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pada acara Kajian Sabtu Pagi pada (9/11), Wakil Sekretaris Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr KRT Akhir Lusono, SSn., MM, CHRMP, menyampaikan materi tentang "Seni Budaya yang Mencerahkan". 

Dalam kajiannya, Akhir Lusono menekankan pentingnya seni dan budaya dalam kehidupan yang dapat memberikan pencerahan dan mendamaikan hati, bukan malah membuat hati gelisah atau galau. Menurut Lusono, seni budaya memiliki fungsi penting sebagai media ekspresi spiritual yang dapat menyampaikan perasaan iman dan syukur kepada Allah SWT. 

“Seni budaya erat kaitannya dengan pesan moral dan pembelajaran, seperti teks-teks lagu, syair, dan puisi yang menyiratkan keagungan Ilahi dan kebesaran Allah SWT. Selain itu, seni juga dapat mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan, seperti tradisi Lebaran yang mempererat hubungan antar sesama setelah menjalankan ibadah Salat Idul Fitri,” ujarnya.

Lusono menjelaskan dalam perspektif agama, keindahan adalah bagian dari iman dan agama mendorong apresiasi terhadap keindahan yang tidak melanggar syariat. Seni yang digunakan untuk kebaikan dianggap sebagai ibadah. Contohnya adalah seni kaligrafi, arsitektur masjid, dan musik Islami. Kaligrafi Islami, misalnya, menekankan keindahan ayat-ayat Allah SWT dan membantu mengingat Allah dengan memperindah tulisan Al-Qur'an.

Beliau juga menyebutkan bahwa ada seniman kaligrafi besar seperti Ustaz Saiful Adnan yang karyanya telah dikenal di tingkat nasional dan internasional. “Karya seni kaligrafinya sangat memikat dan mampu memberikan dampak spiritual yang mendalam,” tuturnya.

Selain kaligrafi, tarian Sufi juga merupakan contoh seni yang menggambarkan perjalanan spiritual menuju Sang Pencipta. Gerakan tari Sufi melambangkan keikhlasan dalam pengabdian kepada Allah SWT. Namun, dalam konteks Muhammadiyah, seni budaya harus mengikuti asas kepantasan, kepatutan, dan norma yang dijunjung tinggi.

Lusono menegaskan bahwa seni budaya yang mencerahkan haruslah sejalan dengan syariat dan tidak melanggar ketentuan dari Allah. “Seni dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan Allah dan sesama, serta meningkatkan rasa syukur dan keimanan,” imbuhnya. (Azka/Lika)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr KH Muhammad Saad Ibrahim, MA me....

Suara Muhammadiyah

21 August 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tepat pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 di Gedung Dakwah 'Aisyiyah Jakarta ....

Suara Muhammadiyah

12 May 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam ....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

25 October 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Intan Eriyantini, alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) me....

Suara Muhammadiyah

31 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah