YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II pada 24–26 Oktober 2025 di Kusuma Agrowisata Resort & Convention, Batu-Malang. Kegiatan strategis bertema “Masjid Berkemajuan sebagai Episentrum Dakwah dan Transformasi Sosial Umat” ini akan dihadiri sekitar 100 perwakilan dari seluruh Indonesia.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal menegaskan pentingnya Rakernas sebagai forum merumuskan arah kebijakan dakwah Muhammadiyah agar lebih relevan dengan tantangan zaman. "Pertemuan ini diharapkan memperkuat fondasi dakwah sekaligus menghadirkan inovasi gerakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya, Kamis (2/10).
Selama tiga hari, Rakernas akan membahas enam pilar isu strategis. Pertama, revitalisasi masjid sebagai pusat peradaban. Masjid diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah ritual, tetapi juga pusat pendidikan, pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, hingga penanggulangan bencana. Tata kelola profesional, program inovatif, dan konsep masjid ramah lingkungan serta ramah difabel akan menjadi fokus pembahasan.
Kedua, penguatan basis data dakwah. Rakernas akan merancang pendataan dakwah nasional berbasis teknologi melalui konsolidasi dakwah tingkat karesidenan dan Sensus Tabligh Muhammadiyah, guna memetakan potensi dakwah secara presisi. Ketiga, literasi dakwah kontemporer dengan penekanan pada pemanfaatan media digital. "Strategi peningkatan kapasitas mubaligh dalam produksi konten kreatif dan ekosistem dakwah digital kolaboratif akan digarap serius," ujarnya.
Keempat, gerakan kaderisasi mubaligh. Agenda ini menekankan pentingnya pembentukan dan masifikasi Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM), standardisasi kompetensi, serta sertifikasi mubaligh yang terintegrasi dengan sistem aplikasi. Kelima, respons dakwah terhadap isu aktual, seperti Islamophobia, moderasi beragama, isu lingkungan, kesehatan, dan kemiskinan.
Keenam, penguatan jejaring dan kolaborasi, baik antar-majelis dalam Muhammadiyah maupun dengan ormas Islam, pemerintah, dan komunitas dakwah lainnya.
Pada sesi pembukaan Jumat, 24 Oktober 2025, sejumlah program baru akan diluncurkan. Di antaranya Pedoman dan Ketentuan Masjid dan Musala Muhammadiyah, Program Kuliyatul Muballighin, Sistem Informasi Tabligh Muhammadiyah (SITAMA) II beserta Sensus Tabligh, serta pengukuhan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid dan Musala Muhammadiyah.
Sejumlah tokoh akan hadir sebagai narasumber kunci. Di antaranya Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah) dijadwalkan menyampaikan amanat tentang Pengkhidmatan Islam Berkemajuan, Mochamad Irfan Yusuf (Menteri Haji dan Umrah RI) akan membahas ekosistem haji holistik. Romo HR Muhammad Syafi’i (Wakil Menteri Agama RI) memaparkan arah kebijakan Bimas Islam dan sinerginya dengan Muhammadiyah. Sedangkan Adi Hidayat (Wakil Ketua I Majelis Tabligh) akan menyampaikan materi dakwah kemasjidan dan kaderisasi mubaligh.
Peserta Rakernas terdiri dari jajaran Pimpinan dan Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, perwakilan Majelis Tabligh Wilayah se-Indonesia, serta undangan dari lembaga otonom seperti LAZISMU, Lembaga Penanggulangan Bencana (LPCRPM), dan Lembaga Dakwah Khusus (LDK).
Rakernas II Majelis Tabligh Muhammadiyah ini diharapkan mampu melahirkan kebijakan dakwah yang lebih konkret, memperkuat keumatan, serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara. (Indra/Cris)