Prihatin Perkawinan Anak, SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan Gandeng KUA

Publish

17 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
243
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JEMBER, Suara Muhammadiyah - Upaya mencegah perkawinan anak terus digaungkan berbagai pihak. Kali ini, SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan bersinergi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Wuluhan dalam kegiatan edukatif bertajuk “Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak” yang digelar di aula sekolah, Rabu (10/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian dunia pendidikan dalam menanggapi fenomena perkawinan anak yang kini kian mengkhawatirkan. Perkawinan anak seringkali digambarkan seperti fenomena gunung es tampak sedikit di permukaan, namun sesungguhnya menyimpan banyak kasus yang tidak tercatat atau tersembunyi.

Kepala SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan, Luluk Budianti, S.Ag menyampaikan bahwa fenomena perkawinan anak tidak bisa dipandang remeh. Menurutnya, tren ini meningkat seiring perubahan gaya pergaulan remaja yang semakin terbuka.

“Perkawinan anak semakin bertambah dari tahun ke tahun. Gaya interaksi antar lawan jenis di kalangan remaja kini semakin intens, salah satunya karena kemudahan akses komunikasi melalui media sosial,” ujarnya.

Nurul menambahkan, sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak bisa tinggal diam. Sosialisasi seperti ini menjadi bagian penting dalam membangun pemahaman dan kesadaran siswa akan batas-batas pergaulan dan pentingnya merencanakan masa depan dengan matang.

“Besar harapan kami, kegiatan ini tidak hanya sekadar sosialisasi formal, tetapi juga menjadi sarana belajar bagi anak-anak dalam memahami nilai-nilai pergaulan sehat, pentingnya pendidikan, serta bahaya perkawinan anak dari sisi hukum, sosial, dan psikologis,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihak KUA Kecamatan Wuluhan hadir langsung untuk memberikan materi edukatif seputar Undang-Undang Perkawinan, usia minimal menikah yang telah diatur negara, serta dampak psikologis dan sosial jika remaja menikah di usia dini. Tak hanya itu, sesi diskusi interaktif pun digelar agar siswa bisa bertanya dan menyampaikan keresahan mereka seputar dunia remaja.

Kepala KUA Wuluhan, H. Fathurrohman, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka perkawinan anak. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga sekolah, keluarga, dan tokoh masyarakat. Semua harus bergerak bersama,” ujarnya.

Salah satu siswi kelas VIII, Anisah, mengaku senang dengan kegiatan ini. “Biasanya kami hanya dapat materi di kelas, tapi kali ini kami lebih paham tentang pentingnya menjaga pergaulan dan fokus pada cita-cita,” katanya.

Melalui kolaborasi semacam ini, SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan menunjukkan komitmennya untuk tak hanya menjadi ruang belajar, tapi juga ruang aman dan penuh nilai bagi tumbuh kembang remaja.(KH)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Upaya mendorong pengembangan perguruan tinggi, terutama yang berada....

Suara Muhammadiyah

14 June 2025

Berita

BANDAACEH, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZISMU) Pimpinan Pusat Muham....

Suara Muhammadiyah

12 January 2024

Berita

DELI SERDANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tiada henti mengabdi dan be....

Suara Muhammadiyah

2 November 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Syafiq A Mughni memuji perkembangan UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumat....

Suara Muhammadiyah

9 July 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H organisasi massa (Ormas)....

Suara Muhammadiyah

16 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah