JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Adira Multi Finance. Mou ini berlangsung Jumat (20/6) di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Raya, Jakarta Pusat dan dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim, Ketua PP 'Aisyiyah Masyitoh Chusnan, Latifah Iskandar, Sekretaris PP 'Aisyiyah Atiyatul Ulya, dan Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Fitniwilis.
Menurut Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah, tujuan dari MoU tersebut sebagai upaya dari ‘Aisyiyah melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan dan meningkatkan literasi keuangan syariah. Selain itu, melalui MoU ini, ‘Aisyiyah hendak memperkuat dakwah di bidang kesehatan, khususnya menurunkan stunting.
“Jadi PT Adira ini juga konsen terhadap masalah-masalah pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan pendidikan,” ujarnya.
Tindak lanjut dari MoU ini, sambung Salmah, ‘Aisyiyah akan melakukan program-program sebagaimana telah tersusun dalam dokumen kesepakatan yang telah disepakati bersama.
“Kita akan memilih cabang-cabang mana, ranting mana yang mereka memang membutuhkan dukungan kegiatan-kegiatan sesuai dengan ruang lingkup. Itu akan menjadi modeling atau menjadi pelaksana program kegiatan ini,” sebutnya.
MoU ini akan berlangsung selama kurun waktu 5 tahun ke depan. Di mana, salah satu fokus yang hendak digerakkan oleh ‘Aisyiyah bersama PT Adira Multi Finance penurunan stunting. Salmah melihat, masalah stunting masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah, terutama di wilayah dengan tingkat kesejahteraan rendah dan akses layanan kesehatan yang terbatas.
“Ini masih menjadi masalah yang masih sangat lumayan juga di seluruh Indonesia. Karena penurunan nilai stunting ini masih belum seperti yang kita harapkan. ‘Aisyiyah melalui Majelis Kesehatan sebenarnya itu juga punya program Stunting, ini jadi beririsan juga dengan program Adira di bidang kemanusiaan, kesehatan,” terangnya.
Selain itu, literasi keuangan syariah, juga menjadi fokus ‘Aisyiyah. Salmah menegaskan, literasi keuangan syariah sangat penting bagi perempuan ‘Aisyiyah. Karena dengan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip keuangan syariah, perempuan dapat mengelola keuangan keluarga secara bijak, mandiri, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
“Masalah Literasi Keuangan Syariah sangat penting bagi perempuan-perempuan ‘Aisyiyah untuk mereka bisa lebih memahami tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik, mengatur pemasukan dan pengeluaran dengan seimbang,” tuturnya.
Melalui MoU ini, Salmah mengharapkan bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat luas, khususnya bagi kaum perempuan, lebih-lebih di lingkungan ‘Aisyiyah. Hal paling substansial ialah mampu memberdayakan perempuan di bidang kesehatan dan pendidikan.
“Tentunya kerja sama ini berharap bisa berdampak untuk menurunkan angka stunting, mencerdaskan kaum perempuan, meningkatkan pemberdayaan perempuan. Tidak hanya sekadar kegiatan pelaksanaan program, tetapi dampaknya bisa dirasakan secara nyata dan semoga bisa berkelanjutan,” tandasnya.
Yusron Head of Syariah PT Adira Dinamika Multi Finance sangat senang bisa MoU dengan PP ‘Aisyiyah untuk pertama kalinya. Ia melihat ‘Aisyiyah sebagai ormas Islam yang sukses bergerak di bidang pemberdayaan perempuan.
“Sudah 107 tahun Insyaallah PP ‘Aisyiyah hadir di Indonesia membangun bangsa, bahkan sebelum Indonesia merdeka,” katanya. Untuk itu, Yusron berharap MoU ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Muncul ide-ide lain yang lebih bagus. Mudah-mudahan ini bisa lancar dan bermanfaat bagi umat,” pungkasnya. (Cris)