Pengetahuan Maju Tanpa Landasan Akhlak Akan Merusak Peradaban

Publish

26 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
212
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Syafiq A Mughni, MA

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Syafiq A Mughni, MA

PONOROGO, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Syafiq A Mughni, MA menyebut Islam sebagai agama yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurutnya hal tersebut harus diyakni oleh segenap umat Islam karena ajaran Islam mencakup segala aspek kehidupan yang bertujuan untuk kebaikan umat manusia.

“Ini harus kita yakini, tidak boleh setengah-setengah. Kalau kita laksanakan Islam sungguh-sungguh, maka pasti akan menghasilkan kemajuan masyarakat, kemajuan kita semua,” sebutnya saat Pengajian Ahad Pagi Al Manar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (23/6).

Syafiq menegaskan, bilamana Islam tidak dihayati dengan benar, maka akan terjadi kemunduran. Maka, umat Islam diseru untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun, tidak cukup di sini saja, Syafiq menyebut eksistensi akhlak sebagai akar tunjang kemajuan kehidupan, sehingga, kedua hal ini semestinya perlu diperkokoh dan dijaga dengan baik.

“Sekarang kita lihat pengetahuan sudah sangat maju di bidang apa saja. Tapi, karena akhlaknya tidak ada, maka ilmu itu tidak berguna, bahkan digunakan bagaimana memperoleh keuntungan pribadi dengan cara menghancurkan atau mengabaikan kepentingan masyarakat banyak,” tuturnya.

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur ini menyebut, akhlak memiliki peranan yang sangat esensial dalam kehidupan. Syafiq menukil penyair Mesir Ahmad Syauqi Beik, dikatakan Innamâ al-al-umamu al-akhlâqu mâ baqiyat, fa in humû dzahabat akhlâquhum dzahabû. Artinya, bahwa jatuh bangunnya suatu bangsa disebabkan oleh akhlaqnya. Jika runtuh akhlaknya, maka hancur pula bangsa dan masyarakat itu. 

“Orang yang maju pengetahuannya belum tentu akhlaknya baik. Ilmunya tinggi tetapi tidak ada akhlak, maka justru masyarakat menjadi hancur lebur,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Syafiq menyebut Indonesia menempati negara paling religius. Tapi, realitanya masyarakatnya justru sangat sedikit yang memiliki akhlak mulia, seperti kejujuran. Sementara, untuk Negara Skandinavia yang dikenal cenderung kurang beragama, akan tetapi dibalik itu justru masyarakatnya memiliki akhlak yang jujur.

“Ini berarti ada sesuatu yang salah, mungkin kita salah memahami ajaran agama, atau mungkin kita tidak serius menjalani ajaran-ajaran Islam itu. Oleh karena itu sekarang kita bahwa kita ingin kembali pada Islam yang membawa kemajuan itu,” tukas Ketua PP Muhammadiyah bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional ini. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melepas sebanyak 819 Mahas....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Semangat dan motivasi adalah kunci dalam perjalanan pendidikan dan ....

Suara Muhammadiyah

12 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Musibah gempa bumi di Maroko menjadi duka bagi seluruh umat m....

Suara Muhammadiyah

11 October 2023

Berita

UMSU Tunah Rumah Seminar dan Sosialisasi KHGT Regional Sumatera MEDAN, Suara Muhammadiyah -  M....

Suara Muhammadiyah

14 October 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fenomena Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) seringkali terjad....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah