PDNA Kota Magelang Berikan Pemahaman Tentang Pernikahan dalam Islam

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
514
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Magelang bersama oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Magelang menggelar Seminar Pernikahan, Senin (16/9) di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Walikota Magelang. Tujuannya mempersiapkan perempuan muda agar memiliki kesadaran akan pentingnya memahami pernikahan. Dengan mengusung tema "Arungi Kehidupan Dengan Menyiapkan Diri Sedini Mungkin".

Najmi Laili Masrini, SH., ME., Ketua PDNA Kota Magelang berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi dalam menyadarkan perempuan-perempuan muda Kota Magelang dapat memahami hakikat pernikahan. Dalam kesempatan ini hadir pula Dra. Hj. Sulistya Pribadi selaku Ketua PDA Kota Magelang yang berharap kerjasama baik antara PDNA Kota Magelang dan pemerintah Kota Magelang dapat terus berjalan kedepannya.

Seminar Pernikahan ini dihadiri Hj Niken Ichtiaty, SSi., MSi Istri Walikota Magelang dan secara resmi membuka kegiatan tersebut. “Semoga PDNA Kota Magelang semakin maju dan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat memajukan peran perempuan di Kota Magelang,” ungkapnya. 

Seminar ini menghadirkan tiga materi, Muhamad Ainun Najib, SH., MH dari Pengadilan Agama Kota Magelang memberikan penjelasan tentang Hukum Pernikahan Islam. Hukum pernikahan ini dibuat terutama di Indonesia untuk menghindari ketidakteraturan pelaksanaan pernikahan dan memberikan perlindungan hukum yang sah. “Pernikahan belum memiliki kekuatan hukum yang sah jika belum dibuktikan dengan diterbitkannya buku nikah,” ujarnya. 

Pemateri kedua yaitu Supriadi, SH., Ketua Majelis Hukun dan HAM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang, menyampaikan materi tentang Persiapan Mental dan Spiritual Menuju Pernikahan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 28 Februari 2024, jumlah perceraian di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 463.654 kasus, sedangkan untuk angka pernikahan sebanyak 1.577.255. Tingginya angka perceraian ini beberapa diantaranya disebabkan oleh perselisihan, pertengkaran, ekonomi, dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

“Menentukan kriteria pasangan yang tepat juga penting, disisi lain kita juga perlu mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang baik,” ungkap beliau dalam paparan materinya.

Seminar ini ditutup dengan paparan materi dari Hj Fauziyah Asriningsih, SPd Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah (MPK PDA) Jawa Tengah dengan tema Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Muhammadiyah telah menyiapkan panduan hidup untuk menjalani kehidupan dalam rumah tangga dengan detail. Fauziyah menuturkan setiap anggota Muhammadiyah wajib mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah mawadah warohmah.

"Keluarga Muhammadiyah juga dituntut dalam usaha kesungguhan dan perhatiannya dalam mendidik anak, perilaku yang baik terhadap anak, serta kepedulian sosial terhadap tetangga dan komitmen menunaikan sholat sebagai prioritas," tandasnya. (Riza/Azka)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah - Kajian akbar wali santri Ponpes Dimsa (Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen)....

Suara Muhammadiyah

30 September 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Ratusan takjil yang berupa sop buah sejumlah 300 cup dan 120 snac....

Suara Muhammadiyah

17 March 2024

Berita

Wujud Kepedulian untuk Pendidikan  BANTUL, Suara Muhammadiyah - Pada hari Jumat, 28 Februari 2....

Suara Muhammadiyah

1 March 2025

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Memasuki 10 hari terakhir bulan Suci Ramadan 1445 H, Majelis Pelayana....

Suara Muhammadiyah

3 April 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pusat Studi Islam dan Pancasila Universitas Muhammadiyah Jakarta ....

Suara Muhammadiyah

25 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah