Ormas Keagamaan Tidak Boleh Jadi Benalu

Publish

29 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
897
Baznas RI dan PP Muhammadiyah jalin kerjasama (29/4).

Baznas RI dan PP Muhammadiyah jalin kerjasama (29/4).

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Organisasi sosial kemasyarakatan berbasis agama harus memiliki kesadaran untuk berubah, naik kelas, tidak boleh jadi benalu, dan harus mandiri dalam gerakan. Sebab tugasnya membangun keberdayaan umat. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Senin (29/4) dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PP Muhammadiyah dengan Baznas RI di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Umat menurut Haedar harus dibangun mental muzakkinya, hal itu bisa dimulai dari membangun kesadaran ormas keagamaan supaya tidak jadi benalu yang menempel pada kekuasaan tanpa memiliki daya juang untuk mandiri.

“Di tokoh-tokoh umat itu harus ada kesadaran baru, bahwa memberdayakan, mencerdaskan, memajukan, memberadabkan umat dan masyarakat itu menjadi sesuatu yang wajib,” katanya.

Mewujudkan umat dan bangsa yang unggul, kata Haedar, dimulai dari kesadaran di ormas yang tidak ingin menjadi benalu yang menempel di induk semang, tidak ingin bekerja keras, namun ingin tetap hidup. 

Tugas yang diemban oleh Ormas keagamaan sebagai pemberdaya umat bisa dijalankan dengan sebaiknya, tidak malah sebaliknya yang bertugas memberdayakan yang terjadi justru memperdaya umat.

Oleh karena itu melalui program penyaluran dana ZIS, Haedar meminta supaya dilakukan pemetaan untuk menentukan gerakan menaikkan kelas umat, dari yang awalnya sebagai mustahik atau penerima zakat, menjadi muzakki atau yang mengeluarkan zakat.

Melalui penghimpunan dan penyaluran potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dilakukan menurut Haedar menjadi langkah peta jalan ormas Islam dalam membangun umat, dan itu sudah menjadi concern Muhammadiyah.

“Selama tidak ada progres ke situ, kita umat Islam itu dalam kekuatan-kekuatan umat akan jalan di tempat saja. Padahal kondisi umat kita masih berada di situasi-situasi struktural yang belum bisa beranjak,” katanya.

Melihat realitas umat Islam yang masih sering menjadi ‘objek penderita’, diperlukan rekonstruksi di dalam. Hematnya, jika umat Islam masih sebagai mustahik akan berdampak pada lemahnya sektor pendidikan, ekonomi, sosial, sampai politik.

Dalam membangun umat di sektor-sektor strategis tersebut, Muhammadiyah telah melakukan gerakan yang tidak hanya bersifat kerelawanan – filantropis, tapi sudah bergerak secara struktural – strategis membangun kekuatan umat.

Di hadapan Ketua Baznas RI, Noor Achmad dan jajaran, Haedar menyampaikan berbagai gerakan kebajikan yang dilakukan Muhammadiyah di sektor-sektor strategis di berbagai belahan Tanah Air Indonesia.

Guru Besar Ilmu Sosiologi ini menjelaskan, gerakan pemberdayaan umat yang dilakukan oleh Muhammadiyah selain dilakukan secara kultural, juga bersinergi dengan pendekatan struktural agar umat dan bangsa semakin maju.

“Ini harus perlu menjadi concern semuanya, hiruk pikuk politik dan segala macam itu dinamika bangsa dan negara. Tapi pada saat yang sama perhatian terhadap problem real masyarakat juga perlu menjadi concern bahkan umat, bangsa, dan bahkan partai politik,” katanya.

Haedar mengkalkulasi, jika problem real yang dihadapi oleh umat dan bangsa Indonesia saat ini menjadi fokus bersama, umat dan bangsa akan cepat naik kelas menjadi maju. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah....

Suara Muhammadiyah

10 August 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah mengataka....

Suara Muhammadiyah

19 May 2024

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan menggelar kegiatan bakti sosia....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, membuka acara Pelatihan Ases....

Suara Muhammadiyah

24 July 2024

Berita

ACEH, Suara Muhammadiyah - Dr. Aslam Nur, MA, kembali terpilih sebagai Rektor Universitas Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

20 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah