Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY, Fokus Hadirkan Keadilan dan Entaskan Kemiskinan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
86
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah membuka membunyikan gong sebagai pembukaan Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY. Foto: Cris

Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah membuka membunyikan gong sebagai pembukaan Musypimwil 1 'Aisyiyah DIY. Foto: Cris

KALASAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY melangsungkan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) 1 'Aisyiyah DIY, Sabtu-Ahad (17-18/5) di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Karang Nongko, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Tema yang diusung "Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan DIY Berkeadilan."

Ketua PWA DIY Widiastuti menyampaikan pentingnya Musypimwil dalam sebuah organisasi, lebih-lebih di lingkungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Menurutnya, Musypimwil menjadi forum permusyawaratan tertinggi di bawah Musyawarah Wilayah (Musywil).

"Forum Musypimwil pertama ini sangat penting sebagai forum melakukan refleksi dan evaluasi pelaksanaan program, kemajuan, capaian, kontribusi, dan tantangan dalam menggerakkan organisasi dalam mencapai visi-misi organisasi," katanya saat pembukaan, Sabtu (17/5).

Menurutnya, proses refleksi dan evaluasi harus menjadi siklus reguler bagi 'Aisyiyah sebagai organisasi modern setelah merencanakan program-programnya di periode kepemimpinan 2022-2027.

"Dalam pokok-pokok pikiran 'Aisyiyah abad kedua ditegaskan, bahwa 'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang mengemban misi dakwah dan tajdid memiliki visi gerakan yang harus diwujudkan dalam mencapai visi-misi organisasi di tengah banyaknya tantangan dan besarnya kompleksnya melaksanakan visi dakwah saat ini," jelasnya.

Kehadiran 'Aisyiyah pada abad kedua ini, sambung Widi, harus semakin semakin kokoh, meluas, dan membuana.

"Membawa spirit ummatan wasathan. Dan membawa spirit syuhada ala al-nas. Tentu saja sebagai pelaku sejarah kita memiliki banyak inspirasi tentang bagaimana membawakan visi-misi dakwah ini untuk mewujudkan khayra ummah," sebutnya.

Memasuki abad kedua, kata Widi, 'Aisyiyah DIY menyenangkan pokok-pokok pikiran perempuan Berkemajuan dalam bentuk risalah perempuan berkemajuan. "Dokumen ini memperkaya pemikiran yang bersifat ideologis yang sudah dirumuskan sebelumnya," tuturnya di hadapan Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah.

Risalah Perempuan Berkemajuan meniscayakan nuansa inklusif. Dan menjadi acuan dan arah setiap manusia perempuan dalam menjalani kehidupan yang maju. "Sejalan dengan organisasi dalam melakukan penguatan dan pemberdayaan perempuan, serta dalam pengembangan perempuan yang berkemajuan," tegasnya.

Di situlah dibutuhkan internalisasi dan institusionalisasi secara struktur. Di satu sisi, Widi mengaku masih banyak pelbagai tantangan yang begitu kompleks. Terutama isu-isu kemanusiaan.

"Masalah ketidakadilan gender masih dijumpai dalam kehidupan keberagamaan. Karena adanya paham keagamaan konservatif yang cenderung meminggirkan dan tidak memberikan akses perempuan," sebutnya.

Pada sisi lain, tantangan kemiskinan juga tak kalah krusial. Data BPS di Yogyakarta penduduk miskin mencapai 10,40%. Widi menilai prosentase ini lebih tinggi dari prosentase tingkat nasional.

"Kalau prosentase penduduk miskin diperkotaan sampai dengan 10,11%, sementara di pedesaan 11,31%," ungkapnya.

Kemiskinan dinyatakan sebagai permasalahan capaian SDGs di Yogyakarta. "Ini bermuara pada kemiskinan. Parameter kemiskinan lebih menitikan pada aspek pengeluaran ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar," jelasnya.

Selain itu, pencemaran lingkungan seperti polusi udara dan air. "Menjadi masalah yang harus diatasi," tambahnya. Termasuk, perubahan iklim serta permasalahan sampah. "Ini menjadi tantangan selalu pelaku dakwah di organisasi 'Aisyiyah," imbuhnya.

Ketua PWM DIY Muhammad Ikhwan Ahada, berharap bisa merajut kebersamaan dengan Muhammadiyah dan elemen yang lain. "Baik di pemerintahan maupun sesama ormas di DIY," ucapnya.

Ikhwan menambahkan, sebagai ormas khusus, 'Aisyiyah diharapkan dapat menggunakan dan mengembangkan aspek pendidikan, sosial kemanusiaan dan kesehatan.

" 'Aisyiyah punya peluang sama besarnya dengan Muhammadiyah dalam kancah baik yang sifatnya konvensional-tradisional, tapi juga 'Aisyiyah punya peran-peran di wilayah publik. Karena Muhammadiyah dan 'Aisyiyah adalah dua entitas yang sama," pungkasnya.

Momen ini, juga dilaunching 1000 channel youtube dan website PAUD 'Aisyiyah DIY. Yang menjadi wahana pendidikan yang sangat inspiratif dan berkemajuan.(Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Sapen kembali menggelar Perkemahan Keluarga Besar ....

Suara Muhammadiyah

25 February 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal....

Suara Muhammadiyah

8 April 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jaw....

Suara Muhammadiyah

4 October 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Mutu pendidikan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat terus un....

Suara Muhammadiyah

20 October 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Mewakafkan tanah atau uang (wakaf tunai) untuk kegiatan dakwah te....

Suara Muhammadiyah

6 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah