BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyumas menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I periode kepemimpinan 2022–2027 dengan penuh semangat dan antusiasme. Acara yang berlangsung di aula SMA Muhammadiyah Tambak ini menjadi ruang refleksi, konsolidasi, sekaligus formulasi langkah strategis bagi gerakan perempuan berkemajuan di Banyumas.
Tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Banyumas Berkeadilan” menjadi penegas misi dakwah dan tajdid ‘Aisyiyah di tengah kompleksitas persoalan umat dan bangsa. Musypimda I menjadi titik tengah evaluasi organisasi pasca-Musyda, dengan menyoroti efektivitas kepemimpinan, capaian program, hingga kebutuhan inovasi gerakan.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri atas 28 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Banyumas, unsur organisasi otonom (ortom) putri yang terdiri atas PDNA, IMMwati, IPMwati, dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Banyumas.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas dalam sambutan yang disampaikan oleh Ustadz Mintaraga Eman Surya, Lc., M.A. mengangkat refleksi dari QS. Al-Baqarah ayat 218 sebagai ruh gerakan, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam sambutannya, Mintaraga menekankan bahwa Musypimda hendaknya dibangun di atas tiga fondasi utama; iman sebagai keyakinan ruhiyah, hijrah sebagai strategi perubahan organisasi, dan jihad sebagai komitmen total dalam pengabdian.
Pada sambutan tersebut juga disampaikan pentingnya gerakan Aisyiyah untuk bermental humanis, liberasi, dan transendensi sebagai wujud ideologi gerakan perempuan Islam yang rahmatan lil-‘alamin.
Musypimda I menghasilkan sejumlah rumusan strategis melalui tiga sidang komisi yaitu Komisi A yang membidangi agenda strategis berbasis keadilan sosial dan partisipasi, Komisi B membahas tata kelola organisasi moderen berbasis digital dan sinergitas, dam Komisi C yang mendiskusikan ideologi dan kepemimpinan transformatif.
Dalam pidato iftitahnya, Ketua PDA Banyumas, Assoc. Prof. Dr. Zakiyah, M.S.I., menegaskan pentingnya gerakan perempuan yang tidak hanya aktif di ruang domestik tapi juga publik. Perempuan berkemajuan harus berdaya secara spiritual, intelektual, dan sosial.
“Musypimda bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum konsolidasi ideologi, pembaruan strategi, dan penguatan dakwah kemanusiaan,” ungkapnya.
Dengan diselenggarakannya Musypimda I ini, diharapkan seluruh pimpinan dan kader ‘Aisyiyah Banyumas semakin kokoh dalam mengemban amanah dakwah berkemajuan. Ke depan, ‘Aisyiyah akan terus menjadi penggerak perubahan menuju masyarakat Banyumas yang adil, sejahtera, dan bermartabat. (Rhani/Diko)