Muhammadiyah Sebagai Jalan Tengah Yang Rahmatan Lil ‘Alamin
Oleh: Khulanah, Thalibat Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta
Sebagai salah satu gerakan persyarikatan tertua dan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah turut mengambil peran dalam merespon segala persoalan dan menjawab berbagai tantangan zaman. Dengan semboyan amar ma’ruf nahi munkar serta memiliki tujuan memurnikan ajaran Islam, Muhammadiyah dalam gerakannya menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan yang bersumber pada al-Quran dan Sunnah sebagai sumber pegangan.
Spirit rahmatan lil ‘alamin yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan ajarannya, rupanya diadopsi oleh persyarikatan yang mendeklarasikan dirinya sebagai pengikut Nabi Muhammad ini. Muhammadiyah dalam gerak juangnya senantiasa berikhtiar mewujudkan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin di segala lini kehidupan, salah satunya dengan memposisikan dirinya sebagai gerakan "wasathiyyah" atau moderat.
Menghadirkan moderasi
Adapun upaya moderasi yang dilakukan oleh Muhammadiyah meliputi segala aspek baik dalam ranah teologis, ekonomi, budaya, sosial, politik maupun pengetahuan. Melalui hal tersebut, Muhammadiyah diharapkan menjadi jalan tengah sebagai organisasi yang memiliki keterbukaan, cinta damai, toleran serta dapat menghadirkan nilai-nilai islam dalam kehidupan.
Prinsip jalan tengah yang diambil Muhammadiyah tersebut membawa Muhammadiyah tampil sebagai gerakan ilmu. Maka dalam penyelesaian berbagai persaoalan dan problema yang ada di masyarakat, Muhammadiyah selalu melibatkan pendekatan dari berbagai perspektif.
Contohnya, dalam pemecahan isu-isu kontemporer yang belum diketahui hukumnya, Majelis Tarjih sebagai lembaga pemegang otoritas ijtihad dalam Muhammadiyah menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan bayani (pendekatan berdasarkan teks syar’i), burhani (pendekatan berdasarkan ilmu pengetahuan sesuai dengan permasalahan yang sedang dikaji) dan irfani (pendekatan berdasarkan pengalaman spiritual yang tampak).
Selanjutnya, dalam urusan kenegaraan dalam konteks keindonesiaan, Muhammadiyah tidak memberi ruang adanya ideologi baru yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dar al-Ahdi wa al-Syahadah, yaitu negara kesepakatan dari perjanjian yang telah disepakati.
Keterbukaan Muhammadiyah
Dalam menangkal adanya radikalisme dan terorisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia, Muhammadiyah juga terus berupaya untuk mendorong pemerintah melalui pendekatan moderasi bukan hanya melalui pendekatan keamanan saja.
Jalan tengah yang diambil oleh Muhammadiyah sangat berguna bagi peradaban dunia. Muhammadiyah berpotensi sebagai penghubung kelompok Islam di Indonesia khususnya dan kelompok Islam dunia pada umumnya. Hal tersebut membuat Muhammadiyah relatif dapat diterima dan dapat bekerja sama dengan berbagai kelompok Islam yang lainnya. Keterbukaan Muhammadiyah dalam menerima kritik dan saran membuat Muhammadiyah memiliki citra positif sebagai gerakan persyarikatan Islam yang luwes dan tidak konservatif.
Terakhir, sebagaimana tema besar yang diusung yaitu “Islam berkemajuan”, Muhammadiyah terus berikhtiar serta turut mengambil peran sebagai gerakan Islam yang memilih jalan tengah dalam hal pemikiran maupun gerakannya. Ditengah perkembangan zaman dan arus teknologi, Muhammadiyah tetap memegang erat prinsip wasathiyah (jalan tengah) sebagai sikap yang tidak ekstrem serta tidak berlebihan baik dalam hal ibadah maupun muamalah duniawiyah.
Maka di usianya yang ke 111 ini, semoga Muhammadiyah dapat terus memberikan manfaat dan sumbangsih baik dari segi kemanusiaan, peradaban dan kebaikan-kebaikan lainnya. Selain itu, sikap moderat Muhammadiyah diambil semata bukan karena alasan mencari aman semata, namun Muhammadiyah berupaya untuk mencegah dan mendistorsi pikiran ekstrem yang dapat merusak dan merugikan Muhammadiyah dan seluruh warganya.
Peran Muhammadiyah
Muhammadiyah juga turut berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia dengan menjunjung tinggi semangat persatuan dan menolak pemaksaan kehendak. Maka, Muhammadiyah terus menebarkan prinsip cinta damai dan toleransi.
Selain itu, Muhammadiyah juga menjadikan Indonesia sebagai rumah besar yang menyatukan perbedaan tersebut dan sebagai wadah untuk mempersatukan beragam suku bangsa dan umat beragama. Keberagaman yang terorganisir tersebut diharapkan dapat melahirkan kekuatan yang besar dan melahirkan kebaikan-kebaikan yang lain.
Dengan adanya upaya secara sadar yang dilakukan Muhammadiyah dalam menentukan arah gerakannya tersebut serta sikap moderat yang ditunjukkan oleh Muhammadiyah, gerakan ini dapat menjadi gerakan yang kokoh yang tak mudah digoyahkan ideologi dan prinsipnya.