Model Inovatif Pencerahan Batin Lansia Modern

Publish

6 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
58
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Pesantren At-Taqwa Muhammadiyah Semarang Tawarkan Lawan Epidemi Kesepian

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Di tengah populasi lansia Indonesia yang mencapai 29 juta jiwa pada tahun 2023 dan diproyeksikan melonjak drastis pada 2050, muncul tantangan laten yang mengancam: epidemi kesepian dan penurunan kualitas hidup.

Penelitian bahkan menunjukkan, hampir separuh lansia di Indonesia rentan mengalami gangguan kesehatan mental atau kualitas hidup yang buruk.

Kebutuhan mendesak akan ruang spiritual dan sosial inilah yang dijawab oleh Pesantren Lansia At-Taqwa di Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates, Jalan Palir Raya, Semarang. Program inovatif ini mengubah usia senja yang sering diartikan masa purna tugas menjadi babak baru untuk memperkaya batin.

Pihak pengelola sukses menyelenggarakan empat gelombang secara berturut-turut pada setiap bulan di akhir pekan pertama. Program pesantren lansia menarik puluhan peserta dari berbagai penjuru Kota Semarang. Hal ini membuktikan bahwa semangat untuk menimba ilmu tak pernah lekang oleh waktu.

Ketua Takmir Masjid At-Taqwa, Prof. Ahwan Fanani, M.Ag., menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk pelayanan sosial dan spiritual yang sengaja ditujukan untuk kelompok masyarakat yang acap kali kurang mendapat perhatian. "Kami niatkan ini sebagai ruang silaturahmi, tempat hati saling bertaut, bukan hanya bertemu," ujar Prof. Ahwan.

"Di tengah hiruk-pikuk pembangunan yang serba cepat, banyak orang tua kita yang telah mengabdi membutuhkan ruang untuk kembali menemukan makna hidup dan kedamaian," ujarnya ketika ditemui sela-sela kegiatan, Ahad (5/10/25).

Kurikulum Komprehensif: Mengasah Raga dan Jiwa

Kurikulum program ini disusun dengan tema besar "Lansia Tangguh", sebuah konsep yang sejalan dengan visi pembangunan keluarga lansia nasional. Selama dua hari penuh, para peserta diajak melalui serangkaian kegiatan yang seimbang dan holistik.

Pagi hari selalu diawali dengan senam bersama yang ceria sinyengah suasana masjid yang segar dan asri. hal ini untuk memastikan raga tetap bugar.

Setelahnya, suasana fokus beralih ke sesi kajian tematik, seperti tata cara thaharah (bersuci), yang disampaikan langsung oleh Prof. Ahwan Fanani, dosen Fakultas Syari'ah UIN Walisongo. Penyampaianya dibuat ringan dan penuh ilustrasi kehidupan sehari-hari, jauh dari kesan kaku.

Tak hanya mengasah jiwa, program ini juga peduli pada aspek fisik. Panitia bekerja sama dengan tenaga medis setempat untuk menyelenggarakan penyuluhan dan cek kesehatan gratis, membantu para warga senior ini memahami pentingnya kebugaran di usia senja.

Puncak penguatan spiritual terjadi menjelang malam: setelah zikir bersama yang khusyuk, mereka menutup hari dengan salat tahajud berjamaah di tengah keheningan dini hari, sebuah gambaran nyata dari pencarian ampunan dan ketenangan batin.

Inovasi Digital: Menjaga Semangat di Dunia Maya

Namun, kunci keberhasilan dan daya tahan program ini bukan hanya terletak pada kurikulum dua hari tersebut, melainkan pada inovasi yang menjamin kesinambungan pembinaan rohani peserta di rumah masing-masing.

Penanggung Jawab Program Pesantren Lansia Sholikul Hadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak berhenti saat acara usai. Untuk merawat semangat Lansia Tangguh, panitia membentuk grup pendampingan daring bernama PA (Pengembangan Akhlak).

"Peserta tidak langsung kami lepas begitu saja. Grup ini menyatukan semua alumni dari gelombang satu sampai empat, di mana ada tiga ustaz pembimbing yang siap menjawab pertanyaan dan memberikan motivasi," jelas Sholikul yang selama ini dikenal sebagai pakar penanganan kebutuhan lansia.

Inisiatif pendampingan daring ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat efektif untuk menjaga interaksi rohani, menawarkan rasa tenang, dan memutus rantai isolasi bagi para orang tua di tengah kesibukan keluarga modern.

Pesantren Lansia Masjid At-Taqwa adalah bukti nyata bahwa lembaga keagamaan dapat hadir secara inklusif dan transformatif. Ia bukan sekadar tempat salat, melainkan pusat kasih sayang yang sukses mencetak lansia yang bersemangat untuk terus belajar dan bergegas mendekat kepada Sang Pencipta. Program ini sekaligus menawarkan model best practice yang mendesak untuk direplikasi di kota-kota lain. (Agung)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tahun Pelajaran 2024/2025 Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyaka....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengge....

Suara Muhammadiyah

18 May 2025

Berita

TUBABA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (Lazismu) Muhamadiyah Kabupa....

Suara Muhammadiyah

16 June 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Di mana-mana, pengajian Muhammadiyah selalu ramai. Tak pernah ....

Suara Muhammadiyah

9 December 2024

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Salman Amar Raif selaku Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)....

Suara Muhammadiyah

23 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah