BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menekankan pentingnya peran Muhammadiyah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan saat Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (16/11).
“Seluruh warga Muhammadiyah untuk terlibat aktif mendukung program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Pada awal sambutannya beliau menyinggung informasi dari Wakil Bupati bahwa Banjarnegara termasuk daerah dengan tingkat pendapatan yang masih rendah.
Karena itu, ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk terlibat aktif mendukung program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Itu menjadi tugas kita warga Muhammadiyah mendukung bagaimana masyarakat Kabupaten Banjarnegara semakin sejahtera,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan Sifat Kepribadian Muhammadiyah nomor 9, yaitu mendukung pemerintah dan bekerja sama dengan berbagai pihak demi terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera.
Namun ia menegaskan bahwa dukungan tersebut harus tetap disertai sikap objektif dan kritis, sebagaimana disebut dalam Sifat Kepribadian Muhammadiyah nomor 10.
“Jika Muhammadiyah mengoreksi program pemerintah yang kurang pro rakyat, itu bukan berarti anti pemerintah, tetapi menjalankan fungsi kritis sebagaimana amanat kepribadian Muhammadiyah,” ujarnya.
Muhadjir mengapresiasi bahwa Muhammadiyah Banjarnegara selama ini selalu berjalan seiring dengan pemerintah daerah. Termasuk, turut menangani program Makan Bergizi Gratis (MBG), Prof. Muhadjir menyampaikan apresiasi mendalam.
Menurutnya, program ini sangat penting bagi masa depan bangsa karena bertujuan membentuk generasi yang lebih kuat, sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Ia menekankan agar program MBG dikelola secara amanah tanpa orientasi keuntungan.
“Tujuan utama program ini adalah mempersiapkan generasi muda yang lebih baik demi masa depan Indonesia,” tegasnya, yang mendorong PDM Banjarnegara untuk berkoordinasi dengan para petani supaya produksi pangan disesuaikan kebutuhan MBG, sehingga perputaran ekonomi tetap berada di Banjarnegara. (Rul)


