Menyemai Nilai Luhur Pancasila, PSBPS UMS Adakan Roadshow di Sumatera

Publish

22 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
224
Foto Istimewa

Foto Istimewa

JAMBI, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya menyemaikan nilai-nilai luhur Pancasila, Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan roadshow Pelatihan Nasional "Pancasila sebagai Laku" di Sumatera. Pelatihan diselenggarakan di Universitas Jambi (UNJA) pada 20-22 Mei 2024. Kegiatan di UNJA ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang sudah diselenggarakan di dua kampus lain sebelumnya, yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (23-25 April 2024) dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (13-15 Mei 2024)

Peserta pelatihan adalah dosen pengampu mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan UNJA dan berbagai perguruan tinggi lain, baik negeri maupun swasta, di wilayah Sumatera.  Secara keseluruhan terdapat sembilan perguruan tinggi yang mengirimkan dosen pengampu Mata Kuliah Pancasila sebagai peserta pelatihan ini. Kesembilan perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Jambi, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Teuku Umar Aceh, Politeknik Negeri Lhokseumawe, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, Universitas Muhammadiyah Riau, dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

Dalam rangkaian roadshow tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Arrangement (LoA) antara Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Jambi. Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Yayah Khisbiyah, menyatakan bahwa program tersebut merupakan ungkapan keprihatinan atas terjadinya konflik di masyarakat baik yang mengatasnamakan agama, afiliasi ras dan kesukuan, budaya, maupun konflik horisontal lainnya.

PSBPS UMS berupaya berkontribusi untuk mencari solusi melalui pendidikan Pancasila yang memiliki peran strategis karena diberikan di semua jenjang Pendidikan sejak dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.  Oleh karena itu, PSBPS yang berlokus di perguruan tinggi,menginisiasi program pelatihan nasional Pancasila sebagai Laku dengan peserta yang terdiri dari dosen mata kuliah Pancasila di Perguruan Tinggi.

“Kami berharap," ungkap Yayah, "keterlibatan dosen Pancasila merupakan penggerak utama akan berkelanjutan dalam menabur benih harmonisasi Indonesia dalam kemajemukan. Seorang pendidik dapat menempatkan nilai-nilai Pancasila sebagai laku dalam kehidupan sehari-hari, dan bisa memberikan kontribusi untuk mencerahkan masa depan Indonesia yang berasaskan nilai-nilai Pancasila melalui mata kuliah Pancasila yang direvitalisasi, dilembagakan, dan distandardisasikan.” 

Wakil Rektor IV Universitas Jambi, Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menyatakan, “Kami sangat bersyukur PSBPS UMS berkenan melakukan kerjasama dengan Universitas Jambi. Keterwujudan nilai-nilai Pancasila menjadi perilaku merupakan capaian dari kurikulum pembelajaran. Seorang pendidik bukan hanya sebatas memberikan transfer ilmu melainkan juga melakukan transfer nilai dan keteladanan yang baik, karena semua ini akan menjadi amal jariyah bagi pendidik. Pelatihan ini diharapkan dapat membekali dosen dalam melakukan proses pembelajaran dan bisa menjadi bagian dari evaluasi kurikulum pada kampus kita masing-masing.”

Dalam kesempatan terpisah, Rektor Universitas Jambi, Prof. Dr. Helmi., S.H., M.H, menekankan bahwa Pancasila merupakan hal yang final baik secara individual maupun secara institusional. Dalam sambutannya, Rektor UNJA mengapresiasi kerjasama antara UNJA dan UMS yang dapat membuka peluang lebih luas dalam berbagai bidang akademik dan penelitian. "MoU ini" kata Prof. Dr. Helmi, "menandai awal dari kolaborasi yang lebih erat antara UNJA dan UMS, yang akan membawa manfaat besar bagi kedua institusi dan masyarakat luas.".

Sementara itu, dalam orientasi pelatihannya, Koordinator Riset PSBPS UMS, Mohammad Thoyibi, menyatakan bahwa pembelajaran mata kuliah Pancasila selama ini baru menyentuh ranah kognitif, dengan proses pembelajaran yang kurang relevan dengan karakteristik pembelajar Gen-Z,, dan evaluasi yang tidak mengukur Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang jelas.. Sebagai bagian dari Pendidikan karakter, pembelajaran mata kuliah Pancasila seharusnya menekankan pada ranah afektif agar nilai-nilai luhur Pancasila dapat diejawantahkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa program studi Administrasi Publik Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

17 December 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Empat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto ....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan ....

Suara Muhammadiyah

13 August 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ranting Muhammadiyah Kassi Makassar telah menggelar musyawarah rantin....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha den....

Suara Muhammadiyah

15 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah