JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Bertujuan untuk memperkenalkan konsep konservasi air untuk masjid serta menyusun rencana aksi untuk implementasi kegiatan, Eco Bhinneka Muhammadiyah menggelar workshop dengan tema “Semangat Kelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Masjid pada Generasi Baru”, bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (16/4).
Salah satu fokus utama dari program ini adalah konservasi air, mengingat air merupakan sumber daya vital yang semakin terbatas akibat kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saad Ibrahim dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kelestarian air sebagai bagian dari ajaran Islam. Menurutnya, Islam mengajarkan untuk tidak mubadzir dalam menggunakan air. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas air sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Saad mengutip QS. Az-Zumar ayat 21 yang mengingatkan umat untuk memperhatikan bagaimana Allah menurunkan hujan dari langit, yang kemudian menyuburkan bumi dan tumbuh-tumbuhan. "Oleh karena itu, upaya konservasi air harus diiringi dengan penanaman pohon, karena selain berfungsi untuk menyimpan air tanah, pohon juga mengatur siklus air dan membantu menjaga ketersediaan air bersih," ujarnya.
Lebih lanjut, Saad mengingatkan, sebagaimana yang tertuang dalam sebuah hadist, Rasulullah mengatakan bahwa tak seorang Muslim pun yang menanam pohon atau menabur benih tanaman, lalu (setelah ia tumbuh) dimakan oleh burung, manusia, atau hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya (HR. Al-Bukhari). “Hadist ini menegaskan bahwa setiap usaha untuk menjaga lingkungan, termasuk melalui penanaman pohon, adalah amal jariyah yang mendatangkan pahala,” tegasnya.
Ahsan yang juga aktif sebagai anggota pimpinan di Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid PP Muhammadiyah ini menguraikan bahwa program tersebut mencakup pengelolaan air wudhu, pengelolaan sampah, penghijauan lingkungan sekitar masjid, serta pemanfaatan energi secara efisien dan berkelanjutan.
"Seluruh kegiatan dirancang untuk melibatkan pengurus masjid dan jamaah secara aktif, guna menciptakan manajemen lingkungan yang partisipatif dan berkesinambungan," lanjutnya.
Hening Parlan, Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, menjelaskan bahwa tujuan program ini selain melakukan konservasi air, juga mendorong perubahan perilaku jamaah masjid dalam mengelola air secara bijak.
“Terdapat tahapan-tahapan kegiatan yang perlu kita lakukan, mulai dari melakukan survei awal ke lapangan, peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi, pengembangan dakwah melalui kajian akademik, hingga dukungan sarana prasarana,” urai Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah itu.
Sebagai tahap awal, program ini akan dijalankan di lima provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. (diko/farah)