Menjadi Guru Sekaligus Pendakwah

Publish

29 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
414
Foto Istimewa

Foto Istimewa

KARANGANYAR, Suara Muhamamdiyah – Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Dr Suyanto mendorong kajian membangun karakter professional dalam berkhidmat di amal usaha Muhammadiyah.  

Ini dia bahas saat menjadi narasumber pertama di Baitul Arqom untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Ketelan di bawah manajerial Sri Sayekti.  Kegiatan diselenggarakan di Aula Agro Amanah Karanganyar Jawa Tengah, Rabu-Kamis (27-28/12/2023). 

Baitul Arqom ini mengusung tema “Penguatan dalam penerapan membaca Al-Qur’an dan ibadah untuk mewujudkan ismubaristik”.  

Suyanto dalam paparan awalnya dengan beberapa pertanyaan seperti tuliskan 5 tokoh yang kamu kenal, boleh tokoh nasional, pusat, wilayah, daerah, cabang, bahkan ranting.

“Di antara 5 tokoh tersebut, siapa tokoh yang paling dikagumi. Mengapa mengagumi tokoh tersebut berikan alasannya,” ungkapnya.

Dia mengingatkan, “Bersyukur menjadi guru Muhammadiyah.” Menurut Suyanto, lebih baik menerima secara positif menjadi guru. 

“Dengan cara mengembangkan profesi, dan mendidik sebagai amanah,” tegasnya.

Suyanto menggarisbawahi Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Muhammadiyah berasas Islam.

“Nah, Bapak Ibu, menjadi guru sekaligus pendakwah. Mengajak kepada peserta didik untuk melakukan amalan positif. Guru berkesempatan tidak terbatas / head to head  bersama anak didiknya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya guru karyawan mengenal Surah ke-80 dalam Al Quran adalah surah Abasa yang bermakna bermuka masam. Total ayat dalam surah ini berjumlah 42 ayat. Sepuluh ayat di antaranya berisi tentang teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang dianggap lalai pada salah seorang sahabat difabel.

“Banyak ditemukan teguran-teguran Allah di dalam Al Quran agar akhlak Rasulullah sebagai manusia pilihan tetap terjaga, salah satunya dalam surat Abasa ini,” tambahnya.

Dia menilai, Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat perlu agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kebaikan  (fastabiq al-khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.

“Melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah SWT dan
memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian al-Quran
dan al- Sunnah, dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah lainnya,” pungkasnya. (Jatmiko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Bantul memenuhi gedung dakwah muh....

Suara Muhammadiyah

6 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhamm....

Suara Muhammadiyah

28 October 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Magister Pendidikan UAD menyelenggarakan Pelatihan Literasi D....

Suara Muhammadiyah

1 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Seringkali ibadah sunnah satu ini menuai perdebatan di masyarakat. ....

Suara Muhammadiyah

23 March 2024

Berita

KULONPROGO, Suara Muhammadiyah - Kulonprogo, wilayah yang memiliki posisi strategis sebagai rumah ba....

Suara Muhammadiyah

6 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah