MBS Zam-Zam Hadirkan Syekh dari Al Azhar Mesir

Publish

13 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
322
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - MBS Zam-Zam hadirkan Staff Al Azhar Universitas Cairo Mesir, Dr. Ali Sayyid Athiyah pada Kajian ba’da Isya bulan Ramadhan bersama  berlangsung 4 kali pertemuan yaitu setelah salat Ashar yang dilanjutkan sehabis Tarawih di Kampus 3 Desa Karanglo, pada Selasa (11/3).

Kemudian setelah Ashar di MBS Zam-Zam Putri Kampus 2 dan seusai Tarawih di Masjid Baitul Matien Komplek Perguruan Muhammadiyah Cilongok di Kampus 1 Desa Pernasidi, pada Rabu (12/3). Ia hadir didampingi Direktur Ma’had Al Imam Malik, Ustadz Muhammad Asdi Nurkholis, S.Pd.I, B.Ed., M.Pd. bersama Tim. 

Direktur MBS Zam-Zam, Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., turut hadir dan memberikan sambutannya. Selain itu, ajaran pimpinan MBS Zam-Zam, Kepala SMA MBS Zam-Zam, Kepala Asrama Kampus 1, 2 dan 3 serta asatidz. 

Dalam kajiannya yang disampaikan dengan Bahasa Arab, Ali menyampaikan hikmah ibadah saum Ramadan khususnya bagi para santri yang tengah menimba ilmu di pesantren. Setelah menyapa dan menanyakan kedaan para santri, selanjutnya beliau membacakan Surat Ibrahim Ayat 38. 

“'Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan’ Melalui ayat ini saya jadi teringat dengan ibadah puasa. Karena apa? Karena dalam ibadah puasa terkandung di dalamnya muraqabatullah. Kita merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata’ala,” urainya. 

Sebagaimana disampaikan Ustadz Asdi selaku penerjemah, bahwa ibadah puasa adalah ibadah yang sifatnya sirriyah, yaitu ibadah yang memiliki pengertian bahwa ibadah ini sangat rahasia. Orang berpuasa tidak diketahui orang lain. Tidak diketahui oleh sesama manusia, bahkan setan. Kecuali dirinya dan Allah Subhanahu wata’ala.

“Ketika orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah, itu akan diberikan bashirah. Yakni ilmu dari Allah subhanahu wata’ala yang sangat istimewa dan luar biasa dan hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja,” jelas Ustadz Asdi.

Setelah uraian yang cukup ringkas, dilanjutkan dengan tanya jawab. Salah seorang santri menanyakan terkait ketika Syekh menjadi imam salat, mengapa ketika selesai membaca Al-Fatihah ada jeda waktu beberapa saat, baru kemudian membaca surat Al-Qur’an. 

Pertanyaan ini cukup membuat para santri dan jamaah lain merasa terwakili ‘pikiran kecilnya’. Ternyata, jawabannya agar ada jeda di antara pembacaan Al-Fatihah dengan bacaan surat pilihan, itu Ia lakukan selaku imam salat untuk memberikan kesempatan kepada makmum agar membaca Al-Fatihah terlebih dulu, sehingga ketika imam membaca surat pendek, bacaan Al-Fatihah makmum tidak terpotong. 

Adapun penyerahan plakat di akhir acara kepada Syekh Ali sebagai kenang-kenangan. (hamidin/m) 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PAYAKUMBUH, Suara Muhammadiyah – Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Muhammadiyah pada....

Suara Muhammadiyah

28 January 2025

Berita

PERAWANG, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah R....

Suara Muhammadiyah

13 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah tak hentinya memberikan perhatian yang serius kepada k....

Suara Muhammadiyah

30 July 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan S1 Fakultas Kesehatan Masya....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Pemerintah Kabupaten Sleman menyerahkan Bangunan Milik Daerah berupa ba....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah