SORONG, Suara Muhammadiyah - Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sorong menginisiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Al-Ma’un untuk memperkuat pemenuhan gizi peserta didik di sekolah-sekolah yang belum tersentuh program pemerintah pusat.
Program diawali dengan sosialisasi MBG dan penandatanganan komitmen “Pelajar Sehat dan Bergizi” yang digelar pada 21–24 November 2025 di delapan satuan pendidikan. Sosialisasi berlangsung di MTs Muhammadiyah 1 Makbalim, SD IT Salafiyah Syafiiyah, MTs Al-Ma’arif 2, MI Muhammadiyah Mariyai, SD Muhammadiyah Majaran, MTs Muhammadiyah 3 Salawati, SD Muhammadiyah Makotiyamsa, dan MI Muhammadiyah 1 Klamalu. Peserta kegiatan terdiri atas guru serta orang tua atau wali murid, dengan jumlah kehadiran sekitar 120–180 orang per sekolah.
Materi sosialisasi menyoroti pentingnya gizi seimbang serta peran keluarga dan sekolah dalam membentuk kebiasaan makan sehat. Menurut Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sorong, Dwi Suratman, program ini lahir dari kepedulian terhadap kesenjangan akses gizi di lingkungan sekolah.
“Program MBG Al-Ma’un ini merupakan ikhtiar kami untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi yang layak, meskipun sekolah mereka belum masuk dalam skema program pemerintah pusat. Ini adalah wujud nyata gerakan kepedulian sosial Pemuda Muhammadiyah,” ujar Dwi Suratman.
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) Al-Ma’un dilakukan secara bertahap dengan total 8.500 porsi makanan bergizi dari tanggal 24 November – 12 Desember 2025. MBG ini disiapkan dan diolah langsung oleh pihak sekolah, melibatkan tenaga pengelola sekolah dan orang tua peserta didik. Skema ini bertujuan menjaga kualitas, kebersihan, serta keamanan pangan, sekaligus memberdayakan sumber daya lokal di lingkungan sekolah.
Program menjangkau 128 peserta didik di MTs Muhammadiyah 1 Makbalim selama 10 hari dengan total 1.280 porsi, serta 173 peserta didik di MI Muhammadiyah Mariyai selama 9 hari atau 1.557 porsi. Di SD Muhammadiyah Makotiyamsa, MBG melayani 134 peserta didik selama 7 hari dengan 938 porsi, sementara SD Muhammadiyah Majaran menyalurkan 1.064 porsi untuk 76 peserta didik selama 14 hari. MTs Muhammadiyah 3 Salawati melayani 35 peserta didik selama 14 hari dengan total 490 porsi.
Program juga berjalan di SD IT Salafiyah Syafiiyah untuk 48 peserta didik selama 14 hari dengan 672 porsi, serta di MTs Al-Ma’arif 2 yang menyalurkan 1.050 porsi kepada 70 peserta didik selama 15 hari. Sementara itu, MI Muhammadiyah 1 Klamalu menerima 1.449 porsi untuk 161 peserta didik selama 9 hari.
Dwi Suratman menegaskan bahwa pendekatan berbasis dapur sekolah menjadi kunci keberlanjutan program.
“Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa pemenuhan gizi anak bukan hanya tanggung jawab negara, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pemberdayaan dapur sekolah adalah bagian dari upaya membangun kemandirian itu,” katanya.
Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sorong berharap MBG Al-Ma’un dapat menjadi model praktik baik pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis berbasis gerakan Al-Ma’un, sekaligus berkontribusi pada pembangunan generasi muda yang sehat, mandiri, dan berdaya saing di Papua Barat Daya. (EPR)

