MADIUN, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah menyelenggarakan pendampingan akademik PTMA.
Pendampingan akademik PTMA oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) selama dua hari, Kamis-Jumat, 21-22 September 2023.
Selain Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebagai tuan rumah, juga diikuti Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Institut Islamic Studies Muhammadiyah Pacitan, STAI Muhammadiyah Tulungagung dan ITBKes Muhammadiyah Tulungagung.
Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si sebagai pendamping dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengungkapkan, pendampingan bertujuan untuk memastikan bahwa sistem penjaminan mutu kampus secara internal telah berjalan dengan baik.
Semua program akademik telah memenuhi standar pendidikan tinggi sebagaimana ketentuan pemerintah maupun peraturan internal PTMA.
Peraturan terkait Pendidikan Tinggi itu Undang-Undang nomor 12 tahun 2012, kemudian Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 sampai dengan peraturan terbaru yakni permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
"Peraturan itu antara lain terkait dengan akreditasi institusi kampus, dan kurikulum prodi. Apakah kurikulumnya sudah menerapkan standard OBE, dan apakah sudah menerapkan standard kampus Merdeka," ujar Tri.
Tri menjelaskan perguruan tinggi harus mengikuti perubahan peraturan yang ada tersebut karena salah satu instrumen penjamin mutu yang perlu diperhatikan adalah faktor eksternal yakni terkait kebijakan-kebijakan pemerintah yang seringkali berubah.
Hari pertama pelaksanaan pendampingan selain diisi pemaparan dari pendamping dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, juga dilakukan penjelasan mengenai profile masing masing PTMA yang ikut pendampingan.
Selanjutnya dilakukan kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam bentuk paralel session.
Berikutnya pada hari kedua pelaksanaan pendampingan ini juga dilakukan paralel session dimana sesi ini membahas empat (4) hal yaitu renstra, kurikulum, penjaminan mutu serta kerjasama urusan internasional (KUI).
Paralel session dilanjutkan pada hari kedua pelaksanaan pendampingan dengan materi yang sama.
Tenaga pengajar Ummad, Wariyatun yang ikut serta sebagai Lembaga Penjaminan Mutu Ummad mengatakan, semua PTMA di Jawa Timur didorong untuk menjadi PTMA yang maju dan berkualitas unggul.
Salah satu caranya adalah dengan penguatan kelembagaan, perangkat supra strukturnya ditata, dijaga quality control-nya baik di internal maupun eksternal universitas.
"Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah juga melakukan kontrol kualitas terhadap PTMA tak kecuali Ummad menuju arah maju, unggul dan bersaing.
Wariyatun menambahkan, PTMA di eks Karesidenan Madiun Raya tadi didampingi atau diberi penguatan kapasitas (capacity building) untuk penataan kelembagaan.
Ada 7 tenaga pengajar Ummad yang ikut serta dalam pendampingan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang mewakili masing masing bidang pendampingan yang dilakukan.
Rhavida Anniza Andyani, M.Stat., dan Wariyatun, S.Sos., M.AAPD dari Lembaga Penjaminan Mutu Ummad.
Latutik Mukhlisin, M.Sos serta Lina Alfiyani, S.S.T.Keb., M.K.M., mewakili bidang kurikulum.
Satriyo, S.Si., M.Si., Dr.Eni Pemilu Kusparlina, Muhammad Rifa'at Adiakarti Farid, S.Sos., M.A dan mewakili kelembagaan renstra.(Pujoko)