SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Universitas Muhammadiyah Sukabumi menggelar lokakarya Senam Bugar Muhammadiyah (SBM) di berbagai sekolah di wilayah Jawa Barat pada hari Rabu, 11 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik lapangan yang dibimbing oleh dosen pengampu Wening Nugraheni, MPd. Ketua dari kegiatan ini Moh Galih Ramdani Akbar, mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).
Lokakarya ini merupakan program sosialisasi dan pelatihan Senam Bugar Muhammadiyah, sebuah bentuk senam baku yang dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan pencak silat tapak suci yang merupakan bagian dari muhammadiyah, serta menggunakan iringan musik yang sudah di aransemen ulang dari berbagai ortom muhammadiyah dan mars sang surya.
Kegiatan ini sukses menarik partisipasi yang luar biasa dari 700 siswa dari berbagai lembaga pendidikan, menunjukkan jangkauan dan daya tarik program. Peserta datang dari beragam sekolah di wilayah Sukabumi, Cianjur, Bogor, Tasikmalaya, dan Garut. Secara rinci, terdapat 20 siswa dari SMA Muhammadiyah Kota Sukabumi, 40 siswa dari MTs Syariful Anwar Kabupaten Cianjur.
Selain itu, ada 35 siswa dari SMP IT Alkahfi Kabupaten Bogor, dan 150 siswa dari SMPN 1 Ciracap Kabupaten Sukabumi. Selain itu, lokakarya ini juga diikuti oleh 121 siswa dari SDN Kadupugur Kabupaten Sukabumi, 20 siswa dari SMP Yuwati Bhakti Kota Sukabumi, 21 siswa dari MTs Nurul Hasanah Kabupaten Sukabumi,
Lalu, 137 siswa dari SDN 2 Sukaratu Kabupeten Tasikmalaya, 105 siswa dari SDN 10 Pamuruyan & SMAI Baitul Hikmah Kabupaten Sukabumi, 15 siswa dari SDN Tenjojaya Kabupaten Sukabumi, 20 siswa dari SMP 1 Cidolog Kabupaten Sukabumi. Terakhir, 25 siswa dari SDN 4 Caringin Kabupaten Garut juga memeriahkan acara ini, menjadikan lokakarya ini sebagai ajang pertemuan bagi ratusan pelajar dari berbagai daerah untuk mengenal dan mempraktikkan Senam Bugar Muhammadiyah.
Wening Nugraheni, MPd, dosen pengampu mata kuliah menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang pentingnya senam sebagai bagian dari gaya hidup sehat. "Senam bukan hanya aktivitas fisik semata, tetapi juga dapat meningkatkan semangat dan kebugaran secara keseluruhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Galih menyampaikan, sangat bangga dapat secara langsung mengorganisir dan melaksanakan lokakarya SBM.
"Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah, sekaligus berkontribusi nyata dalam mempromosikan gaya hidup sehat." katanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebugaran jasmani sejak dini melalui gerakan senam yang mudah dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk dukungan terhadap 7 kebiasaan anak indonesia hebat. 7 kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat. (Tegar/Cris)