JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Lokakarya Dai Komunitas Muhammadiyah pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Lantai 6 Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya 62, Jakarta Pusat ini diikuti oleh perwakilan dai dan pengurus LDK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
Lokakarya dibuka secara resmi oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, MAg. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dari berbagai wilayah Nusantara.
“Terima kasih kepada para dai komunitas dan pengurus LDK wilayah yang dengan semangat datang untuk bersama-sama merumuskan arah dakwah Muhammadiyah yang semakin berkemajuan,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Eddy Soeparno, yang hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut. Kehadiran beliau menambah semangat dan bobot lokakarya yang menjadi ajang refleksi serta penguatan strategi dakwah komunitas di berbagai lini.
Dalam kesempatan itu, Muchamad Arifin menjelaskan bahwa lokakarya ini bertujuan menyusun panduan bagi para dai komunitas di semua tingkatan dan sasaran, sehingga setiap dai Muhammadiyah memiliki arah, metode, dan pendekatan dakwah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di akar rumput.
“Kita ingin ada keseragaman visi, tetapi tetap memberi ruang kreativitas bagi para dai dalam menggerakkan dakwah di komunitasnya masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arifin menegaskan bahwa pentingnya lokakarya ini adalah untuk mewujudkan tata kelola dan manajemen dai yang berkemajuan. Dengan manajemen yang baik, diharapkan setiap dai memiliki pembekalan, pendampingan, serta sistem penguatan kapasitas yang berkelanjutan.
“Dai komunitas bukan sekadar penyampai pesan keagamaan, tetapi juga agen perubahan sosial yang memerlukan dukungan sistematis, profesional, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Eddy Soeparno dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada LDK PP Muhammadiyah. Ia menilai program-program LDK sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Program LDK Muhammadiyah sangat tepat sasaran, karena tidak hanya berbicara di mimbar, tetapi juga turun langsung ke tengah umat yang membutuhkan,” ujarnya.
Eddy menambahkan, dakwah di era digital telah mentransformasi wajah dunia secara keseluruhan. Semuanya bergerak lebih cepat, terbuka, dan menjangkau lintas batas tanpa sekat ruang maupun waktu. "Oleh karena itu, kita mengakses informasi, mendapatkan masukan dengan seketika," ungkapnya.
Era digital, sambung Eddy, selain mentransformasi paradigma berdakwah, pada saat yang sama, juga menghadirkan tantangan baru dalam menjaga autentisitas pesan dakwah di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi teknologi.
"Ini melahirkan kemudian tata cara kita berdakwah yang baru. Dan lahirlah tokoh-tokoh dakwah yang baru melalui media sosial, ada Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Hanan Attaki, Ustadz Abdul Somad, dan lain-lain. Karena memang mereka memiliki followers yang kuat dan memiliki media sosial yang kuat, sehingga kemudian mengubah cara berdakwah," urainya.
Menjembatani hal tersebut, Eddy meminta perlu arif dalam memanfaatkan teknologi sebagai peranti berdakwah. Ini sangat penting, agar dakwah tetap berjalan sesuai koridornya yang mengedepankan nilai-nilai kebenaran, kearifan, dan kemaslahatan umat.
Lokakarya ini menjadi langkah penting bagi LDK PP Muhammadiyah dalam meneguhkan peran dai komunitas sebagai garda terdepan dakwah Persyarikatan yang mencerahkan, membebaskan, dan memajukan kehidupan umat. (Rif/Cris)
