JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah tengah bersiap menyelenggarakan Lokakarya Nasional Pedoman Dakwah Komunitas pada Sabtu, (11/10), bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 6 Gedung Dakwah Pusat Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Kegiatan bergengsi ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta dua tokoh nasional, yakni Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, SIK, SH, MSi, dan Wakil Ketua MPR RI, Dr Eddy Soeparno, SH, MH.
Dalam keterangannya, Muchamad Arifin, Ketua LDK PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan momentum penting untuk merumuskan pedoman dakwah komunitas secara nasional. Langkah ini diambil agar program-program dakwah komunitas di seluruh tingkatan dari pusat hingga ranting dapat berjalan lebih terarah, sistematis, dan sejalan dengan hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tahun 2022.
“Dakwah komunitas memiliki posisi strategis dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik di perkotaan, daerah terpencil, maupun di ranah digital. Karena itu, perlu ada pedoman bersama agar para dai dan pegiat dakwah memiliki arah yang jelas dan terukur dalam menjalankan misi pencerahan Muhammadiyah,” ujar Muchamad Arifin.
Menurutnya, lokakarya ini tidak sekadar forum diskusi, tetapi juga wadah merumuskan standar dan arah kebijakan dakwah komunitas Muhammadiyah ke depan, mencakup aspek metodologi, pendekatan sosial, serta strategi pemberdayaan berbasis komunitas.
Selain membahas pedoman dakwah komunitas, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi antar lembaga dan mitra strategis, termasuk lembaga pemerintah, ormas, dan akademisi, untuk memperkuat peran Muhammadiyah dalam menghadirkan solusi bagi problem sosial bangsa mulai dari pemberantasan narkotika, penguatan ketahanan keluarga, hingga dakwah digital yang mencerahkan.
Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, Lokakarya Nasional Pedoman Dakwah Komunitas ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi gerakan dakwah Muhammadiyah agar semakin adaptif, berdaya, dan relevan dengan tantangan zaman.
“Dakwah harus hadir di tengah kehidupan masyarakat dengan semangat pencerahan dan pemberdayaan. Inilah saatnya kita menyatukan langkah, menyusun panduan, dan meneguhkan arah dakwah komunitas Muhammadiyah untuk Indonesia yang berkemajuan,” tegasnya. (Rif)