PADANG, Suara Muhammadiyah – Kondisi warga Palestina semakin terpuruk. Militer Israel masih terus menggempur wilayah Gaza hingga banyak jatuh korban. Keadaan itu diperparah lagi dengan sulitnya bantuan masuk ke Gaza karena blokade militer Israel.
Suara-suara masyarakat dunia menggema agar Israel segera menghentikan perlakuan tidak manusiawi tersebut kepada warga Palestina. Bantuan kemanusiaan masih terus dilakukan termasuk dari Indonesia.
Aksi peduli kemanusiaan dilakukan Lazismu Sumatera Barat, hasil penghimpunan donasi untuk warga Palestina terkumpul Rp 100 juta, yang rencananya akan disalurkan melalui koordinasi dengan Lazismu Pusat.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Bakhtiar, menyampaikan bahwa bantuan kemanusian yang diserahkan Lazismu wilayah Sumatera Barat pada tahap ini, senilai Rp 100 juta. Penyaluran ini rencananya akan diserahkan untuk penerima manfaat di Palestina melalui Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Kami bersyukur pada hari ini dapat menyerahkan bantuan dana kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Palestina, disalurkan melalui Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejumlah Rp 100 juta sebagai bantuan tahap kedua", paparnya pada Rabu, (2/7/2025) di Kantor Lazismu Sumatera Barat.
Ia menjelaskan, dana Rp 100 juta yang disalurkan ke Palestina melalui Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut, merupakan dana yang dihimpun Lazismu wilayah Sumatera Barat selama 6 bulan terakhir, dari Januari hingga Juni 2025.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Sumatera Barat, Zainal Akil menyampaikan, bahwa bantuan kemanusiaan yang disalurkan Lazismu Sumatera Barat pada periode ini merupakan kali kedua. Zainal menuturkan pada periode sebelumnya, Lazismu juga telah menyalurkan dana kemanusiaan yang dihimpun dari infak dan sedekah untuk Palestina senilai Rp 200 juta.
“Jadi totalnya mulai dari tahap pertama sampai tahap kedua, juimlahnya mencapai Rp 300 juta, sekaligus menyemarakkan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Manager Area Lazismu Sumatera Barat, M. Amirul Ramli, menyampaikan, dana yang terhimpun melalui Lazismu Sumbar, terdiri dari penghimpunan dana kemanusiaan Palestina yang diperolah dari seluruh kantor layanan Lazismu kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Termasuk antusias dan dukungan pergerakan mahasiswa HPMPS EKSYA UIN Imam Bonjol Padang, dan Mahasiswa dari Forum YAC Pelopor Kebaikan, Himpunan Masjid Jihad Muhammadiyah Ampalu dan Masjid Al-Ikhlas di bilangan Jalan Andalas.
Amirul Ramli berharap ke depannya, penghimpunan dana kemanusiaan Palestina bisa saling disinergikan ke seluruh lapisan masyarakat di Sumatera barat, warga persyarikatan, Amal Usaha Muhammadiyah dan Ortom Muhammadiyah.
"Lazismu Sumatera Barat menghimpun bantuan dana kemanusiaan ini berkolaborasi dengan kantor layanan Lazismu daerah di wilayah Sumatera Barat. Semoga program kemanusiaan ini bisa berlanjut di kemudian hari," pungkasnya.
"Dana Himpunan ini bisa disalurkan ke Lazismu Sumatera Barat melalui Bank Nagari Syariah nomor rekening: 71000201090909, Atas Nama: Lazismu Sumbar Bantuan Kemanusiaan, dan bisa ditelusuri informasi lebih lanjut pada akun resmi media sosial Instagram Lazismu Sumatera Barat @lazismusumaterabarat," sambung Amirul Ramli.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Program Pendistribusian dan pendayagunaan Lazismu Pusat, Ardi Lutfi kautdar, menyampaikan apresiasinya kepada Lazismu Sumbar yang telah menyalurkan dana kemanusiaan untuk Palestina melalui Lazismu Pusat.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, penyaluran bantuan luar negeri dilaksanakan melalui satu pintu, yakni Muhammadiyah Aid, untuk memastikan tata kelola yang terkoordinasi, transparan, dan akuntabel.
“Seluruh hasil penghimpunan dari wilayah dan daerah dikoordinasikan dahulu ke Lazismu Pusat, agar dapat dirumuskan skema distribusi yang tepat bersama Muhammadiyah Aid dan dilaksanakan secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan,” ungkapnya.
Tujuannya tidak lain agar dampak yang dihasilkan bisa lebih besar dan terarah, dibandingkan jika penyaluran dilakukan sendiri-sendiri. Ibarat satu batang lidi yang mudah dipatahkan, namun jika lidi-lidi itu disatukan, bukan hanya sulit dipatahkan, tapi bahkan bisa menjadi alat untuk membersihkan—begitu pula semangat kolektif kita dalam membantu Palestina.