Lazismu DIY Realisasikan Program Peduli Guru melalui FitriMu

Publish

5 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
336
Pentasyarufan program peduli guru dengan Fitrimu. Foto: Cris

Pentasyarufan program peduli guru dengan Fitrimu. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lazismu DIY menunjukkan eksistensi kiprahnya untuk masyarakat. Kali ini, fokus pada pentasyarufan program peduli guru dengan Fitrimu.

Pentasyarufan berlangsung Sabtu (5/7) di Ruang Sidang lantai 2 Gedung Siti Moendjijah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan disaksikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Muhammad Ikhwan Ahada.

Wakil Ketua Bidang Program Lazismu DIY Maryono mengatakan, program ini merupakan amanah Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berikut juga amanah PWM DIY yang kemudian diperkuat lagi dengan Rakerwil Lazismu DIY.

"Kita menyepakati keputusan bersama dengan Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY, maka adalah diputuskan adanya program bakti guru dengan Fitrimu," katanya.

Menurutnya, program ini sudah berlangsung sejak tahun 2020. Dan saat ini, dikembangkan dengan penguatan keputusan di atas, sehingga persebarannya yang lebih merata. "Dari TK, SD, SMP, dan SMA/MA/SMK," bebernya.

Maryono mengatakan, ini menjadi program orkestra antara Lazismu dan Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY. Ditambah dengan bantuan pendanaan dan dukungan dari Bank BPD Syariah DIY dan BPRS HIK MCI.

“Program ini dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pengabdian bapak dan ibu yang ada di sekolah. Dan kami masifkan program ini,” lanjutnya.

Adapun, jumlah penerima manfaat program ini ada 698 guru. Bantuan ini sebesar Rp 200.000 per bulan meliputi 5 guru di Yogyakarta, 200 guru di Bantul, 118 guru di Gunungkidul, 150 guru di Sleman, 75 guru di Kulon Progo. “Sehingga totalnya ada 698 guru penerima tasyaruf ini,” ujarnya.

Sementara, Ikhwan menyampaikan, posisi guru sangat strategis dalam rangka meningkatkan harkat kemanusiaan, mengangkat nama bangsa di percaturan dunia. Karena itu, Muhamamdiyah yang lahir sejak 1912, pilar utamanya adalah pendidikan.

“Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dengan pendidikan. Muhammadiyah identik dengan pendidikan. Dan pendidikan identik dengan Muhammadiyah,” tegasnya.

Pendidikan yang dijalankan oleh Muhammadiyah, ungkap Ikhwan, telah banyak dirasakan oleh masyarakat luas. Lembaga pendidikan dapat berdiri secara berkelanjutan ditopang dengan unsur niat, keikhlasan, dan ketulusan, lebih-lebih lewat tenaga kependidikan (guru).

“Kekokohan dan kekuatan lembaga pendidikan di Muhammadiyah sudah sangat teruji. Bagaimana SD yang berdiri tahun 1960 sampai sekarang, tetap bisa berdiri dan bertahan karena modal keiklasan bapak ibu (guru) semuanya,” tuturnya.

Ikhwan sangat takzim dan mengapresiasi atas dedikasi para guru Muhammadiyah. Ikhwan berpesan agar para guru terus berkhidmat dalam mendidik generasi penerus dengan misi mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Mereka adalah pahlawan yang luar biasa. Yang menjadikan anak-anak bangsa cerdas dengan iman yang kuat dan memiliki kemampuan yang tentu diharapkan semua pihak,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tak seperti gerakan lain, Muhammadiyah berbeda. Ketika waktu itu ba....

Suara Muhammadiyah

23 June 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo meraih peng....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Berita

Pembinaan Mahasiswa Tidak Bisa Dilakukan secara Instan Penyelenggaraan Pemilihan Mahasiswa Berprest....

Suara Muhammadiyah

7 April 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - KKN adalah sebuah program yang wajib dijalankan mahasiswa selama ku....

Suara Muhammadiyah

26 July 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Bank Syariah BPRS Artha Surya Barokah (ASB) Jawa Tengah turut m....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah