CILACAP, Suara Muhammadiyah - Melon Madu Orange dengan media tanam organik dibudidayakan di depan Kampus STIE Muhammadiyah Cilacap. Launching Urban Farming sekaligus dalam rangka Gebyar Milad Muhammadiyah ke 111 Ahad (19/11/2023).
Pengelola Urban Farming STIEM Cilacap Wignyo Sudiharso mengungkapkan Urban Farming merupakan solusi ketahanan pangan perkotaan memanfaatkan lahan halaman Kampus atau Sekolah dan juga sekitar rumah dengan tanaman pangan.
STIEM Cilacap mempraktekan Urban Farming dengan budidaya Melon Madu Orange Osaka, sekaligus sebagai penelitian dengan rincian perlengkapan antara lain, Planter Bag ukuran 100 liter harga sekitar Rp 20 ribu dan media tanam berupa kotoran hewan Kambing, tanah rambon dan merang juga arang sekam serta cocopit.
Media tanam biaya sekitar Rp 30 ribu. Untuk bibit Melon satu bijinya dengan harga Rp 1000. Selain itu, biaya bahan dan pembuatan POC juga pengendalian penyakit hama tanaman serta perawatan ini sekitar Rp 20 ribu.
"Budidaya Melon untuk satu buah Planter Bag membutuhkan biaya sekitar Rp 70 ribu" ujarnya.
Asumsinya dalam satu Planter Bag menghasil kan 6 buah Melon dengan harga Rp 30 ribu perkilo/buah. Maka, maka mendapatkan uang RP 180 ribu.
Pemupukan menggunakan, pupuk organik cair (POC) dan pengendalian hama secara organik juga, rencana meramu sendiri dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah.
"Alhamdulillah launching urban farming dengan penanaman Melon Organik dengan Planter Bag ukuran 100 liter sudah disiapkan 100 buah dengan populasi 6 batang per Bag," tuturnya.
Dijelaskan Wignyo, untuk tahun kedua di bulan ke empat dalam tahap kedua tanam, biaya hanya untuk membeli bibit dan POC serta pengendalian hama juga perawatan.
"Tahap kedua penanaman hanya mengeluarkan biaya bibit dan pupuk cair saja. Diperkirakan hanya membutuhkan biaya sekitar puluhan ribu per Planter Bag," ujarnya.
Budidaya Melon untuk jangka panjang nya ke depan nanti pengelolaan Urban Farming dialihkan ke Mahasiswa. Dan selanjutnya dari Mahasiswa untuk mengajari masyarakat sekitar di wilayah perkotaan dengan keterbatasan lahan yang ada.
"Memanfaatkan lahan di pekarangan sekitar rumah untuk budidaya Melon Madu Orange Osaka secara organik," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Anggota DPR RI Komisi IV Teti Rohatiningsih mengatakan saat ini diperlukan keseragaman gerakan menaman bagi masyarakat khususnya Kabupaten Cilacap. Dengan langkah Kampus STIE Muhammadiyah Cilacap sudah memprogramkan Urban Farming sebagai contoh masyarakat sekitar. Komisi IV DPR RI mempunyai ruang lingkup tugas di bidang, Pertanian, Pangan, Maritim dan Kehutanan.
"Bagus sekali, Launching Urban Farming di STIE Muhammadiyah. Semoga masyarakat cinta tanaman buah-buahan dan sayuran. Melon Madu Orange harga nya cukup tinggi dipasaran maka menjanjikan untuk dibudidayakan," jelasnya.
Ditambahkan Teti, Launching Urban Farming ini untuk bisa ditindaklanjuti, khususnya bagi anak-anak Mahasiswa jangan hanya belajar teori, tepi juga praktek dilapangan.
" Ilmu dan pengalaman dapat sehingga nanti lulus kuliah dari sini, anak Mahasiswa sudah punya talenta untuk berwirausaha," harapnya. (Wasis)