Konpiwil IPM Jateng di Pekalongan Luncurkan 4 Inovasi

Publish

16 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
297
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Agenda Konpiwil IPM Jateng tahun 2025 yang dilaksanakan di Pekalongan tak hanya menjadi agenda rutin organisasi pelajar Muhammadiyah ini. Lebih dari itu, melalui forum Konpiwil ini IPM Jateng juga sukses membuktikan kepedulian sekaligus respon adaptifnya atas isu-isu kontemporer yang dihadapi dunia remaja. 

Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah sendiri resmi dibuka pada Jumat, 14 Februari 2025 di Ruang Jlamprang Kantor Wali Kota Pekalongan. Sementara pelaksanaan Konpiwil akan dipusatkan di Kampus 1 FEB UMPP Kota Pekalongan.

Prosesi pembukaan Konpiwil sendiri berlagsung meriah, menampilkan sejumlah pertunjukkan seni yang sukses mengundang tepuk tangan yang hadir. Dibuka dengan gegap harmoni tim angklung SMP Muhammadiyah Pekalongan, lalu menyusul di pertengahan ada atraksi menawan Tapak Suci SD Muhammadiyah 02 Noyontaan, serta penampilan apik tim tari siswa SD Muhammadiyah Kramatsari.

Acara dihadiri Ketua PWM Jateng, Dr. Tafsir, M.Ag., Staf Ahli  Kemendikdasmen Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., Ketua Bidang Lingkungan Hidup PP IPM Okta Arianti, Ketua PW IPM Jateng Daei Aljanni dan jajaran, Ketua PDM Kota Pekalongan Dr. HM. Hasan Bisyri, M.Ag. dan jajaran Pleno, Ortom Daerah, PD IPM se Jateng, dan lainnya.

Sementara dari unsur pemerintahan hadir Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Haerudin, SH., M.H., yang mewakili Pj. Gubernur Jateng, Staf Ahli Wali Kota Pekalongan Rudi Hartanto yang mewakili Wali Kota Pekalongan, pejabat TNI/Polri, dan undangan lainnya. 

Sebagai forum tertinggi kedua di organisasi, Konpiwil ini menjadi agenda paruh waktu dari periode kepengurusan IPM Jateng periode 2023-2025 yang menjadi momentum silaturahmi PW IPM dengan PD IPM di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah, sekaligus berfungsi sebagai ruang kalibrasi untuk melihat kembali  sejauhmana progres kinerja organisasi selama setengah perjalananan dan langkah-langkah pembenahannya. 

Ketua PW IPM Jateng, Daei Aljanni, mengatakan, sudah 417 hari sejak dilantik pada Februari 2023 lalu, IPM Jateng perlu melihat kembali arah mata angin dan roadmap organisasi, sehingga harapannya kinerja yang masih kurang bisa direvitalisasi untuk mencapai tujuan kepemimpinan IPM 2023-2025.

"Sejak awal, IPM Jawa Tengah telah mencoba membaca dan meginventarisir berbagai isu dan persoalan kontemporer yang dihadapi generasi masa kini, baik Gen Z maupun Alfa, sehingga IPM bisa ikut berperan serta mengikhtiarkan alternatif solusi melalui berbagai program kerja yang ada," ungkap Daei Aljanni.

Beberapa isu dunia remaja dan pelajar dimaksud, antara lain digital native, isu bullying, mental health, hingga fenomena perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan. IPM Jateng karenanya meluncurkan tiga inovasi yang diharapkan ikut menjawab berbagai persoalan tersebut.

Yang pertama ada program Peer Counselor IPM (PCI), program konselor teman sebaya ini berupaya menjawab berbagai persoalan remaja masa kini melalui kepedulian untuk saling mendengar sekaligus menguatkan mereka dari beban masalah yang dihadapi.

Untuk menjangkau generasi digital, IPM Jateng juga menghadirkan platform digital, salah satunya official website ipmjateng.com.

"Ruang digital ini masih menjadi ruang kosong, sehingga IPM Jawa Tengah perlu mengambil peran untuk menjangkau Gen Z dan alfa," ucapnya.

Yang terakhir, ada program IPM cilik sebagai ikhtiar mereka menyiapkan estafet kepemimpinan pelajar Muhammadiyah.

"Dengan berbagai inovasi ini, IPM Jateng ingin memberikan kontribusi dalam menyiapkan generasi unggul dan berkemajuan guna menyongsong Indonesia Emas 2045," terang Daei.

Selain itu, IPM Jateng juga turut merespon isu degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan iklim global. IPM mengambil Langkah strategis untuk mewujudkan lingkungan hijau. Komitmen itu antara lain diwujudkan dengan menerbitkan buku lingkungan hidup.

Sementara itu, Ayahanda Tafsir dalam sambutannya mengingatkan kembali soal simbol IPM yakni pena serta semboyan mereka, yakni Nun walqalami wamaa yasthuruun (QS. Al-Qalam: 1).

Menurut Kiai Tafsir, Al-Qur'an justru memerintahkan umat Islam untuk membaca dulu. Lantas apa yang perlu dibaca, ia menyebutkan tiga hal, yakni Al-Qur'an dan sunah, fenomena alam, serta fenomena sosial.

Dia mencontohkan permasalahan bullying, tawuran hingga aksi kriminal yang lekat dengan dunia pelajar masa kini. Kiai Tafsir pun mengapresiasi IPM yang menurutnya telah memaksimalkan perannya untuk menjawab berbagai persoalan ini, artinya mereka sudah lebih dari membaca fenomena sosial ini. 

Maka ke depan mereka bisa terus mengupayakan solusi-solusi yang akan membantu menangani berbagai masalah kenakalan remaja ini," ujar dia. (sef)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Aula Farmasi Instalasi Farmasi Kabupaten Bantul DIY, Rumah....

Suara Muhammadiyah

14 November 2023

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari difabel internasional, Majelis Pembinaan....

Suara Muhammadiyah

26 December 2023

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Provinsi L....

Suara Muhammadiyah

5 December 2024

Berita

Pengenalan Megathrust dan Simulasi Evakuasi KALIREJO, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 250 siswa dari ....

Suara Muhammadiyah

6 September 2024

Berita

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memeriahkan milad 'Aisyiyah ke 107, Pimpinan Wilayah 'A....

Suara Muhammadiyah

18 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah